Masyarakat sumber sari keluhkan bikin sertifikat setahun ga jadi-jadi

(Poto Ilustrasi- Net)
WAY KANAN

Way kanan: lampung visual.com-
Masyarakat Kampung Sumber Sari Kecamatan Banjit mengeluhkan lambatnya Pembuatan Sertifikat prona di kampungnya. Pasalnya sudah lebih setahun sejak pembayaran uang muka sertifikat pada bulan Juni 2018 sampai dengan November 2019 belum juga ada tanda tanda sertifikat keluar dari Pemerintah.

Menurut salah satu warga setempat Parman mengaku dirinya ikut program pembuatan sertifikat prona di kampungnya atas anjuran kepala kampung setempat.

“Kalau ga salah inget sekitar bulan 6 pertengahan tahun 2018 lalu pak kepala kampung mengumumkan pada tiap pengajian bahwa kampung sumber sari dapat jatah prona 50 buku.” Kata Parman.

Parman mengaku tertarik atas program tersebut dimana dalam ketentuan dari kepala kampung per buku dikenai biaya Rp. 1 juta dimana DP 500 ribu dan sisanya dibayar setelah sertifikat terbit.

Baca Juga:  Genre Tekan Pertumbuhan Penduduk

Saya telah bayar Rp.400 ribu langsung kepada kakam Sutris dengan perjanjian akan dilunasi setelah sertifikat jadi sebesar Rp.600 ribu, sekitar bulan oktober 2018 lalu.” Kata Parman.

Senada dengan Parman salah seorang Warga yakni Kusnan malah mengaku sudah melunasi sebesar Rp.3 juta untuk tiga bidang lahannya.

“Kalau bulan 10-11 kan biasa paceklik makanya saya langsung lunas.” Jelas Kusnan.

Kusnan mengaku pembayaran langsung kepada kakam Sutris juga waktunya sekira bulan Juni 2018 pertengahan.

Namun baik Parman maupun Kusnan mengaku kesal karena sudah lebih setahun, sertifikat yang ditunggu tak kunjung terbit.

Melalui sambungan seluler Kakam Sumber Sari Sutris, rabu (30/10/2019), membenarkan adanya pemungutan Dana pembuatan Sertifikat di kampungnya.

Baca Juga:  Bupati Way Kanan Gelar Safari Ramadhan Putaran Kedua

“Benar Pak kami ditawari oleh orang Baradatu Namanya Wahab bahwa di way kanan tahun 2018 katanya ada pembuatan prona 50 Jalur UMKM lewat dinas Koperasi Way kanan. Dan dia mengaku bisa mengurusnya. ” Kata Sutris.

Atas Dasar itu lah kakam mengajak warga memgumpulkan dana kepada warga yang berminat dan terkumpul sebanyak 60 buku.

“Betul saya yang memungut dana dari masyarakat sana rata rata 500 per buku untuk DP dan semua saya setor ke Wahab yang katanya bisa mengurus segala sesuatunya.” Terang Sutris.

Sutris meminta media langsung konfirmasi ke Wahab terkait belum terbitnya sertifikat tersebut.

“Saya juga kena pak sudah ikut setor ke Wahab dp untuk 3 buku , namun sampai sekarang gak jelas kapan jadinya.” Keluh Sutris.

Baca Juga:  Gerakan Pasar Murah Digelar untuk Kendalikan Dampak Inflasi

Ditanya kenapa dia yang ambil, dana dari masyarakat sutris mengaku hanya memfasilitasi.
“Masyarakat kan ga kenal dengan wahab jadi saya lah yang bantu ambilkan, tapi semua sudah kasih ke wahab sebagai DP.” Pungkas Sutris.
Penulis: Fikri
Editor: Basri

 1,437 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.