Kendaraan Padat Merayap Warnai Tahun Baru Tubaba

OPINI DAN PUISITULANG BAWANG BARAT
Oleh: Gati Susanto 
Sekretaris Harian Forum Komunikasi Mantan Perangkat Desa Provinsi Lampung

Gagasan brilian Bupati H. Umar Ahmad, SP untuk mewujudkan Tubaba menjadi destinasi wisata kelas nasional, terjawab sudah. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran wisatawan dari berbagai daerah saat tahun baru 2018.  Megahnya bangunan Masjid tanpa kubah yang dikenal dengan masjid Baitusshobur 99 cahaya ini mampu menghipnotis destinasi wisatawan nasional.

Greget Umar Ahmad untuk membangun Tubaba setara dengan gagasan presiden pertama Ir. Soekarno kala itu. Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta yang sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950, Ir. Soekarno mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel.

Maka dibangunlah tugu Monas saat itu dengan tujuan untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini, dan mendatang.

Begitupun dengan Umar Ahmad, bupati muda ini selalu berfikir dan berinovasi demi kemajuan di bumi ragem sai mangi wawai. Gagasan untuk merumuskan identitas budaya, yang mampu mengakomodir semua kalangan, terus ia upayakan.

Baca Juga:  Grand Final Kolongan Burung Dara: 400 Ekor Terbang di Langit Tubaba

Dengan dibangunnya dua gedung monumental di kompleks yang sama yakni Masjid 99 Cahaya dan Sesat Agung atau balai adat menjadikan Tubaba berbeda dengan kabupaten/kota yang ada di provinsi Lampung.

Dengan desain yang unik karya arsitektur bernama Andramatin kedua bangunan itu telah berdiri kokoh  laksana masjid apung yang dikelilingi danau buatan. Pesan moral yang bisa kita ambil dari bentuk bangunan itu adalah masjid yang dirancang vertikal dan Sesat Agung yang dirancang horisontal, melambangkan keharmonisan yakni”HablumminAlloh dan Hablumminnanas, yakni hubungan manusia dengan sang pencipta dan hubungan dengan sesama manusia.

Pemikiran cerdas putra terbaik Tubaba ini telah mewujudkan impian masyarakat  hal ini telah dibuktikan dengan datangnya wisatawan ke Tubaba saat memasuki tahun baru 2018 kemarin. Meski jalanan macet, namun perekonomian warga Tubaba melaju cepat. Contohnya dari penghasilan para pedagang di sekitar komplek islamic center, jasa parkir serta lainnya terbukti melambung tinggi.

Ribuan wisatawan hadir untuk menyaksikan indahnya panorama tugu rato, patung wajah serta masjid Baitusshobur menjadikan Tubaba di kenal dan semakin terkenal. Penulis terkesima, saat menyaksikan pengunjung yang lalu lalang, dengan mengendarai kendaraan roda dua maupun roda empat. Mereka berasal dari berbagai daerah, baik dari pulau Sumatera maupun pulau Jawa.

Baca Juga:  Bupati Kabupaten Tulang Bawang Barat Menerima Penghargaan Pencapaian Opini WTP

Fenomena antrian panjang nampak menuju objek wisata Islamic Center di kawasan Panaragan Jaya  pada perayaan Tahun Baru 2018. Wisatawan yang terdiri dari masyarakat lokal dan juga luar pulau tumpah ruah dan memadati jalur menuju kawasan wisata tersebut. Karena hanya ada satu jalur yang beroperasi menuju lokasi danau buatan yang menyebabkan kemacetan dan antrian panjang kendaraan bermotor tak dapat dihindari.

Islamic Center dan Tugu Rato yang terletak Panaragan Jaya ini memang salah satu daerah tujuan wisata bagi masyarakat yang ingin menghabiskan libur panjang Tahun Baru.

Setelah diresmikan Menteri Agama Lukman Saifudin beberapa waktu lalu, kawasan ini memang mencuri perhatian wisatawan dengan keindahan bangunan dan uniknya ukiran tugu rato. Bangunan ini merupakan salah satu dari destinasi wisata yang digadang menjadi daerah tujuan yang bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Tubaba..

Baca Juga:  Bawa Sajam Siang Hari, Residivis Pengeroyokan Ditangkap Polsek Lambu Kibang

“Saya tidak menyangka jika Tubaba akan seramai ini padahal ini merupakan monumen buatan, dan bukan karena alam seperti laut dan pantai. Ini sungguh luar biasa mas” ujar wisatawan dari Ciamis Jawa Barat kepada penulis.

Kesimpulan yang ada dibenak penulis adalah, Umar Ahmad merupakan pemimpin yang mampu mengubah lahan tandus yang penuh dengan rumput liar, berubah menjadi tempat singgah wisatawan. Jika Ir. Soekarno waktu itu menancapkan tugu monas di lapangan depan Istana Merdeka, maka Umar Ahmad menancapkan Monumen Masjid Baitusshobur diatas danau buatan di kota Tubaba.

Semoga bangunan yang menjadi  icon Tubaba ini menjadi monumen kebanggaan masyarakat di seluruh dunia.Amiin wallahu aqlam bisshowaab.

Editor : Basri Subur

 1,885 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.