HUT ke-70 APINDO, Ary: Kinerja Harus Makin Ampuh, Suyono: Rumah Berlindung

HUT ke-70 APINDO, Ary: Kinerja Harus Makin Ampuh, Suyono: Rumah Berlindung
Ary Meizari Alfian (atas) dan Suyono (bawah). | Kolase Collage Maker/dok APINDO/Muzzamil
BANDAR LAMPUNG

BANDARLAMPUNG, (LV)
Kebetulan memiliki almanak lahir sama, selain kaum nahdliyin sedunia merayakan hari lahir (harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama (NU), ormas Islam terbesar di dunia, pengusaha Indonesia tergabung organisasi profesi sektor perekonomian, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) juga tengah larut merayakan ulang tahun APINDO ke-70, hari ini, Senin (31/1/2022).

Per historis, APINDO yang bervisi mulia ini: menciptakan iklim usaha yang kondusif dan kompetitif, dan berkantor pusat di Gedung Permata Kuningan Lt 10, Jl Kuningan Mulia Kav. 9C, Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, lahir pada 31 Januari 1952.

Awal berdiri, cikal bakal APINDO bermula dari lahirnya Badan Permusyawaratan Urusan Sosial Seluruh Indonesia (PUSPI). Pascakemerdekaan, pembangunan bangsa di segala bidang mulai jadi perhatian, salah satunya bidang sosial ekonomi, bidang hal baru di dunia usaha. Singkat ceritera seiring dinamika, PUSPI lantas berubah menjadi APINDO dalam Munas II Surabaya 1985.

Disitat diakses dari Bandarlampung, Senin, Dewan Pengurus Provinsi (DPP) APINDO Kalimantan Timur (Kaltim), salah satu unit progresif asosiasi ini di Tanah Air, dan saat ini turut jadi bagian seksi dari babak sejarah baru program raksasa pemindahan ibu kota negara (IKN) baru pusat pemerintahan NKRI pengganti DKI Jakarta dinamai Nusantara, sekira pertengahan bulan ini merilis inisiasi pembentukan Tim Sinergitas IKN.

Inisiasi hasil keputusan pleno perdana DPP APINDO Kaltim di sekretariatnya, kompleks kawasan Ruko Bhumi Nirwana, Balikpapan, dipimpin ketuanya, M Slamet Brotosiswoyo, 13 Januari 2022 ini merupakan salah satu program dan strategi responsif APINDO setempat, sekaligus terobosan awal tahun menyongsong dimulainya pembangunan infrastruktur IKN di salah satu provinsi terkaya dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Indonesia ini.

Dengan, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) 2019 dirilis tahun 2020, total PDRB per kapita Kaltim 2019 sebesar USD12.423 setara Rp175 juta, tertinggi kedua dibawah DKI Jakarta, mencatatkan nilai IPM tertinggi ketiga di Indonesia, 76,24 (kategori tinggi) dibawah DKI Jakarta dan DI Yogyakarta.

Tim Sinergitas IKN bentukan APINDO Kaltim dikomandoi Dr. Ir. M. Isradi Zainal, M.T., M.H., M.M., DESS-CAAE.,A.Eng, IPU, pengurus yang juga Rektor Universitas Balikpapan (UNIBA) dan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kaltim. Dan beranggotakan para pakar, profesional, serta praktisi ragam latar, “pentolan” APINDO sini.

Diantaranya, pengusaha biro perjalanan eks Ketua Association of The Indonesian Tour and Travels Agencies (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Asita) Kaltim Joko Purwanto, pengusaha jasa pengamanan Dr Abriantinus, pengusaha konstruksi Herjohn Song, dosen/praktisi hukum Reza Pahlevy, dan jurnalis/aktivis sosial Rudi RM.

Ulas Slamet, tim ini bertugas menyiapkan langkah strategis APINDO Kaltim terkait keterlibatan dalam proses pembangunan IKN baru, menjadi mediator atau jembatan informasi dan komunikasi strategis antara kepentingan dunia usaha dan penanggung jawab pembangunan IKN baru misal Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN bentukan pemerintah melalui Keputusan Menteri PUPR Nomor 1419/Kpts/M/2021 tertarikh 14 November 2021, termasuk penyiapan SDM putra-putri terbaik Kaltim.

