Nasib Kurang berpihak kepada petani singkong

Nasib Kurang berpihak kepada petani singkong
LAMPUNG UTARALINTAS DESA

Lampung Utara, lampungvisual.com-
Mayoritas masyarakat di Kabupaten Lampung Utara, menggantungkan keberlangsungan hidup dengan mengandalkan hasil bumi dengan cara bercocok tanam ubi kayu atau singkong. Namun nasib selalu tak berpihak kepada kaum kecil, hasil bumi yang menjadi andalan satu satunya mengalami penurunan harga yang cukup membuat hati kecewa.

Selama 7 (Tujuh) bulan hingga 1 (satu) tahun lamanya, menunggu waktu panen ubi kayu menjadi harapan besar para petani dalam menggantung kehidupannya, banyak juga petani yang sudah memiliki hutang, harapan dapat dibayar menantikan hasil dari pertanian.

Baca Juga:  119 PTPS Se-Kecamatan Abung Timur, Lampura Ikuti Bimtek

“Kami hanya bisa pasrah dan berharap agar pemerintah bisa membantu mencarikan solusi untuk menstabilkan harga ubi kayu atau singkong yang menjadi gantungan hidup kami, karena anjloknya harga jual tidak diiringi dengan turunnya pupuk dan bensin.

Yang ada harga pupuk dan bensin naik membuat para petani semakin terjepit,” Kata Ismail petani singkong warga Pekurun Udik Kecamatan Abung Pekurun, Lampung Utara saat ditemui tim liputan lintas Desa lampung visual.com, minggu (10/1/2021).

Baca Juga:  Sekolah di Lampura mulai melaksanakan KBM Tatap Muka

Ditambah lagi, musibah besar virus corona, yang kini masih kita hadapi. Roda perekonomian semakin menurun sehingga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat sulit. Dampak itu, sangat dirasakan gerak langkah mengais rezeki seakan terhambat.

Ia, berharap agar para pemimpin yang memiliki tanggung jawab untuk mensejahterakan masyarakat bisa benar-benar memikirkan nasib rakyat demi keberlangsungan hidup yang semakin berat. (Andrian Folta)

 423 kali dilihat