Haul ke-11 Gus Dur, Kelompok Studi Kader (KLASIKA) Besut Dialog & Panggung Budaya

BANDAR LAMPUNG

BANDARLAMPUNG , lampungvisual.com

Mentakzimi 11 tahun kepergian mendiang Presiden ke-4 Indonesia Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang wafat di usia 69 tahun, 30 Desember 2009 silam, Kelompok Studi Kader (KLASIKA) akan membesut sesi dialog dan panggung budaya bertajuk Menyemai Tradisi, Menuai Arti.

KLASIKA mengetengahkan tajuk perhelatan tahunannya ini berangkat dari kegelisahan intelektualitas mereka yang tak rela melihat realitas masyarakat modern saat ini, yang secara umum mulai abai terhadap tradisi dan kearifan lokal.

“Padahal tradisi merupakan bagian elementer dari kehidupan bermasyarakat. Tradisi memiliki peran yang substansial dalam menjaga kesatuan dan memperkuat kehidupan bersama,” ujar Direktur KLASIKA Ahmad Mufid, mendampingi founder Chepry Hutabarat, dalam permakluman publiknya, disitat dari beranda akun jejaring sosial Facebook, Minggu (17/1/2021).

“Sebagaimana pernah disampaikan oleh mendiang Gus Dur bahwa merawat, menjaga dan melestarikan tradisi yang berkembang di Indonesia mampu memperkuat kehidupan bersama dan meneguhkan tanah air,” ujarnya.

Dari itu, tandas KLASIKA, di tengah derasnya arus modernisme yang kerap menyelinap menggerus nilai-nilai dari sebuah tradisi, menjadi keharusan dan tugas bersama seluruh elemen bangsa untuk menjaga dan melestarikan tradisi serta kearifan lokal yang ada di masyarakat.

Baca Juga:  Wartawan "Nyaleg" Wajib Non Aktif

KLASIKA mendapuk Mamak Lawok, seniman tradisi lisan Hahuwang dan Muayak asal Pekon Napal, Kecamatan Krui, Pesisir Barat kelahiran 5 Maret 1958, peraih Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2020 kategori pelestari budaya daerah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI pada 26 November 2020.

KLASIKA memberi karpet merah kepada sosok teguh muasal bernama asli Mursi Marsudin ini, pencipta tiga diantara jubelan karya Hahiwang dan Muayak-nya yakni Sesol Mak Mena –penyesalan selalu di akhir tak pernah di mula, Darussalamah –nikmatnya di surga sakitnya di neraka, dan Bintang Lunik –bintang kecil, ceritakan kisah Mi’raj Nabi.

Mamak Lawok akan membuka rangkaian bulan Haul Gus Dur KLASIKA, sesi perdana dari total empat sesi dialog bincang tradisi, dan sesi puncak panggung kebudayaan. Dia akan tampil menawan, Minggu 17 Januari 2021, malam ini. Jangan lupa, malam ini. Live, bisa anda pantengin di Live Facebook KLASIKA, mulai kuarsa 19.00 WIB.

Baca Juga:  Merasa Dilecehkan Profesinya Putri Akan Laporkan Ke Polisi

“Semua rangkaian Haul Gus Dur ke-11 oleh KLASIKA akan digelar secara virtual dan di siarkan langsung melalui akun Facebook Klasika Kelompok Studi Kader,” jelas Mufid, yang 16 Juli 2020 tampil pada diskusi virtual “Youth vs Tyranny: Freedom That Is Not Free” gelaran Rekod Media Malaysia, bareng Koordinator Equal Access Australia Zack Muetterties, President of Liberal Democratic League of Ukraine Arthur Karytonov, aktivis mahasiswa Hongkong Joey Siu itu.

Usai Mamak Lawok bicara “Hahiwang dan Masyarakat Hari Ini”, 17 Januari 2021, akan tampil siapa lagi?

“Johansyah membedah Tradisi dan Identitas Diri (23 Januari 2021), Supirman mendedah tema Membangun Peradaban Melalui Tradisi (24 Januari 2021), Humaidi Abbas membetik tema Jejama Ngandam Budaya Lampung (28 Januari 2021),” rinci sang direktur. Serta, Panggung Budaya, 31 Januari 2021.

Sang founder, mantan aktivis 1998, Chepry Hutabarat, yang menala berdirinya KLASIKA sebagai ruang belajar alternatif anak muda dalam rangka merawat nalar bangsa ini, menandaskan, Haul Gus Dur salah satu upaya yang dilakukan KLASIKA mengkaji, meneladani, mendakwahkan cita-cita baik yang telah dicontohkan oleh Gus Dur.

Baca Juga:  Pelantikan DPC BNM Pesawaran Berlangsung khidmat

Sehari-hari, komunitas ini membetot energi mendekonstruksi nalar pikir kritis konstruktif ini –produktif menggelar pendidikan kader dan penerbitan buku, dari rumah pribadi Chepry yang disulap jadi markas KLASIKA, di Jl Pembangunan A5 Ujung Nomor 21, Way Dadi, Sukarame, Bandarlampung.

Buat kamu, pelajar, mahasiswa, anak muda, generasi yang enggan dikekang belenggu sesat pikir dan ingin terus beroleh literasi terpercaya ihwal pemajuan peradaban, maka KLASIKA bisa kamu tempatkan jadi salah satu perpustakaan bin basis literasinya. Hidup Rakyat! Salam Gusdurian! [red/Muzzamil]

 351 kali dilihat

Tagged