Berbagi Cerita Dalam Penugasan Menjadi Senjata Satgas TMMD Dalam Merakyat (246)

JAWA TENGAH

Brebes –
Jalinan keakraban antara TNI dan masyarakat dalam gelaran TMMD Reguler ke 109 Kodim 0713 Brebes di Desa Kalinusu, semakin terlihat jelas. Hal itu dibuktikan ketika Serda Ariyanto, Jurnalis TMMD Reguler, membagi kisah-kisahnya ketika bertugas di Aceh dan Papua.

Dihadapan sejumlah warga Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, dia bercerita tentang suka dukanya menjadi seorang militer, ketika harus menjalankan perintah demi mengamankan negara kesatuan dari sejumlah kelompok pemberontak. Di sela-sela istirahatnya juga tak jarang ia bercerita tentang budaya dan adat-istiadat di Aceh maupun Papua.

Baca Juga:  Riol Mulai Dipasang di Jalan TMMD Reguler Brebes Dengan Bantuan Alat Berat

Baginya dengan bertukar cerita dan pengalaman membuat satu sama lain saling memahami, menghargai dengan tidak memandang agama, suku, bahasa maupun warna kulit, sebagaimana yang tersirat dalam butir Pancasila sila kedua, yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab.

“Kita berikan wawasan kebangsaan kepada masyarakat sebagaimana agar mereka paham betul apa arti kesatuan dan kesatuan, hal ini juga mengajarkan mereka untuk saling kokoh dalam membangun bangsa dan tidak mudah terpecah belah,” tandas Serda Ariyanto, Sabtu (03/10/2020).

Tidak mau kalah dengan tentara, Muslihun yang hidup jadi orang desa juga membagi kisahnya tentang pertanian, namun lebih sering ia mengeluh tentang sulitnya pupuk dan harga komoditas pertanian yang terkadang jatuh.

Baca Juga:  Ada Apa Danramil 02/ Banjarsari Anjangsana ke Pengrajin Vas Bunga, Ini Jawabannya

“Ah pak tentara ini bisa saja ya, memang kita orang desa tidak tau apa-apa, tapi hidup di desa ya ayem tentrem pak. Tidak punya keinginan yang muluk-muluk, cukup bisa makan dan menyekolahkan anak saja kita bersyukur,” jelasnya sambil tersenyum ketika ngobrol dengan jurnalis tersebut.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, TMMD Reguler ke-109 Brebes menggelontorkan dana sebanyak Rp. 1,09 miliar lebih untuk membangun sasaran fisik seperti Jalan Usaha Tani atau JUT, pembuatan gorong-gorong, talud, hingga rehab RTLH sebanyak 5 unit milik warga setempat yang kurang mampu. (Rus)

 331 kali dilihat