Asa di Balik Tumpukan Sampah dari Siti Salamah

Asa di Balik Tumpukan Sampah dari Siti Salamah
JAWA BARATPROFIL & SOSOK

Asa di Balik Tumpukan Sampah dari Siti Salamah 

JAKARTA, Lampungvisual.com-

Terik sinar matahari tepat di atas kepala, menambah peluh seorang pria yang  tengah bekerja. Dengan menggendong keranjang, membawa tongkat besi lengkap dengan  topi capingnya, berulang kali ia mengobrak-abrik tumpukan sampah berharap menemukan  barang bernilai agar dapat terus mengepulkan asap di dapurnya. 

Asa di Balik Tumpukan Sampah dari Siti Salamah

Itulah gambaran seorang pemulung yang mengais rezeki yang kita kenal sebagai pejuang  pengolah sampah. Mengumpulkan sebanyak-banyaknya sampah untuk dijual menjadi tujuan  mendapatkan penghasilan bagi keluarganya. 

Di kota besar, tak jarang kita disuguhkan dengan pemandangan perempuan, anak-anak  hingga lansia menyandang keranjang dan menyusuri jalan, mencari rejeki dengan memulung.  Jangankan bersekolah, ketiadaan biaya pada akhirnya memaksa anak-anak di bawah umur  turut berjibaku dengan sampah demi memenuhi kebutuhan hidup. 

Sadar atau tidak banyak dari kita yang merasa iba dengan profesi yang mereka jalankan. Tapi  tak banyak dari kita yang tergerak untuk melakukan aksi nyata membantu memerhatikan  kesejahteraan mereka. 

Adalah sosok Siti Salamah yang tak asing di kalangan pemulung di kota Tangerang Selatan,  Banten. Selama bertahun-tahun Siti mendedikasikan diri untuk mendampingi ribuan  pemulung di Jurang Mangu Timur mulai dari pendidikan hingga pemberdayaan ekonomi. 

Wanita berusia 34 tahun ini memulai aktivitasnya di lapak pemulung sejak tahun 2015.  Awalnya Siti mendirikan Rumah Pohon yang dulunya bernama Taman Maghrib Mengaji. Siti  membantu anak pemulung mendapatkan pendidikan non formal sekaligus spiritual yang  berdampak baik pada karakter mereka. 

Melalui Rumah Pohon, Siti juga melakukan pengembangan kepada masyarakat. Bersama  dengan rekan-rekannya, Siti memberikan pembinaan kepada para ibu pemulung agar mampu  bersaing dan mandiri. 

“Pemulung harus diberdayakan untuk mengubah stigma negatif dan menaikkan taraf hidup  mereka yang terpinggirkan dan termarjinalkan”, ujar Penerima Apresiasi SATU Indonesia  Awards 2021 Kategori Kelompok dari Astra Siti Salamah. 

Pada tahun 2018, Siti bersama sejumlah rekannya mendirikan Waste Solution Hub, penyedia  solusi pengolahan sampah terintegrasi. Waste Solution Hub atau WasteHub memberdayakan  kaum marjinal terutama pemulung dalam program layanannya dan hadir memberi  kesempatan kepada para pemulung untuk mendapatkan binaan dan pekerjaan dengan  penghasilan yang lebih baik.

Baca Juga:  Petani Desa Di Awal Tahun

Press Release 

Model Kelola WasteHub memotong proses yang bisa dipersingkat. Selama ini sampah dari  rumah diambil pemulung untuk diberikan ke lapak kemudian dijual ke tempat besar melewati  empat hingga lima pengepul kakap. Harga sampah plastik biasanya berkisar dua ribu rupiah  per kilogram sedangkan di industri besar bisa sampai lima ribu rupiah per kilogram sehingga  dengan proses yang dipersingkat, margin sebesar 2 kali lipat tersebut bisa langsung masuk  ke kantong para pemulung. 

Hal tersebut pada akhirnya membawa para pemulung di Jurang Mangu Timur ke level yang  lebih baik. Perjuangan Siti dalam solusi pengelolaan sampah terintegrasi yang melibatkan  para pemulung ini berhasil menjadikannya sebagai penerima apresiasi 12th SATU Indonesia  Awards tingkat nasional untuk Kategori Kelompok yang mewakili lima bidang sekaligus, yaitu  Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.  

Atas apresiasi tersebut, Siti mendapatkan dana bantuan kegiatan sebesar Rp60 juta dan  pembinaan kegiatan dari Astra yang dapat dikolaborasikan dengan kontribusi sosial  berkelanjutan Astra yaitu Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra. 

INOVASI SOSIAL WASTE SOLUTION HUB 

Ibukota negara, Jakarta tidak hanya menjadi pusat pemerintahan tetapi juga telah menjadi  pusat segala pertumbuhan dan perkembangan. Menurut data Kementerian Dalam Negeri,  dengan jumlah penduduk sebesar 11,25 juta jiwa per tahun 2021 lalu, Jakarta menghasilkan  volume sampah mencapai sebesar 8.000 ton setiap harinya.  