Lalu, menyediakan basis data dan informasi terkait kesiapan pengusaha Kaltim untuk berkontribusi dalam proses pembangunan infrastruktur dasar, pendukung, penunjang IKN baru. Serta, tak menutup kemungkinan terlibat aktif kawal proses masuk investasi ke Kaltim, menyusul pembangunan IKN itu.

Baca Juga:  Nomor 4, Mustafa-Aja Siap Bikin Masyarakat Lampung Bahagia

Selain, ujar Slamet, tim berkewajiban pula membangun segenap upaya sinergi dan kolaborasi dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) selaku payung organisasi dunia usaha, serta pemangku kepentingan lain termasuk kalangan perguruan tinggi, melalui berbagai terobosan progresif.

“Saya sudah banyak dihubungi kawan-kawan pengusaha dari Batam, Jakarta dan lainnya untuk membuka jalan masuknya investasi ke Kaltim saat IKN baru dibangun. Misalnya, proses investasi lahan di sekitar lokasi IKN dan proyek investasi lainnya. Ini peluang bagi Kaltim dan wajib kita bantu untuk mendorong pembangunan di wilayah ini sejalan pembangunan IKN,” ujar Slamet.

Yang dipercaya, Ketua Tim Sinergitas IKN DPP APINDO Kaltim, Isradi Zainal menuang kata, berbasis keterbukaan akses cukup dengan penanggung jawab pembangunan IKN baru sejauh ini, pihaknya meyakini sepanjang pengusaha dan SDM lokal Kaltim siap, tentunya peluang kontribusi dalam pembangunan IKN baru, terbuka lebar.

Tim Sinergitas IKN APINDO Kaltim sebut dia, bakal gerak cepat, berkomunikasi dengan pihak penanggung jawab pembangunan IKN baru, seiring kesiapan pengusaha dan SDM Kaltim yang dikawal APINDO, untuk masuk dalam proyek pembangunan IKN itu.

“Kita tidak ingin jadi penonton di rumah sendiri. Harapannya, dengan pola strategis dibangun melalui tim ini, kita akan mampu berbuat banyak saat dimulai pembangunan IKN,” ucap dia, diaminkan Joko Purwanto.

Ujar Joko, pembangunan IKN baru tak mungkin dihadapi oleh pengusaha Kaltim dengan sikap “mengeluh”, selalu berharap proteksi pemerintah. Justru bisa direspons teknis semisal dengan cara berkolaborasi membentuk konsorsium pengusaha Kaltim dibawah komando APINDO agar “kue” IKN baru tak laju semua dinikmati pengusaha luar Kaltim. “Ini saatnya,” mantap Joko.

Hampir setengah biliun rupiah total nilai investasi pembangunan IKN baru imbuh dia, bukan hanya tergolong besar, tapi juga memerlukan syarat tidak mudah bagi keterlibatan pengusaha lokal Kaltim. Dasar pengusaha pejuang, Joko optimistis bahwa melalui APINDO Kaltim, berbagai problem pengusaha lokal Kaltim dalam menyambut IKN baru, akan dapat dicarikan solusinya.

Kembali ke Slamet, pada peringatan HUT ke-69 APINDO tahun lalu, refleksi dia menyebut organisasinya telah mengalami ragam pasang surut karena tuntutan peran.

“Kepada pengusaha kita harus melindungi, sementara terhadap pekerja, kita dituntut untuk mampu mensejahterakan,” bijaknya.

Tetapi, sergah Slamet, dalam dinamikanya di lapangan, organisasi ini selalu berhadap-hadapan, bersilang pendapat, dengan para serikat buruh/serikat pekerja. “Contohnya di Dewan Pengupahan. Serikat pekerja selalu ingin upah tinggi, sementara APINDO sebagai representasi pengusaha, ingin upah yang wajar. Inilah terkadang yang susah mempertemukan kepentingan keduanya.”

