Balita Menderita Penyakit Gangguan Saraf Otak Mengharapkan Bantuan Pemerintah

HOME

[sz-ytvideo url=”https://www.youtube.com/watch?v=jHOZvCCY95c” theme=”light” cover=”youtube” start=”1″ end=”1″ responsive=”y” autoplay=”n” loop=”n” fullscreen=”y” disablekeyboard=”n” disableiframe=”y” disablerelated=”n” delayed=”n” schemaorg=”y” /]
Lampungvisual.com-Di bangunan rumah semi permanen,  keluarga kecil  Romidah, menjalani hidup yang penuh cobaan, sepasang kursi pelastik menjadi saksi bisu, penyakit yang diderita putri keduanya, Ammi Nur Azizah berusia 5 tahun  menderita penyakit gangguan saraf otak, dengan bola mata yang berkaca-kaca janda dua anak ini hanya bisa pasrah dan berdoa menatap anaknya terbujur lemas di ruangan tamu beralaskan karpet. Sudah berbagai upaya  pengobatan yang dilakukan Romidah (32) warga Desa Waysido Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung,  Memang besar keinginan untuk kesembuhan anaknya.

Namun, untuk pengobatan, selalu terhalang karena kondisi ekonomi, sembari memangku Ammi Nur Azizah, ibu dari dua anak ini di iringgi tetesan airmata nyaris tidak terhenti menceritakan perjalanan upaya pengobatan sibuah hatinya, Ammi Nur Azizah, menderita penyakit gangguan saraf otak sejak berumur dua minggu, saat ini kondisinya  hanya dapat berbaring ditempat tidur tidak bisa berbicara dan beraktivitas, untuk bertahan hidup hanya mengkonsumsi susu kaleng,”Saya dan keluarga sudah berusaha mengobati Amimnur Azizah, Pertama berobat ke Rumah sakit Assyifa Tulang Bawang Barat, lalu ke RSUD Menggala Tulang Bawang, terahir ke RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung, tetapi tidak ada perubahan kata dokter Amimnur Azizah, Menderita penyakit saraf otak, perlu pengobatan intensif, Sementara untuk biaya pengobatan kami sekeluarga sudah tidak mampu lagi, akhirnya saya putuskan anak saya dibawa pulang kerumah.” Kata  Romidah. (25/1/2017)

Baca Juga:  Penyuluh Agama Di Aceh Tengah Optimalkan Sosialisasi Program KB

Saat ini saya tidak tahu harus minta tolong dengan siapa, jangan kan untuk berobat, makan Sehari-hari pun hanya mengandalkan hasil kerja buruh itu juga kalau ada yang membutuhkan tenaga saya. Romidah, berharap Pemerintah atau dermawan bisa membantu biaya pengobatan Putri keduanya, karena sampai saat ini belum pernah ada bantuan dari pemerintah khususnya pemerintah Daerah, ” Jangankan bantuan, BPJS dan bantuan sosial tidak ada sama sekali padahal sebelum suami saya meninggal sudah pernah laporan ke pemerintah Desa.” Tambah Romidah.

Baca Juga:  Anggota Satgas TMMD ke-111 Kodim 1407 Bone Masih Memiliki Kekuatan 55

Mahidi, sangat prihatin Melihat Kondisi keluarga Romidah dan penyakit yang diderita Amimnur Azizah, Semenjak suaminya meninggal untuk menyambung hidup Romidah bekerja sebagai buruh serabutan, hidup serba kekurangan dan tinggal bersama orang tuanya, yang sudah jompo tidak mampu bekerja lagi,” Sebagai tetangga kami cuma bisa berdoa dan membantu biaya untuk membeli susu Amimnur Azizah, itu pun tidak bisa setiap hari karena kami juga keluarga tidak mampu.” Kata Mahidi. (Zainal, Mz)

 705 kali dilihat

Tagged

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.