CeDPPIS: Arus Mudik-Balik Lancar, Evaluasi Menyeluruh, Perbanyak Simulasi di 2023

CeDPPIS: Arus Mudik-Balik Lancar, Evaluasi Menyeluruh, Perbanyak Simulasi di 2023
Ketua Badan Pekerja Center for Democracy and Participative Policy Initiatives Studies (CeDPPIS), Muzzamil. | dokpri
PROFIL & SOSOK

BANDARLAMPUNG, (LV)
Ketua Badan Pekerja Center for Democracy and Participative Policy Initiatives Studies (CeDPPIS), Muzzamil, mendaratkan pujian dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran Kabinet Indonesia Maju atas relatif suksesnya kinerja penyelenggaraan arus mudik dan arus balik Lebaran 2022.

CeDPPIS juga melayangkan desakan agar pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh sebagai rekomendasi kinerja senada tahun depan.

“Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan terima kasih tak terhingga, kerja keras negara dan pemerintahan Presiden Jokowi secara garis besar relatif sukses menghela proses penyelenggaraan arus mudik dan arus balik Idulfitri 1433 H/2022 ini,” ujar Muzzamil, melalui keterangan tertulisnya dari Bandarlampung, Rabu (11/5/2022).

Meski sambung dia, notabene masih penuh catatan kaki sana-sini, mulai dari kegagalan zero accident, relatif kurang terurainya fleksibilitas percepatan respons kejadian luar biasa antar satuan terutama saat arus mudik jalur darat rute Trans Jawa dan Trans Sumatera, masih ditemukenalinya sebagian kecil malapraktik percaloan tiket, hingga relativitas kesadaran tertib berlalu lintas pemudik pengendara.

Baca Juga:  Serba-Serbi HUT ke-75 Kemerdekaan (bagian 7)

“Namun, totalitas kinerja terukur ini kami salut. Menjadi momentum “balas dendam” usai dua warsa dikungkung pagebluk, bikin aparat lapangan juga satu semangat bahwa arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini membeludak, dan oleh karenanya harus selalu realtime sigap disikapi, ditangani, dikawal, dan dikerjakan dengan hati. Kami salut. Allah tidak tidur,” imbuh Muzzamil.

Aktivis 1998 asal Lampung ini mengatakan, kinerja mitigasi risiko kemacetan lalu lintas mudik dan balik Lebaran 2022 ini, sependek amatan pihaknya, ia sebut telah melampaui digit toleransi dan keadaban moda.

“Pengaktifan penyeberangan penumpang pemudik pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor roda dua, tiga, empat, enam, dan delapan, dari dan ke Pelabuhan Ciwandan, Banten dan Pelabuhan Panjang Bandarlampung, efektif. Kedepan hanya butuh masa sosialisasi lebih dini soal tarif,” beber Muzzamil.

Baca Juga:  Teruslah Kita Meneladani Semangat Guru

Pun halnya, “Uji coba sekaligus pengayaan rezim rekayasa lalu lintas dari contraflow, one way, ganjil genap, dan sumbu tiga, yang ditunjang progresivitas respons. Meski saat arus mudik, kita ketahui misal jalur darat arah Merak dilaporkan sempat macet total hingga lima jam, dan beberapa arah Jawa Tengah dilaporkan ada yang hingga 19 jam. Tetapi ingat, ini 85,5 juta umat yang mobile. Apa jadinya bila semua rekayasa tak sigap,” tandasnya.

Selain evaluasi menyeluruh, Muzzamil juga menyarankan terutama kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Wibowo, yakni agar program simulasi penanganan lapangan, pramudik, diperbanyak pada penyelenggaraan arus mudik dan arus balik Idulfitri 1444 H/2023 yang akan datang.

Baca Juga:  Gelorakan #ingatpesanibu, Tuan Rumah Cawo Ekam: "Dang Lopo Tiyengkon Cawo Pemerintah"

“Jangan pernah lelah berbuat yang terbaik bagi rakyat Indonesia. Lahul Fatihah bagi segenap pemudik yang gugur di medan juang selama arus mudik dan balik. Harus terus tertanam dalam diri, betapa mudik aman, mudik sehat, mudik lancar, dan mudik beradab adalah maslahat buat diri sendiri, selain bagi saudara-saudara kita sesama mudikers, sesama pejuang mudik,” pungkas pegiat Alumni Untuk Indonesia (AUI) ini. [rls]

 324 kali dilihat