Pak Bupati, Kami Bosan Dilanda Banjir

Pak Bupati, Kami Bosan Dilanda Banjir
LAMPUNG SELATAN

LAMPUNGVISUAL.COM, Lampung Selatan-Sejak tahun 1980 an, warga Rt..01 Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, hingga saat ini masih saja menjadi korban banjir jika turun hujan deras. Tidak hanya merendam rumah warga, tapi juga membuat peralatan elektronik menjadi rusak.

Setidaknya dua kali dalam setahun warga desa ini menjadi sasaran luapan Way Sandaran. Jika hujan deras beberapa jam dipastikan sekitar 30 rumah warga terendam banjir, dengan kedalaman bervariasi tergantung debit air.

Sarikam, seorang tokoh pemuda desa setempat mengatakan bahwa banjir terparah di tahun 2017 ini terjadi pada bulan Maret lalu. “kami sudah merasa bosan dilanda banjir. Tahun lalu bahkan sudah ada rumah yang hanyut dan masyarakat juga beberapa sudah ada yang pindah. Penyebabnya itu kali yang menikung dan dangkal, sehingga jika hujan dua jam saja air pasti meluap ke rumah masyarakat. Solusinya menurut saya perlu dibuat talud permanen, diperlebar dan diperdalam sungainya”, kata Sarikam.

Baca Juga:  Pemprov Lampung Lakukan Survei Pendahuluan Prototype Smart Village 2020 di Desa Cintamulya Lampung Selatan

Senada dikatakan Yudha Heru Herlambang, salah satu pemuda desa setempat. Yang mengatakan bahwa masalah dari banjir ini adalah sungai yang dangkal, kurang lebar dan menabrak bukit. Sehingga jika hujan deras terjadi, air kali yang bertemu dengan tikungan meluap dan membuat banjir.

“Sejak tahun 80an warga sini kebanjiran. Kalo ada banjir Pemerintah datang, tapi ya cuma sekedar kasih sembako. Kalo kerugian seperti elektronik kayaknya blm ada ganti rugi dr dulu. Itu kali ada jembatan juga, Kalinya tikungan nabrak bukit jadi air tumpah ke kampung”, kata Yudha.

Saat ditanya apakah ada geliat pembangunan melalui Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD)?. Yudha menyarankan untuk menghubungi Kades Setempat.

Baca Juga:  Karang Taruna Noto Guyub bersama PMII Lakukan Giat Gotong Royong

“Kalau untuk DD atau ADD, sudah ada untuk pembangunan jalan di pelosok-pelosok. Kalo buat yang lain-lain alhamdulillah lancar-lancar saja pembangunan, cuma banjir yang blm teratasi. Waktu pas banjir tim dari bupati juga udah survei, dari Dinas PU juga udah datang, tapi belum ada kelanjutan lagi”, ujar Yudha.

Dihubungi via telpon, Asikin Adam Kades Sukabanjar mengatakan, untuk mengatasi persoalan banjir tersebut tidak bisa dicover melalui DD atau ADD, karena memang dana tersebut peruntukannya pembangunan infrastruktur Jalan di beberapa ruas di beberapa dusun.

“Untuk mengatasi persoalan banjir tersebut harapan saya dapat dicover melalui APBD-P 2017, karena untuk DD atau ADD sudah diprioritaskan ke infrastruktur jalan, insentif dan pemberdayaan, sehingga tidak dapat mengcover pembangunan tanggul Way Sandaran desa Sukabanjar. Jika DD dihabiskan untuk membangun tanggul tersebut, ditakutkan warga dusun lainnya protes karena tidak tersentuh pembangunan”, kata Asikin.

Baca Juga:  Vaksinasi Dosis Ke 2 Warga Binaan, Plt Kakanwil Pantau Langsung Pelaksanaan

Diketahui untuk DD 2017 maupun sisa ADD 2016 desa Sukabanjar (5 Dusun 1200KK) telah dialokasikan untuk proyek pembangunan jalan di beberapa titik, diantaranya rabat beton 750m x 3m di dusun III, 450m x 2,5m di dusun IV, 247m x 2m di dusun II. Termasuk untuk pemberdayaan PKK, Insentif guru ngaji, linmas/ trantib, Posyandu, guru paud, serta insentif aparatur. (Foto: Yudha/ LV-Dra)

 805 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.