Aktivis 98 Korlap Tragedi UBL Berdarah 1999 Ini Harap 2022 Jadi Tahun Keberuntungan

Aktivis 98 Korlap Tragedi UBL Berdarah 1999 Ini Harap 2022 Jadi Tahun Keberuntungan
Aktivis prodemokrasi Lampung, mantan Ketua PRD Lampung, Cahyalana. | Kolase Inshot/dokpri/Muzzamil
PROFIL & SOSOK

Bandarlampung,(LV)

Entah maksudnya, tahun 2021 yang didongkrak menjadi tahun pemulihan namun lantaran masih menjadi tahun duka gegara luluh lantak dirisak dua krisis kesehatan dan ekonomi dipuncaki datang gelombang kedua pandemi, di Juli.

Sehingga lantas kemudian berharap lebih, membuatnya menjadi kredo semangat, lalu meresolusikannya menjadi satu ekspektasi terbesar di tahun 2022 nanti.

Namun setidaknya, itulah yang terekam dariĀ  unggahan singkat akun jejaring media sosial dari seorang warganet bernama Cahyalana.

“Selamat tahun baru 2022, semoga menjadi tahun keberuntungan dan kita semua selalu dalam perlindungan Allah SWT. Aamiin,” ujar dia, pada Jumat (31/12/2021), sekira 08.46 WIB, disitat dan diakses dari Facebook.

Siapa dia? Pria satu ini, yang berasal dari dan karenanya praktis tak lama usai transisi demokrasi Tanah Air meski terseok namun telah relatif berjalan lantas memutuskan diri kembali ke kampung halaman di Kabupaten Way Kanan, bukan figur sembarangan.

Baca Juga:  Baksos Jumat Berkah, Pejuang Bravo Lima Ucap Selamat Bekerja Tujuh Kepala Daerah

Dia tercatat merupakan salah satu pentolan aktivis gerakan reformasi 1998 di Lampung. Rekam jejak verbal, telusur data manual, hingga rekam jejak digital historiografi napak tilas sejarah pergerakan demokrasi di Lampung kurun dekade 90-an hingga mula 2000-an mencatat harum nama pria ini.

Cahya panggilan karibnya merupakan bekas aktivis mahasiswa progresif basis kampus Universitas Bandar Lampung (UBL), kampus legendaris pun bagi kalangan pejuang HAM dan demokrasi di Lampung, dirian tokoh pendidikan Lampung mendiang Barusman, yang juga berasal dari Way Kanan. Kampus UBL saat ini dipimpin rektor yang juga putra mendiang, yakni Prof Dr Yusuf S Barusman.

Baca Juga:  Universitas Lampung Akan Nobati Doktor Kehormatan untuk Walikota Herman HN dan Etnomusikolog Australia Margaret Kartomi

Cahyalana, alumnus FISIP UBL ini tercatat pernah jadi Ketua Biro Organisasi, terakhir mantan Ketua Komite Pimpinan Wilayah (KPW) Partai Rakyat Demokratik (PRD) Lampung singkat periode 2000-2001.

Saat itu, dia ‘santer’ di kalangan aktivis nun cenderung ‘angker’ bagi para pejabat sipil militer dan pengusaha hitam di provinsi ini. Cahyalana dikenang ulah keberanian heroik saat memimpin unjuk rassa massa rakyat antimiliterisme di depan Makoramil Kedaton Bandar Lampung tak jauh dari kampus UBL yang berujung chaos berakibat gugurnya mahasiswa FISIP Unila Muhammad Yusuf Rizal dan aktivis SKM Teknokra mahasiswi FKIP Unila Saidatul Fitria. Nama peristiwa yang tak lama dari itu dipopulerkan pers: Tragedi UBL Berdarah 28 September 1999.

Baca Juga:  Pesta Sekura, Pesta Rakyat Bukan Hura-Hura (5)

Semoga, tahun 2022 sama sekali bukan jadi tahun tragedi, namun sebagaimana resolusi Cahyalana, menjadi tahun keberuntungan. Kita, semua makhluk Tuhan. [red/Muzzamil]

 552 kali dilihat

Tagged