Bangun Optimisme Kala Pandemi, Kemenparekraf & MASATA Bedah Strategi Reaktivasi Pariwisata Nusantara di Lampung

(Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, saat membawakan materi “Reaktivasi Pariwisata Nusatara dan Sosialisasi CHSE” melalui aplikasi Zoom Meeting, dalam FGD "Strategi Reaktivasi Pariwisata Nusantara di Provinsi Lampung", yang dihelat hybrid (luring-daring), dan dipusatkan di Hotel Bukit Randu, Bandarlampung, Kamis (8/10/2020). | Youtube MASATA)
PROFIL & SOSOK

Bandar Lampung-
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Deputi Bidang Pemasaran, bekerja sama dengan organisasi komunitas pariwisata Masyarakat Sadar Wisata (MASATA), menggelar diskusi fokus terpumpun (focus group discussion/FGD) “Strategi Reaktivasi Pariwisata Nusantara di Provinsi Lampung”, pada Kamis (8/10/2020) hari ini.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang dijadwalkan membuka acara sekaligus menyampaikan sambutan, diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kadisparekraf) Provinsi Lampung Edarwan, dalam acara yang dihelat di Hotel Bukit Randu, Bandarlampung tersebut.

Berlangsung sesuai rundown panitia, sebelum acara dimulai pukul 9 pagi WIB, dilakukan rapid test gratis bagi seluruh peserta tanpa kecuali.

“Hal ini sebagai bagian penting dari komitmen dukungan kami terhadap penegakan SOP protokol kesehatan COVID-19,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP MASATA Andi Azwan, mendampingi Ketua Umum Panca Rudolf Sarungu, saat dikonfirmasi usai rapat finalisasi di lokasi, Rabu petang.

(Sekjen DPP MASATA Andi Azwan, saat sambutan dalam Kick Off Penerapan Protokol Pariwisata dan Sosialisasi Digitalisasi Pariwisata DPP MASATA dan Telkom Indonesia, di destinasi edu-ekowisata Lembah Hijau Theme Park Lampung Sukadanaham, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung, Kamis (8/10/2020) petang. | MASATA)

Usai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan doa, tarian selamat datang khas Lampung, Sigekh Pengunten, sembahan Sanggar Nuvusa Etnika, lantas mengantarkan sambutan virtual Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu.

Setelah itu, pidato sambutan Gubernur Lampung sekaligus membuka acara, dilanjut penandatanganan dokumen nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara MASATA dan PT Telkom Indonesia Tbk dalam rangka mendukung kepariwisataan di Indonesia. Pun, foto bersama.

Terdapat pemutaran video profiling program I Do Care dan CHSE Hotel versi Vincent dan Desta, duo mantan pentolan band Club 80’s, di jeda sesi usai coffee break.

Asal tahu, I Do Care (Indonesia Care), adalah kampanye nasional luncuran Kemenparekraf bagi implementasi protokol kesehatan sekaligus verifikasi guna menghadirkan destinasi yang bersih sehat aman, dan lingkungan yang lestari, di Tanah Air.

Sedang CHSE, Panduan Pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability, adalah Panduan Pelaksanaan Kesehatan, Kebersihan, dan Keselamatan untuk sektor Hotel, Restoran dan Bioskop.

Baca Juga:  134 Calon Taruna/i Poltekip-Poltekim Kemenkumham Asal Lampung, Usai Jalani Tes Jasmani

Menparekraf/Kepala Baparekraf Wishnutama Kussubadio meluncurkan kedua program tematik ini pada 11 Juli 2020 lalu, ditandai dengan pemutaran video “Indonesia Care” di Studio XXI Plaza Senayan, Jakarta.

Dalam sambutannya saat peluncuran, Menparekraf mengatakan bahwa I Do Care menunjukkan komitmen bangsa Indonesia, khususnya para pemangku kepentingan sektor parekraf kepada masyarakat dunia. Bahwa Indonesia sangat peduli atas kebaikan bersama untuk menjaga kebersihan, higienitas, dan pelayanan tanpa kontak langsung untuk keamanan sesama.

Indonesia Care, ujar menteri, diinisiasi sebagai kesepakatan nasional untuk meningkatkan kepercayaan publik. Dengan memaksimalkan partisipasi publik dan pebisnis, menjunjung tinggi sanitasi dan higienitas sepenuh hati.

“Indonesia Care ini salah satu strategi komunikasi untuk dapat menjalankan kembali sektor pariwisata-ekonomi kreatif dengan mengutamakan prinsip kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,” kata dia.

Kembali ke Lampung, usai seremoni acara dilanjutkan dengan sesi panel empat panelis. Ulah pandemi, panel FGD digelar secara hybrid, kombinasi daring-luring, diikuti peserta fisik dan peserta virtual melalui live streaming Youtube “Masyarakat Sadar Wisata”.

Sekjen DPP MASATA Andi Azwan memandu jalannya panel. Adapun, dari empat panelis, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, membawakan materi via Zoom Meeting, tajuk tema “Reaktivasi Pariwisata Nusatara dan Sosialisasi CHSE”.

Pengampu gelar MBA dari universitas regional terkemuka, CQUniversity (Central Queensland University), Rockhampton North, Queensland, Australia ini, coba membangkitkan adrenalin peserta.

Potensi pariwisata domestik kita saat ini, jabarnya, sebanyak 260 juta, yang terus diupayakan tetap dipertahankan sejak tahun 2019 lalu, jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.

“Pariwisata ini salah satu safety net (jaring pengaman) ekonomi Indonesia,” tandasnya, memaparkan pula sejumlah program eksisting Kemenparekraf meski di tengah kepungan pandemi.

