BANDAR LAMPUNG –
Perusahaan membutuhkan strategi baru dalam menjalankan usahanya. Hal ini disampaikan Assoc. Prof. Dr. Juhaini Jabar dari Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) dalam visiting lecturer kepada mahasiswa Prodi Manajemen IIB Darmajaya, Selasa, (12/1/21).
Menurut dia, perusahaan membutuhkan strategi baru karena adanya pesaing baru. “Adanya strategi yang tidak efisien dan produk atau layanan yang ada tidak akan berhasil di masa depan,” kata dia, dalam virtual zoom meeting.
Dr. Juhaini Jabar juga menjelaskan pentingnya berkolaborasi untuk kemajuan perusahaan. Kolaborasi memunculkan tranfer ilmu dan strategi dalam mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.
Ia mencontohkan adanya kolaborasi antar-perusahaan pada raksasa Rideshare Uber dengan Spotify. Kolaborasi tersebut memungkinkan pengendara Uber dengan mudah melakukan streaming daftar putar Spotify setiap kali berkendara.
“Ini membantu pengalaman Uber terasa lebih dipersonalisasi dan mendorong pelanggan Uber untuk berlangganan Spotify Premium (untuk lebih mengontrol lagu mereka baik di dalam maupun di luar Uber),” terangnya.
Kolaborasi lainnya, lanjut dia, pada 2012, Red Bull pertama kali bermitra dengan GoPro untuk mendukung skydive pemecah rekor. “Red Bull mensponsori skydiver tersebut dan skydiver tersebut mengenakan kamera GoPro untuk menangkapnya. Kedua merek tersebut kemudian menjalin kemitraan yang langgeng untuk acara olahraga ekstrim Red Bull, seperti Red Bull Rampage,” tuturnya.
Dr. Juhaini Jabar menambahkan bahwa keberhasilan akhir sangat penting bagi perusahaan dengan merencanakan strategi baru. “Perusahaan harus memastikan bahwa metode yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi,” pungkasnya.
Kegiatan visiting lecturer tersebut merupakan kerjasama antara IIB Darmajaya dengan UTeM. Dalam kegiatan tersebut, Miswan Gumanti, MBA selaku dosen pengampu mata kuliah mendampingi sebagai moderator. (**)
325 kali dilihat
