“Gerakan #wargabantuwarga Bantu Isomaner di Lampung Membahana, Ayo Sembuh!”.
“Karena pandemi COVID-19 ini satu ujian apakah kita akan saling melupakan atau justru saling menguatkan dan bersatu. Semoga Tuhan bersama kita,” khaturnya, menginfokan bea ongkos kirim: seikhlasnya.
Lima hari berselang, Jum’at (16/7/2021) lalu, Miftahul Huda mengafirmasi aksi mulia itu efektif berjalan. “Udah. Banyak respon positif dan yang butuh banyak sampe malem masih kerja kawan-kawan,” sahut Iif sapaannya, via pesan singkat, pukul 13.25 WIB.
Sudah berapa warga “Isomaners” tertolong, dan respons donatur bagaimana? Ditanya demikian, jawaban Iif kontan buat terbahak. Kocak, tapi amat sarat atribusi kemanusiaan khas relawan dan dermawan sosial. Yang amat dibutuhkan, masa sulit saat ini.
Tiada maksud lain apalagi negatif, sekadar mengilustrasikan, dia berbagi pengalaman soal hal-hal yang sekilas, tak terduga atau bahkan sama sekali tak terpikirkan oleh kita.
“Dari yang minta sate sampai kaos oblong,” sahut Iif mengisahkan.
Iif berbagi testimoni salah satu “Isomaner”. “Oke banget program peduli Isoman. Kami jadi bisa tetap penuhi kebutuhan hari-hari. Semoga Allah membalas kebaikannya,” doa tulus sang isomaner.
“Itu salah satu testimoni ke relawan GESBI,” pertegas Iif. Duh, spechless dengarnya ya?
Asal tahu, relawan GESBI terdiri dari para driver ojol roda dua/roda empat baik anggota Gaspool maupun bukan, lintas aplikator yang beroperasi di Lampung: Gojek, Grab, Maxim, NU-Jek, Move, Gaspool-Jek, dan lainnya.
1,655 kali dilihat
