dr. Zam : Kenali Beda Nyeri Pinggang Biasa dan Nyeri Pinggang Akibat Saraf Kejepit

dr. Zam : Kenali Beda Nyeri Pinggang Biasa dan Nyeri Pinggang Akibat Saraf Kejepit
BANDAR LAMPUNG

Bandar Lampung (LV) –

dr. Zam Zanariah berikan edukasi tentang penyakit saraf kejepit yang tayang di Tribun TV Lampung, Rabu, (28 April 2021).

Penyakit saraf kejepit mungkin sering kita dengar. Sayangnya, masyarakat awam sering keliru membedakan antara saraf kejepit dengan nyeri pinggang biasa.

Menurut dr.Zam Zanariah,Sp.S.M.Kes. penyakit saraf kejepit atau HNP (hernia nukleus pulposus) memiliki ciri khas berupa rasa nyeri yang menjalar ke bagian tubuh lain.

“Jadi nyerinya bukan cuma di pinggang, tapi menjalar sampai kaki. Terkadang ada rasa kesemutan atau kesetrum atau pegal yang juga menjalar,” katanya dalam acara HATI (sehat itu Inda).

Baca Juga:  Riana Sari Resmikan Galeri Dekranasda di Dermaga Eksekutif Bakauheni

Ditemani oleh host Jelita Dini Kinanti Reporter Tribun Lampung, dr.Zam berikan edukasi kepada masyarakat mengenai Penyebab dan Penanganan Saraf Kejepit.

Saraf kejepit terjadi akibat tekanan yang meningkat di bagian saraf, terutama di bagian pinggang atau leher. Tekanan itu menyebabkan penonjolan inti dari diskus yang menjadi bantalan tulang sehingga menekan saraf.

Berbeda dengan nyeri pinggang biasa, nyeri akibat saraf kejepit juga menyebabkan kesemutan, baal, lemah, dan lama kelamaan kelumpuhan.

“Ada yang lama-lama jempol kakinya tidak bisa diangkat, atau kakinya baal,” katanya.

Baca Juga:  Peringati HUT Ke 76, Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 043 PD II/Sriwijaya Ziarah Ke Taman Makam Pahlawan

Rasa nyeri akibat HNP juga tidak akan membaik setelah dilakukan peregangan atau pijatan.

Untuk memastikan nyeri HNP, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan juga anamnenis. “Dari pemeriksaan ini sekitar 80 persen sudah ketahuan apakah HNP atau bukan. Tapi terkadang diperlukan pemeriksaan penunjang seperti MRI untuk memastikannya,” ujar dr.Zam.

Risiko seseorang menderita HNP lebih tinggi jika ia terlalu banyak duduk, kegemukan, dan kurang berolahraga.

“Penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan olahraga untuk menguatkan otot-otot pinggang dan perut, jangan kegemukan, dan lakukan peregangan setiap satu jam duduk agar tekanan pada pinggang berkurang,” paparnya.

Baca Juga:  Pembukaan Begawi dan Expo Ramai DiKunjungi Masyarakat

Pengobatan HNP tidak selalu dengan operasi. Terapi konvensional seperti konsumsi obat antinyeri dan antiradang, serta fisioterapi menjadi terapi utama pengobatan.(rls/ang)

 374 kali dilihat

Tagged