
Pantas saja. Sebab di pelbagai kesempatan publik, Ria Miranda yang buka butik pertama kali 2009 ini tahun betul selera konsumen, raja sekaligus puannya. Ia menganggap para pelanggan setia fesyen hijab modis karyanya sumber inspirasi segala karya ciptaannya.
Secara “fesyenlogi”, bagi Ria Miranda fesyen konon sesuatu yang kudu dinikmati. Fesyen bahasa pertama yang bisa menjelaskan soal “siapa diri kita tanpa harus berbicara”.
Sadar bertumbuh, desainer jebolan FE Unand (Universitas Andalas) Padang dan ESMOD Jakarta, istri dari M Pandu Rosadi dan ibu dari Askana Katyaluna dan Aysaluna Kinara ini, karya kreatifnya banyak mengeksploitasi motif utama garis-garis, sentuhan pastel dan girly nan feminim, berkarakter kuat hingga banyak disukai hijabers, kini merambah lini bisnis baru yang tergolong inspiratif, kuat aroma one stop services. Apa itu?