Klaster di Ponpes Terus Bertambah, 7 Santri Ponpes di Kecamatan Kesugihan Terkonfirmasi Covid-19

KODIM CILACAP

Cilacap – Klaster penyebaran Covid-19 di Pondok Pesantren terus bertambah. Setelah menyerang para santri di salah satu Pondok Pesantren di wilayah Kecamatan Majenang, kini Covid-19 menyerang para santri di Ponpes Al Ihya Ulumuddin Kecamatan Kesugihan.

Bertempat di kediaman Gus Imdadurrohman Al Ubudi, Pengasuh Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin Kesugihan 1di Komplek Ponpes Al Ihya Ulumuddin Jl. Kemerdekaan Timur RT 01 / RW 04 Dusun Platar Desa Kesugihan Kidul Kecamatan Kesugihan, Sabtu (23/2/21) malam, dilaksanakan kegiatan pembahasan penanganan adanya 7 (tujuh) orang santrinya yang terkonfirmasi positif Covid-19 oleh Tim Gusgus Tugas Covid 19 Kecamatan Kesugihan.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Camat Kesugihan Basuki Priyo Nugroho, S.Sos., M.Si, Sekcam Cardian Galih Wicaksono S.STP, Kepala Puskesmas Kesugihan I Adi Widjaya, SKM., Babinsa Koramil 06 Kesugihan Kopka Mustangin, Kanit Intelkam Polsek Kesugihan Aiptu Aminudin, Babinkamtibmas Bripka Lutfi Hakim, Kades Kesugihan Kidul Ahmad Munawir, SH serta para pengasuh Ponpes Al Ihya Ulumuddin

Dalam kegiatan itu, Kepala UPTD Puskesmas Kesugihan Adi Widjaya, SKM menjelaskan tentang hasil swab yang dilakukan terhadap 9 santri pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2021 di Puskesmas Kesugihan 1 dengan hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 7 (tujuh) santri. Dari 21 santri yang mengalami Anosmia dan 7 (tujuh) sudah dinyatakan terkonfirmasi positif.

Baca Juga:  TNI Bersama Warga Salebu Kerja Bakti Membuat Tanggul Sungai Ciglagah Yang Jebol

Sisanya 14 santri akan diswab pada hari Senin, 25 Januari 2021 besok namun apabila dalam dua hari kedepan ada santriwan maupun santriwati yang mengalami gejala kesehatannya, segera dibawa ke Puskesmas Kesugihan 1 guna dilakukan tindakan lanjutan yaitu tindakan swab,”Jelasnya.

Menyikapi kasus Covid-19 yang ada di wilayahnya, Camat Kesugihan Basuki Priyo Nugroho, S.Sos., M.Si. menegaskan, situasi Pandemi Covid-19 di wilayah Kabupaten Cilacap dan khususnya di wilayah Kecamatan Kesugihan mengalami tren adanya kenaikan angka positifnya sehingga perlu adanya upaya pencegahan total. PPKM masih diperpanjang, segala bentuk kegiatan yang berpotensi terjadinya kerumunan dihentikan agar mencegah penyebaran Covid-19,” tegasnya

Dapur umum yang ada, untuk menyuplai kebutuhan makan 3 kali bagi 200 orang santri Ponpes Ainul Huda dan bagi 21 orang santri Ponpes Al Ihya Ulumuddin yang dikarantina. Besok Minggu tanggal, 24 Januari 2021, Tim Gugus Tugas Kecamatan dan Desa akan melaksanakan penyemprotan disinfektan di komplek Ponpes Al Ihya Ulumuddin dan Ponpes Ainul Huda,” imuhnya.

Baca Juga:  Operasi Masker, Satgas Covid Nusawungu Masih Temukan Warga Yang Melanggar

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Ihya Ulamudin Gus Soim El Amin, Lc juga mengatakan bahwa santri putra yang mengalami gejala Anosmia sebanyak 21 orang santri dan yang telah di ambil swab 9 santri dan keluar hasilnya positif 7 santri. Dia juga menjelaskan dari 21 santri tersebut tidak bisa merasakan penciuman dan rasa namun mereka sudah di isolasi diruang kelas MA Minat komplek Ponpes Al Ihya Ulumuddin Kesugihan.

Tambahan ada 2 (dua) orang santriwati yang mengalami gejala Anosmia dan sudah diisolasi namun yang satu orang apabila makan dan minum muntah muntah sehingga dirujuk di Poliklinik Az-Zahra Husada. Untuk tempat karantina di gedung sekolah SMP Ya BaKII putra,”Jelasnya

Baca Juga:  Pemukiman Warga Desa Sidamulya Terendam Banjir, Sertu Supir Cek Lokasi

Terkait kedatangan Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan Kesugihan guna membahas kasus Covid-19 yang menimpa santrinya, Gus Imdadurrohman Al Ubudi mengucapkan terima kasih atas segala perhatian dan kerjasamanya dari Tim Satgas Covid Kecamatan Kesugihan dan Desa Kesugihan Kidul. Dia juga mengatakan, selama ini pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat namun ternyata Covid-19 masih bisa masuk ke Ponpes yang diasuhnya.

Upaya yang telah dijalankan di Ponpes pada saat Pandemi Covid-19 sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dimana para santri tidak boleh keluar dari lingkungan pondok dan dari pihak luar yaitu wali santri juga tidak diperbolehkan bertemu dengan santri,” Ujarnya.(Urip)

 314 kali dilihat