Tulang Bawang Barat, Lampungvisual.com-
Pentingnya penampilan membuat rangkaian menjadi hal yang mendapat porsi perhatian tersendiri oleh setiap orang. Tidak hanya dalam kehidupan pribadi maupun sosial, tapi juga mencakup karir seseorang.
Namun tidak dengan dua pria ini, berpenampilan sederhana selalu senyum yang tidak mempesona, seakan menyimpan kelembutan pada diri mereka Masing-masing. Suardi Joyo dan Basri Subur Merupakan Putra daerah yang berasal dari kabupaten Tulang Bawang Barat, keduanya mudah bergaul dengan siapapun lugas, tegas dan bijaksana itulah sosok yang mereka miliki, senin (1/10/2018)
“Saya berusaha tampil rapi, selalu mengenakan baju yang bersih dan enak dipandang mata. Soal kebersihan, dengan cara mandi setiap hari terkadang saya lupakan lantaran kesibukan, namun saya tidak khawatir mengenai mandi yang penting jangan sampai berpikiran tidak sehat.” Ungkap Basri.
Lain halnya dengan Suardi joyo menurut dia, dirinya harus melakukan berbagai perubahan.”Saya belajar untuk membuat jadwal sesuai kesanggupan. Saya biasanya beristirahat sejenak setelah melakukan suatu kegiatan. Kadang saya duduk atau berbaring Sembari Dzikir. Saya sadar pentingnya mendekat diri dengan sang pencipta,” kata Suardi.
Yang lebih menarik dari dua pria ini mereka tidak pernah silau dengan jabatan dan harta yang dimiliki orang lain. Bagi mereka didunia ini tidak ada manusia yang berhasil, namun keberuntungan yang menyertai kesuksesan seseorang. Tampil dengan lemah lembut kepada siapapun itulah gaya mereka.
“Saya punya prinsip keberanian itu tidak harus ditampakkan dengan muka masam, bicara keras, marah dan bergaya jagoan. Namun berani berkata benar kalau itu benar, dan berani berkata salah kalau itu salah, adalah keberanian sebenarnya.”tutur Suardi
Maka tidak heran jika kedua pria ini selalu loncat kijang dalam pergaulan maupun dalam suatu pekerjaan termasuk berorganisasi. Karena menurut mereka tidak akan bermanfaat bergaul dengan orang yang tidak memiliki visi yang sama.
“Saya merasa enjoy meski dikatakan belum sukses, namun kesuksesan yang saya cari adalah bagaimana mentransfer pemikiran dan ide saya kepada lawan bicara cara,”tutur Basri Subur
Sebagai wartawan dirinya selalu memperkaya kosa kata, belajar dan belajar merangkai kata, merupakan kebanggaan tersendiri baginya.
“Saya bangga menjadi wartawan, jika diukur dari harta benda mungkin orang mengira saya miskin. Tapi saya adalah ratu dunia, dan tidak ada dalam sejarah yang namanya ratu hidup dalam kemiskinan. Tinggal dari sudut mana kesuksesan, kekayaan dan kemiskinan itu dilihat,”canda Basri, atau yang sering disapa dengan sebutan Wak Yeng. (*)
1,751 kali dilihat
