Dukung Erick Thohir Tingkatkan Kompetensi Manajer Puncak BUMN, Aktivis 98 Lampung: “Harus Pecah Di Kaki!”

Dukung Erick Thohir Tingkatkan Kompetensi Manajer Puncak BUMN, Aktivis 98 Lampung: "Harus Pecah Di Kaki!"
DEMI BUMN INDONESIA GO GLOBAL -- Ketua Badan Pekerja CeDPPIS Muzzamil menilai, upaya Kementerian BUMN menaja program peningkatan kapasitas, kapabilitas, kompetensi, dan profesionalisme SDM manajer puncak-menengah BUMN melalui orientasi dan pelatihan BLMI merupakan bagian terukur afirmasi kementerian dalam menerjemahkan komprehensi struktural Visi Presiden Jokowi-Wapres Ma'ruf Amin, yakni "Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong-royong". | Foto: dokpri
BANDAR LAMPUNGOPINI DAN PUISI

Bandar Lampung, (LV) —

Ketua Badan Pekerja Center for Democracy and Participative Policy Initiatives Studies (CeDPPIS) Muzzamil, angkat bicara merespon terobosan Kementerian BUMN menaja program peningkatan kapasitas, kapabilitas, kompetensi, dan profesionalisme sumberdaya manusia (SDM) manajer puncak-menengah BUMN melalui orientasi dan pelatihan oleh BLMI (BUMN Leadership and Management Institute) yang diresmikan pekan ini.

Aktivis 1998 asal Lampung ini mengajukan saran-kritiknya seputar kebijakan afirmatif yang diklaim Menteri BUMN Erick Thohir –sang pengampu, sebagai bentuk keseriusan transformasi sumberdaya manusia (human capital) di BUMN, mulai dari manajer, hingga Direksi dan Komisaris untuk membangun kapabilitas kepemimpinan berkelas dunia, berlandaskan AKHLAK tersebut.

AKHLAK akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, nilai inti (core value) budaya perusahaan BUMN sebagai panduan bagi manajemen BUMN untuk dapat bekerja dengan benar demi kepentingan rakyat, bangsa, negara dan bukan kepentingan pribadi/kelompok, yang ditetapkan bersamaan peluncuran logo dan slogan baru kementerian, 1 Juli 2020.

Muzzamil menilai, upaya ini bagian terukur afirmasi kementerian dalam menerjemahkan komprehensi struktural Visi Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yakni “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong-royong”.

Diketahui, Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 selain berdimensi keberlanjutan titik tumpu capaian Kabinet Kerja Jokowi-JK 2014-2019, juga menitikberatkan pembangunan SDM. Didukung 9 misi yang dirilis sejak masa kampanye pilpres 2019, September 2018, dibeleidkan tertarikh 17 Januari 2020 dalam Perpres 18/2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 ayat (1) UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Baca Juga:  Kembali Beroperasi, Bakso Sony Tanda Tangani Fakta Integritas

“Saya melihat, terkuat irisannya itu dengan bunyi dan pointer misi kedua Jokowi-M’aruf, yakni Struktur Ekonomi Yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing, misi keenam (Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya), dan misi kedelapan (Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya),” ujar Muzzamil, dalam keterangan persnya yang diterima wartawan di Bandarlampung, Minggu (13/6/2021).

Sebelumnya, seperti diwartakan Antara, Erick Thohir menerangkan, semua komisaris, direksi dan jajaran manajemen BUMN akan menjalani orientasi dan pelatihan di BLMI, terlepas apa pun latar belakangnya. Mereka akan menjalani sesi orientasi saat baru bergabung, pelatihan lanjutan selama menjabat, dan pelatihan tingkat advance bagi para top talents BUMN.

“Tujuannya agar ada pemahaman dan irama yang sama antara direksi, komisaris dan manajemen serta terbentuknya pemimpin berkelas dunia yang mampu meningkatkan kinerja dan daya kompetisi BUMN yang dipimpin,” ujar menteri bekas Presiden Inter Milan berdarah Lampung-Tionghoa ini.

