Branch Manager Danamon ini Ajarkan Seni Komunikasi Bisnis kepada Mahasiswa

BANDAR LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG, lampungvisual.com

Setiap nasabah di masa pandemi Covid-19 diwajibkan untuk memiliki Whats Apps untuk memudahkan mendapatkan pelayanan. Hal ini disampaikan Kepala Cabang Bank Danamon Tanjung Karang, Hensilyana Berthy saat mengisi kuliah di Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Kamis, (21/1/2021).

Hensilyana menyampaikan materi Seni Komunikasi Bisnis di Masa Pandemi kepada mahasiswa Prodi Manajemen melalui zoom meeting. Dalam situasi pandemi ini, lanjut dia, perbankan tidak mengalami dampak dibandingkan sektor lain.

“Nasabah saat ini tidak harus keluar rumah karena dapat dilakukan hanya di rumah. Bagaimana perbankan bisa berkomunikasi dengan nasabahnya. Kita juga sudah beralih ke digital,” ucapnya.

Baca Juga:  Paripurna DPRD Bandar Lampung Mendengarkan Pidato Walikota

Semua nasabah yang tadinya tidak mempunyai nomor WA disarankan untuk memiliki nomor tersebut. “Karena sekarang informasi yang dimiliki perbankan akan disampaikan semuanya di aplikasi WA,” tuturnya.

Masih kata Hensilyana, jadi tidak hanya nasabah yang usianya di bawah 40 saja yang mempunyai WA tetapi yang usia 50 ke atas juga. “Kita juga memberikan informasi setiap hari via WA. Jadi kalau nasabah berkenan nanti akan dilakukan tindak lanjut untuk menghubunginya ataupun bertemu langsung.Karena ketika kita mendatangi kediamannya, nasabah juga enggan bertemu di tengah situasi pandemi ini,” imbuhnya.

Baca Juga:  Pelaku Percobaan Perampokan Bank Arta Kedaton Ditangkap Polresta Bandar Lampung

Hensilyana menerangkan tim marketing juga diberikan kewajiban untuk menghubungi nasabah 30 orang setiap hari untuk memberikan informasi produk-produk perbankan.“Kami mempunyai komunikasi bisnis dengan nasabah untuk menggali kebutuhannya. Seperti keuangan nasabah, impian nasabah dan lainnya. Itu semua dikomunikasikan melalui call bisa atau visit juga,” bebernya.

Dia menambahkan dalam penggalian informasi tersebut juga untuk mengetahui apakah nasabah membutuhkan pinjaman ataupun kredit karena pandemi. “Kita juga menggunakan magic word dalam menyampaikan produk untuk melakukan seni komunikasi ke nasabah,” jelasnya.

Untuk menggaet customer juga lebih kepada pendekatan personal yang mengetahui langsung. “Untuk penggunaan influencer tidak dilakukan karena tidak terlalu dekat dengan customer secara langsung,” kata dia yang menjawab salah satu pertanyaan mahasiswa. (**)

 381 kali dilihat