Meski begitu, Slamet menggarisbawahi, sejak 2010, hubungan pengusaha dengan serikat pekerja di Kaltim sangat harmonis. Sampai-sampai, situasi ini pun mendapat perhatian dari asosiasi buruh dari Belanda.

“Bulan lalu (Desember 2020, red), saya diminta berbicara di depan mereka soal hubungan baik antara serikat pekerja dan pengusaha ini,” kuak ketua tiga periode ini.

Dia bilang, APINDO, organisasi perjuangan. “Kalau tidak ada jiwa pejuang tak akan mau jadi pengurus. Mengapa? Karena pengurus tidak digaji. Tidak ada honor, tunjangan dan lain-lain. Semata jadi pengurus organisasi untuk memperjuangkan para pengusaha. Beribu-ribu, tapi banyak pengusaha nggak mau tahu bahwa sebagian kepentingannya diperjuangkan oleh APINDO,” ungkapnya.

Baca Juga:  Wali Kota Harap Guru Tetap Kompak

Dia pun bilang, persoalan di APINDO sangat unik. Sebagai pengurus, harus memahami segala sesuatu tentang ketenagakerjaan, hukum, dan sebagainya. “Kalau tidak punya mental pejuang tidak akan tahan,” ucapnya.

Info dia, saat itu, pada awal 2021, sudah ada surat edaran Gubernur Kaltim yang mewajibkan perusahaan menjadi anggota APINDO untuk pembuatan Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama.
“Di Kota Balikpapan sudah ada Edaran Walikota. Tapi belum ada respons dari pengusaha sendiri. Ini yang akan kita cari tahu,” jelas pria yang juga Wakil Ketua KADIN Kaltim Bidang Ketenakerjaan ini, pada Februari 2021 itu.

Dan, dari Kota Balikpapan pula, Ketua DPP APINDO Lampung Ary Meizari Alfian MBA, yang tengah turut berada di kota minyak kota industri kelahiran 10 Februari 1897 dan menempati luas 5.033,00 kilometer persegi (dengan 12 persen saja dari total bentang spasialnya ini merupakan wilayah datar sisanya daerah aliran sungai dan pesisir pantai) itu, guna turut menghadiri puncak Peringatan Harlah ke-96 NU yang dihadiri langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tersebut.

Takzim menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-70 APINDO kepada seluruh pengusaha anggota APINDO se-Tanah Air.

Dari lokasi acara Peringatan Harlah ke-96 NU bertema Menyongsong 100 Tahun Nahdlatul Ulama: Merawat Jagat, Membangun Peradaban, sekaligus pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027 hasil Muktamar ke-34 NU di Lampung, dan pencanangan gedung PBNU di IKN baru oleh ketua umum dan Pameran Turats, di kompleks The Dome, Balikpapan Sport and Convention Center, Sepinggan, Balikpapan, Ketua DPP APINDO Lampung Ary Meizari Alfian menerangkan, usia ketujuh puluh lazim diidentikkan dengan usia “sepuh”.

“Kendati demikian kendati sepuh, semangat mewujudkan cita-cita organisasi, semangat mewujudkan harapan pengusaha anggota dan dunia usaha seluruhnya, semangat membersamai kinerja pemerintah, pusat dan daerah dalam mewujudkan percepatan realisasi dan eksekusi pembangunan segala bidang, justru harus semakin ampuh. Ini saya kira,” tutur Ary, melalui sambungan telepon, dikontak dari Bandarlampung.

Lebih sahih, lebih kaffah, lebih paripurna lagi tandas dia, apabila secara kompak, terukur, dan jelas output dan outcome-nya, semangat itu disatupadukan untuk dapat di-delivered menjadi kesatuan gerak dan kesatuan aksi seluruh pengurus APINDO dimanapun tempat tugas sesuai passion pembidangan berbasis melting pot-nya.

“Sudah barang tentu ini demi besar majunya APINDO ke depan. Apalagi sekarang ini, kita masuk tahun kebangkitan ekonomi nasional dari jurang resesi ekonomi global, dampak daripada pandemi global,” Ary menujukan.