Erick mengatakan, keberagaman sosok pemimpin dari beragam latar keahlian dan pengalaman dibutuhkan BUMN untuk bisa bertransformasi jadi perusahaan profesional berkelas dunia. Tak mau tanggung, BLMI menggandeng business school kelas dunia, untuk pelatihan lanjutan, yakni Indonesian Institute of Corporate Directors (IICD) untuk para komisaris, IPMI International Business School untuk direksi, INSEAD dan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) bagi para Chief Financial Officer (CFO) School, Michigan Ross School of Business dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) BUMN untuk Chief Human Capital Officer, juga International Institute for Management Development (IMD) Business School, Swiss, untuk para CEO (CEO Learning Forum).

Baca Juga:  Gubernur Ridho Lepas Relawan Tagana Lampung Bantu Korban Palu-Donggala

“Pemimpin di BUMN harus selalu belajar, tumbuh, dan berkontribusi untuk Indonesia. Dan siap dicopot jika tidak memenuhi KPI, dan tidak sejalan dengan core values AKHLAK dan GCG,” kata Erick.

“Programnya terstruktur, menyeluruh dan berkelanjutan. Rabu ini, (Rabu lalu, 9/6/2021) kita akan memulai Angkatan Ke-2 Onboarding untuk Direksi dan Angkatan Pertama Onboarding untuk Komisaris. Ini harus jadi keseriusan bersama. Tiap Direksi dan Komisaris tidak hanya siap diangkat, tapi harus siap belajar, bertransformasi, dan siap dicopot jika tidak memenuhi KPI, tidak sejalan dengan GCG juga values AKHLAK. Ayo, kita jadi yang terbaik untuk Indonesia,” penggalan kultwit Erick di Twitter, 7 Juni lalu.

Penegasan Erick setengahnya Muzzamil amini. Menurutnya, hal itu penting untuk menunjukkan kadar eksekusional program. Mengingat, sabetnya, kemampuan seperti mampu membangun dan merawat jejaring bisnis mitra strategis korporasi, cermat dan sigap serta smart melihat peluang bisnis, taat asas dan senantiasa senyawa-selaras dengan tujuan strategis korporasi dalam tiap melakukan aksi korporasi, mutlak diperlukan manajer puncak menuju BUMN go global.

“Bangsa ini rindu akan kekayaan keberanian mengeksekusi program-program profetik, yang kedepannya dibutuhkan guna jemput bola peradaban baru korporasi negara yang bukan saja kaya talenta nasionalis-patriotik, sarat identitas keindonesiaan, dan mampu memagari suburnya ideologi klas asing non Pancasila di kalangan BUMN, namun juga dipimpin manajer puncak yang sarat bekal.”

Baca Juga:  Dukung Program Pemerintah Personel Kodim 0410/KBL Di Suntik Vaksin

Sehingga imbuhnya, kepeloporan kinerja talenta seluruh BUMN dalam mewujudkan cita BUMN Indonesia untuk go global, dapat dipercepat transformasinya. “Agar program transformasi BUMN bukan cuma pecah di perut, tetapi lebih jauh juga harus pecah di kaki,” lugas Muzzamil.

Jangan sampai, pinta pegiat Forum Alumni Nusantara dan Alumni Untuk Indonesia (AUI) jejaring komunitas alumni SMA-perguruan tinggi relawan pendukung Presiden Jokowi ini, upaya Presiden Jokowi dan Menteri Erick berjuang keras wujudkan BUMN Go Global lantas jadi jauh panggang dari api, ditambah terus diinterupsi perlawanan pasif/terbuka mafia proyek, jejaring koruptor, dan birokrasi rente.

“Pesan saya pak Erick, terus siaga 1×24 jam membumikan Visi Jokowi-Ma’ruf Amin, tetap tegak lurus, jangan pernah surut. Sejauh itu demi kepentingan 267,5 juta jiwa rakyat dan bangsa, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945, saya dukung total,” pungkas Muzzamil. [R/YP]

 337 kali dilihat

Tagged