Kartini 2021 : Sengat Semangat Ida Fauziyah, Bintang Puspayoga, Ela Siti Nuryamah dan Jihan Nurlela

Poster digital ucapan Selamat Hari Kartini 2021 dari Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, Rabu (21/4/2021). | Facebook/Ida Fauziyah
Poster digital ucapan Selamat Hari Kartini 2021 dari Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, Rabu (21/4/2021). | Facebook/Ida Fauziyah
BANDAR LAMPUNGPROFIL & SOSOK

Bandar Lampung, (LV) –
Hari ini, Rabu 21 April 2021, Hari Kartini. Kali kedua kala pandemi. Tak cukup ratapi, refleksi kritis perayaannya tahun ini, tahun kedua ditengah masih serba sulitnya situasi perekonomian nasional dan bahkan dunia musabab pandemi, sekaligus tahun kedua berbarengan sedikitnya 1,907 miliar muslim sedunia tetap terus khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Termasuk, sedikitnya 229 juta jiwa populasi penduduk muslim, atau 87,2 persen dari total 273,5 juta jiwa populasi penduduk Tanah Air merujuk data World Population Review 2020.

Atau bilangan olah data berbeda, 229 juta jiwa penduduk muslim dari total 271.349.889 jiwa penduduk Indonesia hingga Desember 2020 berdasarkan sinkronisasi hasil Sensus Penduduk 2020 dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan data administrasi kependudukan (Adminduk) dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Diumumkan Sekjen Kemendagri M Hudori dalam Rilis Bersama Data Sensus Penduduk 2020 dan Data Administrasi Kependudukan 2020, di Jakarta 21 Januari 2021. Terdiri, 134.229.988 jiwa perempuan, 137.119.901 jiwa laki-laki, plus 86.437.053 kartu keluarga. Data ini hasil integrasi data jumlah penduduk Semester II 2020 dengan data hasil SP2020.

Comot sedikit data Lampung, hasil SP2020 mencatat, mayoritas penduduknya saat ini didominasi proporsi generasi Z sebanyak 2,48 juta jiwa atau 27,80 persen dari total populasi, dan 26,54 persen generasi milenial dari total 9,15 juta jiwa populasi provinsi.

Hari Kartini kedua ditengah situasi pandemi, ditengah khusyuk bulan suci Ramadan 1442 Hijriah/2021 ini, nuansa elementer-nya lebih berbaur dengan segala cakupan hasil nyata upaya bersama seluruh anak bangsa gigih bertahan dan bangkit dari keterpurukan dua krisis: kesehatan dan ekonomi ini.

Baca Juga:  Meriah !! Kicau Mania Se-Nusantara Perebutkan Piala Dandim Cup 1 Bandar Lampung

Didalam perkembangannya paling terkini, telah pula dipersenjatai sinergi keberdayaan. Dibuktikan dengan tingkat keberdalaman krisis, yang sesontak kemudian bersenyawa dengan jenjang keberdalaman pemulihannya yang diakui banyak pihak jauh lebih baik dan lebih siap dari negara-bangsa belahan bumi lainnya. Belajar dari siklus krisis periodik sistem kapitalisme neoliberal pasca-1998.

Seperti yang cukup representatif dilukiskan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dalam unggahan media sosial Facebook pribadinya, sekira pukul 04.37 WIB hari ini, disitat diakses dari Bandarlampung.

Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, angkat bicara soal Kartini hari ini, yang selain kodrati, multitasking, juga, ulah tengah krisis, sekaligus ikut tertempa uji (baca: teruji) –tahan banting.

Kartini di masa kini, sebut Ida, adalah perempuan yang menjadi guru sekaligus juru masak bagi anak-anaknya. “Mereka yang menjadi garda terdepan pelayanan di RS. Perempuan yang menginisiasi penggalangan donasi dari masyarakat. Manajer yang optimistis memimpin tim kerjanya untuk keluar dari krisis, atau direktris yang membayar upah para pegawainya secara layak dan para perempuan yang berprestasi di dunia kerja,” ujar Ida tak terjeda.

“Tanpa kehilangan nalurinya sebagai seorang ibu,” sambung ia kemudian.

Menteri Tenaga Kerja ke-27 ini mengintensi, perempuan Indonesia harus mempunyai semangat dan optimisme dalam meningkatkan kapasitas diri hingga mampu bersaing dan berkiprah di dunia kerja.

