Cari Makan Dua Warga Gunung Sugih Di Todong Senpi

LAMPUNG TENGAH

Lampung Tengah, (LV) Ingin makan yang halal pun sulit dan penuh resiko itulah nasib Ali (45) dan Irul (47) Dua warga Kecamatan Gunung Sugih penjual ikan keliling harus meradang harta satu-satunya untuk mencari nafkah di rogoh paksa begal diKampung Negara Bumi Ilir Kecamatan Anak Tuha Lampung Tengah, Rabu (3/8/17).

Dikisahkan Usman rekan seprofesi Rahmat (44) kejadian yang menimpa dua temannya sekitar pukul 5:45 di ujung kampung Negara Bumi Ilir Kecamatan Anak Tuha tepatnya di depan SMA Anak Tuha.

“Saya sampe Tempat Kejadian Perkara (TKP) Sekitar Pukul 5:45, menurut Ali pelaku enam (6) orang menggunakan dua kendaraan Yamah Vixion Hitam putih dan Honda Revo fit, ke enam pelaku berbonceng tiga,” Ujar Usman.

Baca Juga:  Gelapkan Dana Koperasi, Berujung Di Terali Besi

Menurut  Usman, kejadian berlangsung begitu cepat pelaku mencegat Ali dan Irul, dua dari enam pelaku langsung menodongkan senjata api sambil berkata”serahkan motor anda kalu tidak mau saya tembak” menggunakan bahasa Lampung.

“Keduanya temen saya udah mengaku orang Lampung tapi tidak di gubris, karena takut ditodong pistol mau tidak mau motor di serahkan,”bener Usman.

Ditempat terpisah saat dihubungi pihak kepolisian sektor Padang Ratu melalui Handphone Kompol. Yohanes Goersil menjelaskan kepada media membenarkan ada Laporan dari dua korban begal yang bernama Ali dan Irul di mapolsek setempat kemarin.

Baca Juga:  Wujud Bela Negara Napi Lapas Gunung Sugih: Menjaga Kelestarian Lingkungan

“Kami dari jajaran Polsek Padang Ratu Masih Liduk dilapangan, mengumpulkan bukti-bukti dan mencari saksi-saksi semoga dalam waktu dekat pelaku dapat terungkap,”tegas Kompol.Yohanes Goersil.

Mendengar kejadian ini masyarakat berharap pihak kepolisian mengambil langkah tegas terhadap para pelaku begal yang kerap beraksi dan membuat resah di wilayah kecamatan anak tuha seperti yang di tuturkan seorang ibu rumah tangga Juwita warga kampung bumi aji.

“Daerah kita inikan rentan konflik jadi kalau pihak kepolisian tidak tegas terhadap pelaku begal seperti ini, saya takut suatu hari nanti akan terulang kembali seperti kejadian yang sudah-sudah konflik antar kampung,” beber Juwita.

Baca Juga:  WAKIL BUPATI LAMTENG MEMBUKA DIKLAT PIM IV ANGKATAN XVIII

Laporan : Iswan

Editor: Basri Subur

 1,103 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.