Selain mengecek harga dan ketersedian Minyak Goreng baik Curah maupun kemasan yang saat ini menjadi keluhan banyak Masyarakat terutama Ibu Rumah Tangga(IRT) Hendri juga mengecek harga Sembako yang ada di Pasar.
“Setelah kita turun memang benar ada kenaikan harga, kalau untuk minyak curah paling tinggi Rp 2 Ribu hingga Rp 5 Ribu per kilogram (kg) nya. Kalau kemasan Rp 3 hingga 4 Ribu per kg ya. Kalau untuk ketersediaan minyak goreng Alhamdulillah masih banyak. Untuk kebaikannya juga masih dalam batas wajar,”jelas Hendri di sela-sela melakukan pengecekan di Pasar Sentral Kotabumi, kemarin(16/11).
Jika dalam beberapa waktu kedepan harga minyak goreng masih juga terus mengalami kenaikan lanjut Hendri, pihaknya akan langsung mengadakan Pasar murah bersama dengan pihak Badan Urusan Logistik(Bulog) di beberapa titik.
Untuk itu juga ia meminta kepada seluruh Masyarakat agar tidak membeli minyak dalam jumlah banyak.
Silakan Masyarakat membeli minyak dalam batas wajar, dengan begitu harga tidak akan semakin naik dan tidak akan terjadi penimbunan.”Kita siap kapanpun untuk mengadakan Pasar murah bersama Bulog. Agar tidak terjadi gejolak Masyarakat diminta untuk membeli minyak goreng sesuai kebutuhan. Saya ingatkan juga jangan sampai ada Pedagang yang menimbun minyak, jika kita temukan maka akan kita laporkan kepada pihak berwajib,”tegasnya.
Jika dilihat kondisi pasar saat ini tambah Hendri, roda perekonomian Perlahan mulai kembali bergeliat. Dimana sudah banyak pedagang yang membuka kiosnya.
Namun meski wabah Covid-19 sudah mulai mereda, namun diminta kepada seluruh Pedagang untuk tidak mengabaikan Protokol kesehatan (Prokes). ” Sebab Pasar merupakan tempat terjadinya interaksi antara Masyarakat setiap harinya dan rentan menjadi tempat penularan Covid-19.”Kita akan lakukan penataan terhadap Pasar ini agar roda perekonomian semakin menggeliat. Untuk itu Prokes jangan kendor dan jangan abai semua himbauan yang sudah diberikan Pemerintah,” Tuturnya. (Andrian Folta)