“Dengan begitu, akan menjadi ladang untuk terus berbuat kebaikan dan berjuang demi kesetaraan yang ideal. Selamat Hari Kartini,”
mangkus Ida, menteri hijabers doktor ilmu pemerintahan IPDN Jatinangor ini.

Ida Fauziyah, mantan anggota DPR/MPR RI Fraksi PKB dapil Jawa Timur VIII meliputi Kabupaten Jombang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Kota Madiun, Kota Mojokerto, sejak 1999 sampai 2018 saat ia mengundurkan diri sebagai syarat pencalonannya sebagai cawagub Jawa Tengah pada pilgub 2018.

Baca Juga:  Rektor Karomani Buka Pasar Rakyat Unila, Wujudkan Kampus Hijau Bersih dan Merakyat

Ia bagian pendiri, ketua pertama 2002-2007 Kaukus Perempuan Parlemen Indonesia (KPPI). Ketua Umum Pengurus Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama 2010-kini, mantan Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN-KIK) Joko Widodo-Ma’ruf Amin pilpres 2019, Waketum DPP Perempuan Bravo Lima dan Waketum Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Perekonomian Dewan Tanfidz DPP PKB 2019-2024.

Di Kabinet Indonesia Maju, Ida Fauziyah satu dari lima menteri perempuan bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Men-LHK) Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Gusti Ayu Bintang Darmavati Puspayoga.

Ditambah, satu wakil menteri, yakni Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo.

Adapun, Menteri PPPA Gusti Ayu Bintang Darmavati Puspayoga, karib disapa Bintang Puspayoga, dalam ucapannya yang diunggah Rabu pukul 09.51 WIB menyebut, perempuan Indonesia, motor penggerak perubahan.

“Perempuan Indonesia adalah motor penggerak perubahan, berperan besar dalam seluruh lini kehidupan, dan pelita penerang bagi bangsa Indonesia. Selamat Hari Kartini bagi seluruh perempuan Indonesia. Perempuan Berdaya, Indonesia Maju,” ujar ia.

Pantauan berbeda, legislator Senayan latar perempuan asal dapil Lampung, Ela Siti Nuryamah, anggota DPR/MPR RI Fraksi PKB dapil Lampung II tampak mengunggah ucapan Selamat Hari Kartini di Instagram.

“Semangat Kartini, semangat kami,” singkat hijabers bernomor anggota A8 ini, satu dari 11 Srikandi F-PKB DPR tersebut di unggahan poster digital gambar dirinya, selain poster senada lainnya bersama ke-10 sejawatnya, diunggah diakses Rabu malam.

Baca Juga:  Pemprov Lampung Gelar Workshop dan Bimbingan Teknis Validasi dan Rasionalisasi Data Barang Milik Pemerintah

Sejawat sedapil Ela, anggota DPR/MPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Dwita Ria Gunadi, gagal terpantau. Akun Instagramnya tampak disetel terkunci.

Sementara itu, unggahan senator Senayan asal Lampung, anggota DPD/MPR RI dapil Lampung Jihan Nurlela, menggarisbawahi pesannya ihwal spirit Kartini di masa kini.

Senator perempuan peraih 810.373 suara sah pemilih terbanyak dapil Lampung pemilu legislatif 2019 kamar DPD ini menulis di Instagramnya, Hari Kartini selalu identik dengan peragaan kebaya, padahal tentu semua tahu yang diperjuangkan Kartini bukan soal kebaya.

“Tapi bukan salah juga sih jika memperingati Hari Kartini dengan berkebaya, anggaplah itu mengenang sosoknya yang pada saat itu memang perempuan itu berkebaya. Tetapi walau berkebaya, berkain, lantas tidak membatasi langkahnya untuk terus berjuang,” lugas dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) ini.

“Bagi saya, spirit Kartini di masa kini adalah dengan menjadi perempuan yang mau berjuang bagi kepentingan bersama, dan men-support sesama perempuan lainnya yang mungkin masih terjebak dalam stereotype lama, kalo kata Mba Najwa Shihab, ‘We have to fix each other crown’. Selamat Hari Kartini,” pungkas Jihan Nurlela, disertai me-tagging akun Najwa Shihab.

Selamat Hari Kartini. [red/Muzzamil]

 1,341 kali dilihat

Tagged