Berangkat dari kegelisahan Siti Salamah dan rekan-rekannya atas permasalahan sampah  yang terjadi, mereka menggagas kegiatan inovasi sosial yang berfokus pada pengelolaan  sampah dan ekonomi sirkular di daerah urban, Waste Solution Hub. 

Program ini melakukan pendekatan sistem teknologi yang terintegrasi dan melibatkan multi pihak. Ada sejumlah program pengelolaan sampah, namun kegiatan aktivitas sosial untuk  turut memperhatikan kehidupan para pemulung menjadi nilai tambah dan pembeda Waste  Solution Hub.  

Baca Juga:  Kurva Pandemi Bikin Tercekat, Pejuang Bravo Lima Ajak Rakyat Lampung Berduyun Teladani Nabi Muhammad

Program yang dilakukan yaitu pengelolaan sampah event dan cluster perumahan dilakukan  dengan proses end-to-end untuk menambah nilai berkelanjutan. Program ini juga melakukan  pelatihan intensif pemulung dilakukan untuk memberikan peluang tambahan dan  keterampilan serta program konsultan keberlanjutan untuk menghilangkan risiko dan tetap  berkelanjutan, untuk proyek #lesswaste atau bahkan #zerowaste. 

Hingga kini, Waste Solution Hub telah mengedukasi lebih dari 23.000 pengunjung, menangani  lebih dari 10 proyek, memiliki lebih dari 60 orang relawan, mengelola lebih dari 2.400 kilogram  sampah, memberdayakan lebih dari 1.200 pemulung, dan mendistribusikan 3.066 paket  sembako untuk pemulung. 

WasteHub menargetkan dapat melibatkan setidaknya 10.000 mitra pemulung, meningkatkan  100 persen pendapatan para pemulung, menargetkan pengelolaan 1.000 ton sampah per 

Press Release 

hari, menghasilkan 1.000 produk daur ulang serta mengembangkan 10 area pusat daur ulang  serta pembelajaran di seluruh Indonesia. 

Semangat Siti Salamah dan Waste Solution Hub dalam mengelola sampah dan  memperhatikan kesejahteraan para pemulung sejalan dengan Sustainable Development  Goals Indonesia dan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa. 

Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi: 

Boy Kelana Soebroto 

Head of Corporate Communications 

PT Astra International Tbk 

Telp. 021-508-43-888 

Tentang Astra: 

PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957 sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum  dengan nama Astra International Inc. Pada tahun 1990, dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra  International Tbk, dalam rangka penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat, yang  dilanjutkan dengan pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan ticker ASII. 

Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan  terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari: 1) Otomotif, 2) Jasa Keuangan, 3) Alat Berat,  Pertambangan, Konstruksi & Energi, 4) Agribisnis, 5) Infrastruktur dan Logistik, 6) Teknologi Informasi, dan 7)  Properti. 

Baca Juga:  Selamat Jalan, Achmad Riza

Kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui 240 anak perusahaan, ventura  bersama serta entitas asosiasi, didukung oleh 188.788 karyawan, berdasarkan data Desember 2021. 

Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional saat ini, Astra telah membangun reputasi yang kuat melalui  penawaran rangkaian produk dan layanan berkualitas, dengan memerhatikan pelaksanaan tata kelola  perusahaan dan tata kelola lingkungan yang baik. Astra senantiasa beraspirasi untuk menjadi perusahaan  kebanggaan bangsa yang berperan serta dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat  Indonesia. 

Oleh karena itu, kegiatan bisnis Astra berupaya menerapkan perpaduan yang berimbang dalam aspek komersial  bisnis dan sumbangsih non-bisnis melalui 9 yayasan yang dibinanya, juga melalui beragam program tanggung  jawab sosial berkelanjutan Astra Untuk Indonesia Sehat, Astra Untuk Indonesia Cerdas, Astra Untuk Indonesia  Hijau, dan Astra Untuk Indonesia Kreatif. 

Astra menginisiasi program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards yang tahun ini memasuki  tahun ketiga belas dan telah mengapresiasi 493 anak muda, yang terdiri dari 81 penerima tingkat nasional dan  412 penerima tingkat provinsi di lima bidang, yakni Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi. Beberapa penerima apresiasi tersebut telah dikolaborasikan oleh Astra dengan 133 Kampung Berseri  Astra dan 930 Desa Sejahtera Astra di 34 provinsi di seluruh Indonesia. 

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.astra.co.id & www.satu-indonesia.com, serta ikuti kegiatan Astra  melalui Instagram (@satu_indonesia), YouTube (SATU Indonesia), Facebook (Semangat Astra Terpadu), dan  Twitter (@satu_indonesia).

Dilansir : Putri Permata Sari, Via Imail : [email protected]. Jumat (1/4/2022).

 406 kali dilihat