Melanjutkan, Ketum DPP MASATA Panca Rudolf Sarungu, memaparkan materi “Strategy Intra & Nearby Island Travelling Dalam Menstimulasi Pergerakan Wisatawan Nusantara Menjelang Masa Pemulihan”.

Panca, sapaan pria ramah ini, optimis. Dia mengunci paparan, dengan satu kata modalitas utama, kolaborasi.

Baca Juga:  "Terima Kasih Ya Allah, Telah Mengabulkan Doa-Doa Kami"

Paparannya mengetengahkan urgensi dari segenap pemangku kepentingan parekraf di Tanah Air membangun budaya tangguh meski pandemi. “Bersama-sama, antar sektor antar aktor. Tagar kita, #DiIndonesiaAja,” promosinya.

Disusul oleh panelis virtual lainnya, Executive Vice President (EVP) Divisi Business Service PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Syaifudin, yang atraktif mempresentasikan materi, “Strategi Digitalisasi Dalam Percepatan Pemulihan Pariwisata Nasional”.

Presentasi pria yang dikenal dengan ungkapan khas “Telkom selalu ada untuk Indonesia” ini, menarik disimak.

Sejumlah strategi, dari pemanfaatan data insights, atau nilai yang diperoleh melalui penggunaan analisis informasi yang diperoleh dari pengguna seperti info demografi, perilaku, dan aktivitas, sebagai dasar analisis pasar yang bisa digunakan untuk kinerja perencanaan, data driven marketing plan, pembuatan strategi promosi, serta monitoring dan evaluasi (monev) hasil promosi yang dapat mengasistensi produksi regulasi atau kebijakan pariwisata di destinasi.

Terakhir, Kadisparekrafprov Lampung Edarwan mendedah “Update Informasi Pariwisata Provinsi Lampung”.

Semringah, berbatik khas, pria yang “naik daun” saat menjabat sekretaris Bappeda Lampung medio 2007-2011 silam, dengan mulai membangun tradisi pelibatan aktif akademisi dalam kancah perencanaan pembangunan daerah, dikenal pengagas penerbitan majalah “Proyeksi” milik Bappeda ini, membeberkan bentang zona destinasi potensial pariwisata Lampung saat ini.

Meliputi, kawasan Teluk Lampung, Selat Sunda dan sekitarnya (zona I), Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat, dan kawasan pantai barat Lampung termasuk Taman Nasional Bukit Barisan Selatan/TNBBS (zona II).

Serta, Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, yang telah ditetapkan Pusat Keanekaragaman Hayati ASEAN sebagai Taman Warisan ASEAN (ASEAN Heritage Parks/AHP) berlandaskan sertifikat penetapannya akhir Juli 2016 silam, dan sekitarnya (zona III).

Edarwan tak lupa berterima kasih atas kepercayaan dari kementerian dan DPP MASATA memilih Lampung jadi lokasi kegiatan bergengsi ini.

Sesi diskusi interaktif pun diakomodir secara hybrid pula. Diakhiri dengan pemberian simbolis bingkisan bantuan kesehatan tempat wisata di Lampung dalam program I Do Care/Say SHCE, dan cinderamata panelis.

Sebelumnya, dalam undangannya 25 September 2020, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf menyampaikan kegiatan dalam rangka penerapan tatanan kenormalan baru khususnya di sektor pariwisata.

Baca Juga:  Konsep dewasa memiliki makna yang berbeda

“Dan mendukung program reaktivasi pariwisata domestik khususnya promosi pariwisata Provinsi Lampung,” kata Vinsensius, merujuk kegiatan serupa sebelumnya di sejumlah ibu kota provinsi di Sumatera.

Imbuhnya, berkolaborasi dengan MASATA, even ini mendiskusikan strategi dan pengembangan wisata domestik intra dan nearby island (pulau terdekat), dengan kedepankan standar protokol CHSE.

Pantauan, hadir para peserta luring, meliputi para Kadisparekraf Provinsi se-Sumatera, Kadisparekraf Lampung Barat Tri Umaryani, dan Kadisparekraf Kota Bandarlampung Yudi.

Juga, ketua DPD MASATA asal Provinsi Sumatera Utara,
Riau, Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Serta ketua DPC MASATA Kabupaten Sijunjung, Lampung Barat, dan Lebak, serta Kota Tangerang Selatan.

Dari jejaring industri pariwisata, hadir Ketum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), dan Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Provinsi Lampung Afrizo Pasha, mewakili 57 anggotanya yang tersebar di 15 kabupaten/kota.

Ada juga, Ketua DPD Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Lampung 2019-2022 Lalu Aswadi (GM Hotel Novotel Lampung), Ketua DPD PHRI Provinsi Lampung diwakili oleh sekretaris eksekutif Pungky Nanda, dan Ketua DPD HPI Provinsi Lampung.

Lalu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Bakauheni Solihin, dan General Manager PT. Hutama Karya selaku pengampu proyek Jalan Tol Trans Sumatera/JTTS ruas Bakauheni- Terbanggi Besar (Bakter).

Pantauan lokasi, cuaca mendung tipis berubah cerah warnai jalannya acara di hotel kawasan perbukitan tengah Kota Tapis Berseri Bandarlampung itu.

Dari lokasi, seluruh peserta kemudian melakukan agenda kunjung lapang dan mengikuti Kick Off Penerapan Protokol Pariwisata dan Sosialisasi Digitalisasi Pariwisata DPP MASATA dan Telkom Indonesia, di destinasi edu-ekowisata Lembah Hijau Theme Park Lampung Sukadanaham, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung, hingga usai Kamis petang. [red/Muzzamil]

 1,685 kali dilihat