Bandar Lampung (LV) — Anomali cuaca serta sergap gelombang ketiga pandemi yang kini melanda Tanah Air (gelombang keempat yang melanda dunia) yang ditandai dengan merebaknya kembali transmisi penularan mutan Omicron, varian baru COVID-19 hasil mutasi, efek logis bagi keselamatan medis dan serbaneka publik meresponsnya, memantik hypnotherapist tersohor asal Lampung, Eko J Saputra, angkat bicara.
Beberapa teman, ungkap Eko, saat ini terbaring sakit. Cirinya seperti terserang COVID-19. Diantaranya demam, sakit kepala, pilek, badan dan persendian nyeri.
“Menariknya. Mereka sudah melakukan vaksin(asi). Bahkan salah satu teman sudah (di)vaksin(asi) mengatakan bahwa tak ada pengaruhnya divaksin(asi). Sebab ada kawan belum divaksin sehat-sehat saja,” dia menuturkan, melalui beranda media sosialnya, Senin (14/2/2022), disitat diakses di Bandarlampung, Selasa (15/2/2022) dini hari.
Eko J Saputra, S.E., CHT®, nama lengkap gelar mind inspirator, konselor, motivator, jurnalis, praktisi hypnoparenting dan terapis klinik pendiri Graha Inspirasi Parenting Center & Hypnotheraphy Clinic, Jl Kemuning Nomor 23, Kelurahan Pahoman, Kecamatan Enggal, Bandarlampung, yang menangani 3-5 pasien tiap pekannya ini merangkumkan “terapi imunitas” penjaga antibodi kita, hasil dari telaahan-nya membekap situasi kurang menguntungkan para rekannya tersebut.
“Membaca diskusi teman-teman. Saya menulis komentar seperti ini; llmiahnya begini. Virus Omicron memiliki kemampuan 30 kali mutasi gen. Semakin banyak mutasi, maka pengaruhnya semakin kecil. Alias mudah mati. Beda dengan Virus Delta. Yang hanya mampu melakukan 1 kali mutasi,” tulisnya melanjutkan.
Orang yang sudah divaksin, ujar dia, masih mumpuni terkena paparan virus. “Namun lebih kuat melawan virus. Dibandingkan mereka yang belum divaksin,” lugas dia.
Oleh sebab itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Hipnoterapi Klinis Indonesia (AHKI) Kota Bandarlampung 2020-2023 ini menekankan, jangan panik.
“Jangan terlalu panik menghadapi Omicron. Sebab jika terjangkit. Ini akan menjadi antibodi bagi tubuh untuk melawan virus. Alias sama dengan vaksin,” injeksinya.
Yang pasti, Eko menggarisbawahi, vaksin terbaik melawan penyakit termasuk virus bukanlah vaksin. Melainkan antibodi. “Sekalipun tubuh 16 kali divaksin. Jika antibodi lemah maka sangat rentan terserang penyakit,” tandas dia.
Menyinggung soal kuat-lemah, pria yang menjadikan dunia kepelatihan dan terapi hipnoterapi klinik sebagai “passion”, sisi lain tetap bermain alat musik bass serta terus giat berlatih musik bareng grup band dia sebagai sarana penyaluran hobinya sejak zaman baheula tersebut, dua presisi.
“Beberapa hal memperkuat antibodi. Makan, istirahat, dan olahraga teratur. Paling utama melemahkan antibodi adalah stres,” sebut dia pertama.
Dan, “Antibodi paling bagus adalah perasaan bahagia. Untuk bahagia caranya mudah. Menikmati dan mensyukuri apapun yang dialami dan dimiliki sekarang,” sebut dia berikutnya.
Bassist O’La La Band, band hasil “reuni PPKM” ala Eko bareng geng bermusiknya masa kuliah era 90-an yang namanya lahir spontan dari celetukan tamu saat band ini manggung di satu undangan acara medio Oktober 2021 lalu ini bilang, stres memicu munculnya banyak hormon buruk bagi tubuh. “Diantaranya kortisol dan andelnarin dan lain-lain. Ini membuat tubuh terasa sakit dan tak nyaman,” sebutnya.
Lantas solusi terbaiknya Mas Eko? “Lakukan hal menyenangkan. Agar jauh dari stres. Tetap semangat. Jangan panik. Patuhi protokol kesehatan. Selalu berdoa. Jaga hati dan pikiran. Pikiran jernih dan hati bersih. Merupakan antibodi paling canggih,” tutur sang hypnotherapis.
“Semoga kita selalu sehat, bahagia, dan berkelimpahan. Dan kita semua selalu ganteng-ganteng aja. Aamiin Ya Rabb,” pungkas alumnus Manajemen Fakultas Ekonomi (kini Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Universitas Lampung (Unila) 1994 itu takzim.
Mantan wartawan olahraga Radar Lampung dan kini juga menyelami dunia Youtuber itu sempat-sempatnya bertanya, “Bagaimana menurut Anda?” Nah, Sidang Pembaca, kita musti jawab apa nih? [red/Muzzamil]
585 kali dilihat
