“Bahwa ada titik kulminasi keresahan masif warga terhadap maraknya tindak pidana pencurian dengan pemberatan (curat) dan atau pencurian dengan kekerasan (curas) berupa pembegalan kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat, juga begal sapi dan lainnya, memang harus diberantas bersama, bergotong-royong,” tandas dia.
Pihaknya, lanjut Tatang, mengajak semua pihak tetap senantiasa waspada, saling menahan diri, dan kembali pada jati diri kebangsaan. “Mari kita perangi begal dan kriminalitas lainnya di Lamsel khususnya, dengan galakkan ronda dan siskamling, mengaktifkan piranti keamanan swadiri warga dan semua saluran pengamanan Polri diback up TNI. Buka dan publikasikan hotline antibegal di semua RT,” usulnya.
Diketahui, sebelumnya seribuan massa aksi berunjuk rasa Selasa malam, memprotes maraknya aksi kriminal pencurian kendaraan bermotor dan pembegalan warga di wilayah hukum Kecamatan Candipuro, berujung aksi perusakan-pembakaran Mapolsek setempat.
Polres Lamsel hingga berita ini diturunkan masih terus melakukan upaya terbaik di lapangan. Peristiwa ini lumayan menyita perhatian publik. Sebagian berharap agar semua pihak mengambil hikmah besar dari peristiwa ini. Agar jangan sampai, warga masyarakat dan aparat keamanan dicipta-kondisikan seperti berbenturan, sementara pelaku kriminalitas dan para begal musuh bersama justru kenyang tertawa diluar sana, makin leluasa berkeliaran. [red/Muzzamil]
571 kali dilihat
