Kakek Renta Warga Tubaba Luput Dari Perhatian

TULANG BAWANG BARAT

[sz-ytvideo url=”https://www.youtube.com/watch?v=Jf7W23t2JsM” theme=”light” cover=”youtube” start=”1″ end=”1″ responsive=”y” autoplay=”n” loop=”n” fullscreen=”y” disablekeyboard=”n” disableiframe=”y” disablerelated=”n” delayed=”n” schemaorg=”y” /]

Tulang Bawang Barat (Lampung Visual.com) Pada usia senja seharusnya seseorang bisa menikmati kehidupan yang nyaman bersama anak cucu. Namun tidak begitu dengan kehidupan Kakek Sugiman (85) Tahun. Di usianya yang hampir menginjak satu abad ini, Sugiman justru hidup dengan kondisi memprihatinkan, Warga  Tiyuh Makarti Rk-2 Rt.6 Kecamatan Tumi Jajar Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung. Minggu  (26/02/2017)

Kakek renta itu tinggal di gubuk berukuran 4×6 meter yang terbuat dari anyaman bambu, serta di topang kayu yang sudah keropos. Ada sebuah ranjang dari bambu lengkap dengan Sehelai Tiker Terbuat dari Daun  dan sebuah bantal. Di samping kiri ranjang, ada Radio tua, Jaring laba-laba memenuhi setiap sudut ruangan.

Baca Juga:  Warga Lingkungan 1 Dayamurni Hibahkan Tanah Untuk Jalan Tembus

Di gubuk berlantai tanah itu,  Kakek Renta Sugiman hidup sendirian sejak  isterinya, Lasiem meninggal dunia 12 tahun silam. Untuk bertahan hidup, makan sehari-hari, hanya mengandalkan uluran tangan dari tetangga, kondisi ekonominya juga serba-kekurangan Karena Dirinya sudah tidak mampu lagi beraktivitas. Di penghujung usianya, tidak banyak harapan yang disampaikan Kakek Renta itu. Dia hanya ingin merasakan tidur di kasur empuk, dengan rumah yang tidak bocor saat hujan, bebas debu dan tidak sumpek. Tuturnya

Baca Juga:  Memasuki Musim Tanam Petani Padi Harapkan Perhatian Pemerintah Setempat

Suratmi, Sangat Prihatin Melihat Kondisi Tetangganya, Kakek Sugiman, yang sudah tidak mamapu bekerja, untuk makan minum hanya mengandalkan ularan tangan tetangga sekitar yang peduli dan prihatin dengan kehidupan Sugiman.

Menurut Suratmi, Kakek Renta itu sudah puluhan tahun hidup menyendiri hanya di temeni Radio tua, sehari-harinya dia hanya duduk termenung menanti harapan hampa, Sampai hari ini Sugiman (85) tahun belum pernah mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah, Batuan Pun tidak pernah ada. Ungkapnya.(Agus/ Deri)

 745 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.