Menurut pengusaha properti cum aktivis, Ketua DPD Perkumpulan Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung ini, sebagai kekuatan utama penggerak perekonomian bangsa, sudah dari “sononya” pengusaha terus dituntut untuk ber-totalitas.

“Mari kita total upaya total kinerja, pulihkan, bangkitkan, dan majukan usaha kita, baik itu apakah yang ultramikro, minimikro, mikro, kecil, menengah, dan besar, serta gigantik macam unicorn, decacorn, seterusnya, ayo. Bersatu, bangkit, jangan cengeng, jangan menyerah, tunjukkan pesonamu!” seru dia.

Baca Juga:  Tekan Harga Beras, Pemprov Gandeng Bulog

Dari Kota Balikpapan pula, Ary Meizari juga turut mengikuti gelaran peringatan virtual HUT ke-70 APINDO tahun ini via aplikasi Zoom, bertema Bakti Untuk Negeri, dihadiri Ketum APINDO Dr Hariyadi BS Sukamdani. Peringatan sederhana Senin siang, diikuti unsur DPN, serta DPP dan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota DPK APINDO se-Indonesia.

Ary diketahui berada di Kota Balikpapan, bersama sang adik, Rektor IIB Darmajaya Dr Firmansyah Yunialfi Alfian, yang juga Ketua Bidang Penelitian Pengembangan (Litbang), Pendidikan, Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) DPP APINDO Lampung.

Serta, sang kakak, Ketua Yayasan Alfian Husin Dr Andi Desfiandi, yang juga Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP APINDO Lampung. Andi Desfiandi kebetulan juga adalah Ketua Lembaga Perekonomian NU (LPNU) Lampung.

Ketiganya membersamai Prof Dr Moh Mukri, salah satu Ketua PBNU yang dikukuhkan Senin, yang juga anggota Dewan Penasihat DPP APINDO Lampung.

Sementara terpisah, dimintai tanggapannya seputar HUT ke-70 APINDO, saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan singkat, Senin siang, Wakil Ketua V DPP APINDO Lampung, Suyono, berharap kedepannya APINDO bisa menjadi rumah tempat berlindung bagi para pengusaha.

“Selamat dan sukses serta semakin jaya APINDO di usia yang ke-70. Harapan saya, agar kedepan APINDO bisa menjadi rumah tempat berlindung dan perahu mencapai tujuan yang lebih besar bagi para pengusaha Indonesia,” khatur singkat Suyono, direktur Infratekno Sarana Jaya ini.

Kerap digerutui pimpinan serikat buruh yang dirundung amarah ulah kebuntuan negosiasi semisal soal kebijakan penetapan upah, acap dipuji pimpinan birokrasi sipil yang tertolong hingga kebijakan pemerintah sektor dunia usaha dan industri termasuk urusan relasi industrial didalamnya mulus terlaksana, sementara publik mengakui arti penting peran dan peranan APINDO.

Sadar akan hal itu, sebagaimana terpantau, APINDO secara maraton dipandu langsung oleh Ketum Hariyadi Sukamdani, berupaya merampungkan pembahasan perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ADRT) APINDO seiring dinamika zaman.

Zaman Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 saat ini, dengan segala potensi, nilai unggul, kelebihan dan kekurangan, serta peluang, tantangannya termasuk bagi pengusaha, berikut APINDO didalam proses kreatifnya.

Menutup artikel ini dengan nada tanya, mengutip bingkai harapan Suyono di atas, agar kelak kedepan APINDO bisa menjadi rumah tempat berlindung dan (menjadi) perahu mencapai tujuan yang lebih besar bagi para pengusaha Indonesia, akankah dapat terwujud ataukah hanya akan jadi sebatas asa tak berujung tak berbalas?

Seperti Ary Meizari kayuh, kendati sepuh, kiprah organisasional APINDO kedepan, justru harus semakin ampuh. Dirgahayu APINDO. Bakti untuk Negeri. [red/Muzzamil]

 307 kali dilihat