Hawa Nafsu Hendaknya Dicuci Dengan Ilmu

Hawa Nafsu Hendaknya Dicuci Dengan Ilmu
TULANG BAWANG BARAT

Tulang Bawang Barat, (LV)-

Tasyakuran khataman kajian rukun iman di Pondok Pesantren Darut Tauhid Al-Amin di Tiyuh Margodadi Kecamatan Tumijajar, kabupaten Tulang Bawang Barat, provinsi Lampung berlangsung hikmat . Prosesi Tasyakuran khataman kajian rukun iman dipimpin langsung oleh pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhid Al Amin Ky. Abdul Aziz.

Pada kesempatan acara tersebut Ky. Abdul Aziz menyampaikan kepada jamaah yang hadir, Selain rukun Islam, ada juga rukun iman yang wajib diyakini oleh umat Islam diantaranya  Iman kepada Allah SWT, Iman kepada malaikat-malaikat Allah SWT, Iman kepada kitab-kitab Allah SWT, Iman kepada rasul-rasul Allah SWT 5, Iman kepada hari akhir dan Iman kepada takdir yang baik maupun yang buruk datangnya dari Allah SWT.

Baca Juga:  PWI Tubaba dan RS Asy-Syifa Medika Jalin Kerjasama Layanan Kesehatan

“Kita hidup di dunia apa yang terjadi sama kita itu sudah ditakdirkan oleh allah subhanahu wa ta’ala, artinya apa bila sudah kembali kepada allah. Allah selalu bersama kita dimanapun kita berada, kaji iman sama saja kita operasi besar, dada kita telah dibelah dengan ajaran, ternyata di dalamnya isinya hawa nafsu, ada bisikan kebenaran ada juga bisikan keburukan, untuk itu hendaknya dicuci dengan ilmu,”ungkap Ky. Abdul Aziz. Malam Minggu (5/9/22).

Menurut Abdul Aziz, kita awalnya dari allah maka kita akan kembali kepada allah, jasad kita nantinya tidak ada, maka roh akan kembali kepada allah, dan bertanggung jawab atas segala yang dilakukan semasa kita hidup di dunia untuk itu percaya kepada allah jangan hanya dibibir saja.

Baca Juga:  Paripurna DPRD Tubaba, Sepakati 5 Raperda

“Malam Tasyakuran ini, kita bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala, semoga bisa diberi hidayah dari Allah, dengan lantaran sema mengaji emam (6) kali pertemuan Rukun Iman disimpulkan disini Ingkung maknanya pasrah “Asok glondong Pengarem-arem kepada gusti Allah” Pasrah total kepada Allah”.Kata Ky. Abdul Aziz.

Lebih lanjut Abdul Aziz mengatakan, kalau kita sudah pasrah kepada Allah bagia ingkung di bawa dari dapur ke tengah hidangan hanya diam saja, oleh kerna itu kita di takdirkan allah apa saja hendaknya diterima, ada yang jadi pejabat ada yang jadi Rakyat dan ada yang jadi kaya, ada juga yang jadi miskin itu semua itu dari allah. Hidangan Ingkung hanya filosofi seorang hamba yang berserah diri kepada Allah, bertauhid kepada allah. (Wakyeng)

Baca Juga:  Warga Tiyuh Gunung Menanti Harapkan Pelebaran dan Pembangunan Jalan Berlubang

ADA APA DENGAN INGKUNG

 203 kali dilihat