Gayausakti Lampung Tengah Menuju Kampung Swasembada Daging

TULANG BAWANG BARAT

Lampung Tengah, lampungvisual.com-

Peluang usaha di bidang peternakan unggas masih cukup menjanjikan di Kampung Gayausakti, Kecamatan Seputihagung, Lampung Tengah (Lamteng). Hal itu yang mendasari Kepala Kampung Gayausakti Hi. Imron Kurniadi, S.E. untuk mencoba budidaya penggemukan bebek.

Kampung yang hanya memiliki lima dusun tersebut diyakini Imron Kurniadi berpeluang baik untuk dilakukan pengembangan bebek pedaging. Karena bahan baku pakan yang tersedia cukup banyak. Sementara pemasaran bebek pedaging tidak sulit mengingat sudah ada penampung yang siap membeli.

Direncanakan, budidaya bebek pedaging akan dimasukkan dalam kegiatan usaha kampung. Menurutnya Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Gayausakti telah terbentuk. Selain usaha penggemukan sapi, nantinya akan dikembangkan usaha penggemukan bebek pedaging.

“Karena di Kampung Gayausakti sangat potensial untuk pengembangan sapi dan bebek. Dari sumber pakan ternak tidak sulit untuk didapat. Kemudian harga jual relatif stabil. Sebagai permulaan, saya pribadi mencoba budidaya bebek pedaging ini,” kata Imron, Jumat, 30/9/2017.

Saat ini pihaknya juga berupaya menjadikan warga kampung dapat hidup sejahtera. Yakni warga nantinya dapat mencontoh dirinya mengembangkan ternak bebek pedaging. Hal itu sesuai dengan program yang digadang-gadang Bupati Lamteng DR. Ir. Hi. Mustafa, yakni melalui Kampung Entrepreneur Creative (KECe). Sehingga, selain mengandalkan hasil pertanian, warga pun bisa memiliki usaha budidaya bebek pedaging. Dengan demikian, perekonomian warga akan meningkat.

Baca Juga:  NU Tubaba Siap Laksanakan Program Kerja

Terkait dengan pelayanan di Kantor Kepala Kampung Gayausakti, Imron menerangkan, selama ini tetap berjalan seperti biasa. Warga umumnya di kampung tersebut melakukan pengurusan dokumen surat-menyurat pada malam hari atau pagi hari sebelum berangkat ke ladang.

“Mayoritas warga bermatapencaharian sebagai petani, terkadang melakukan pengurusan dokumen surat menyurat pada malam hari setelah pulang dari ladang atau biasanya pagi hari. Itu pun tidak setiap hari ada warga yang datang ke kantor. Tapi kita memang telah ada jadwal piket kantor setiap hari. Sehingga, pelayanan kepada masyarakat tetap dibuka,” kata Imron.

Potensi yang ada di Kampung Gayausakti yakni pasar kampung. Sayangnya, pasar kampung hanya buka setiap dua kali dalam sepekan, yakni di hari Selasa dan Sabtu. Pasar kampung selama ini cukup memberikan income bagi Kampung Gayausakti meski nilainya tidak begitu besar.

Baca Juga:  Tutup Kegiatan Fortasi, Babinsa Koramil Tumijajar Berikan Pelatihan Dasar PBB

Sementara pembangunan masih terus berjalan di kampung yang mendapat sebutan ‘Kampung Santri’ ini. Alokasi dana desa (ADD) yang mencapai nilai ratusan juta rupiah mampu mengubah perwajahan kampung menjadi lebih baik. Tahun 2017, ADD dimanfaatkan untuk membangun jalan onderlaagh sepanjang 2.603 meter di Dusun 1 dan Dusun 2.

Selain itu, pembangunan lainnya berupa talud yang diplot di Dusun 2 dan Dusun 3. Sedangkan gorong-gorong dibangun di Dusun 3 dan Dusun 4. “Talud dan gorong-gorong sudah kita bangun di tahap pertama, termasuk membeli bahan material onderlaagh. Kemudian tahap dua, kami akan membangun jalan lapen sepanjang satu kilometer di Dusun 1 dan Dusun 2,” beber Imron.

Sekretaris Kampung Gayausakti Purwanto mengatakan, Kampung Gayausakti memiliki luas 1.032 hektar dengan jumlah penduduk laki laki 2.709 orang dan perempuan 2.545. Ada tiga pondok pesantren yang  cukup besar sehingga Kampung Gayausakti mendapat sebutan ‘Kampung Santri’.

“Program yang menyentuh ke masyarakat juga tetap kami lakukan. Termasuk pemberdayaan Linmas, Karang Taruna, posyandu, TK dan Paud. Sebagai antisipasi dan pencegahan tindak kejahatan, ronda malam aktif berjalan di Kampung Gayausakti,” terang Imron lagi.

Baca Juga:  Kapolres Tulang Bawang Barat pimpin Apel gelar pasukan Operasi Zebra Krakatau 2022.

Di Kampung Gayausakti juga terdapat embung yang berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan air bagi lahan pertanian. Embung seluas 2.500 meter persegi itu mampu memenuhi kebutuhan air hingga 30 hektar lahan pertanian warga. Rencananya, akan ada hibah tanah dari warga untuk kembali dibangun embung.

“Di musim kemarau, embung sangat membantu petani untuk mencukupi kebutuhan air bagi tanaman palawija. Di embung juga ada keramba apung untuk budidaya ikan air tawar. Harapannya, kedepan Kampung Gayausakti dapat terus berkembang lebih baik dan maju, dan menjadi daerah pemasok daging di Lamteng,” jelas Imron.

Laporan : Iswan (R*)

 775 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.