Pegiat IKA FISIP Unila, Tim Penulis “Program Gerbang Desa Saburai: Sebuah Jawaban” Aris Ahmad Fadillah, Tiada

Pengurus IKA FISIP Unila, mendiang Aris Ahmad Fadillah. | Kolase by Collage Maker/Istimewa
PROFIL & SOSOK

Bandar Lampung , lampungvisual.com — Lelayu. Kali ini datang dari keluarga besar komunitas alumni lintas angkatan 1984-2016 kampus oranye di PTN terbesar-tertua, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Lampung (FISIP Unila).

Haji Aris Ahmad Fadillah bin Haji Abdul Sani Djuned, alumnus SMAN 2 Tanjungkarang (kini Bandarlampung) angkatan 1986 dan Jurusan Sosiologi FISIP Unila angkatan 1989, bagian pengurus IKA FISIP Unila, tiada.

Aris dikabarkan menghembuskan napas terakhir, Rabu (17/2/2021) dini hari pukul 3 Waktu Indonesia Barat, di ICU satu rumah sakit usai sempat kritis diserang COVID-19.

“Pada rekan sekalian. Aris Ahmad Fadillah, angkatan 89 sedang dirawat di ICU dalam keadaan kritis. Mohon doa buat beliau, agar dapat melewati masa krisisnya,” Budi Milan, alumnus, di grup perpesanan singkat alumni, Selasa malam, pukul 19.11 Waktu Indonesia Barat. Sejawat alumni meluruhkan doa.

Tuhan berkata lain. Sekira delapan jam kemudian, pria tambun kelahiran 29 Maret 1969 itu berpulang. Unggahan Facebook advokat Peradi, Riza Buai Perja, penegas warta duka yang terpantau menaut akun pribadi almarhum, Rabu pagi. “Inna lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Kakanda/sahabat, beliau orang baik, kawan seperjuangan di PNPM. semoga ditempatkan di surgaMu ya Allah,” tulis pria asal Kotabumi, Lampung Utara ini.

Dan, saat warta ini naik siar, jenazah Aris telah dikebumikan bada salat Zuhur, dengan protokol pemulasaran pasien COVID-19 di pemakaman keluarga di TPU Lungsir, Telukbetung Utara, Bandarlampung.

Hadir sejumlah sejawat almarhum sesama pengurus IKA FISIP Unila. Diantaranya guru SMPN 32 Bandarlampung juga MC tenar dan pencipta lagu, Rafika Trisha Ananda. Seizin keluarga, dipimpin oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat IKA FISIP Unila 2018-2022 Ade Rahmatullah, sejawat berkesempatan salat jenazah di lokasi pemakaman.

“Tak sempat menjengukmu sahabatku, saudaraku Aris Ahmad Fadillah. Waktu berlalu begitu cepatnya meninggalkan kami. Tak ada canda tawamu sahabatku, saudaraku. Insya Allah husnul khotimah. Saya bersaksi engkau orang baik, sahabat terbaik, saudara terbaik. Al-Fatihah,” ujar Kang Ade –sapaan pengusaha logistik ini dalam penghormatan terakhirnya, mewakili Ketua Umum PP IKA FISIP Unila, Dr Frans Agung Moela Putra Natamenggala.

Baca Juga:  Hotel Horison Lampung Luncurkan Produk Baru

Aris tercatat anggota tim penulis buku “Program Gerbang Desa Saburai: Sebuah Jawaban”, Penerbit Labrak, Agustus 2019.

Buku bagian rekam jejak perjalanan Aris, Ali Rukman, Meini Ilhamuddin, Amir Machmud Hasan, Yohanes, Wirgianto, Sarmo, Hermansyah, Nuriansyah, dan Rudiansyah, dieditori penyunting Zulkarnain Zubairi dan M Aditya Harliyanto, dalam jibaku salah satu program unggulan Pemprov Lampung di era kepemimpinan duet Ridho-Bachtiar.

Yakni, Program Gerakan Membangun Desa Sang Bumi Ruwa Jurai, atau Gerbang Desa Saburai, satu program mixed development strategy initiatives, pemadu padan inisiasi pembangunan berbasis pola pendekatan top-down dan bottom up sekaligus, yang diabdikan bagi percepatan pengentasan kemiskinan dan redistribusi pembangunan daerah terpencil terluar tertinggal (3T) di Lampung kurun 2014-2019. Program ini mencuri hati publik Indonesia dan bahkan diganjar penghargaan pemerintah.

Sekilas judul, buku itu jadi bagian manuskrip. Aris “hidup” didalamnya. Selain, rekan dekat di FISIP Unila, Sarmo dan Rudiansyah, juga Zulkarnain Zubairi, si penyunting buku cum empunya perusahaan penerbit. Udo Z Karzi, nama pena Zulkarnain, dikenal budayawan tenar Lampung, Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Lampung (DKL), salah satu tenaga ahli Pemprov Lampung era Ridho Ficardo.

Udo Zul, demikian Zulkarnain biasa disapa, menghadiahkan buku itu bersama dua buku lain menjadi kado ultah ke-45 Frans Agung pada 15 Agustus 2019.

Jauh sebelumnya, mendiang Aris diketahui salah satu dari puluhan ribu pegiat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Perdesaan), mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan, adopsi total mekanisme dan prosedur PPK (Program Pengembangan Kecamatan) sejak 1998, dan dicanangkan oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono 30 April 2007 di Palu, Sulawesi Tengah.

Baca Juga:  Magen-tegeb Sosiopreneur Milenial Zaki Senafal Nahkodai Lampung Dive Club

Hingga saat ini, para veteran PNPM Mandiri mempunyai wadah organisasi dan forum komunikasi para pelaku pemberdayaan masyarakat tersebar di seluruh Indonesia, yakni Ikatan Pelaku-Pelaku Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (IPPMI). Sejawat Aris di atas, Ali Rukman, Ketua IPPMI Lampung.

Selain keluarga inti almarhum di alamat rumah duka, Jl Pramuka Gang Mandiri 2, Kelurahan Rajabasa Pemuka, Rajabasa, Bandarlampung, sejawat Aris berduyun berbelasungkawa.

Antara lain, Muhammad Gusti, Rachmat Dagoe, Fitri Restiana, pengurus DPD Partai Demokrat Lampung Levi Tuzaidi, Avanzaid Alfahmi, Okta Purnama, Nur Asikin, eks wartawan Lampung Post/kini pendamping pemberdayaan desa Helmi Fauzi, Kapitama, dan Damari Putra Ananta.

Juga, bekas aktivis mahasiswa/politisi/jurnalis/ketua MKGR Lampung Nizwar Affandi, Neni, Ismail, Rimbawati, Mirsan, penasihat IKA FISIP Unila Rusfian Efendi, Al Fajar Nasution, dan mantan Ketua AJI Biro Lampung/jurnalis senior Tribun Lampung Yoso Muliawan.

Selanjutnya, Dadang, penasihat IKA FISIP Unila/politisi Tutur Sutikno, Hendra Fauzi, Paryono, Suaidi Damhuri, aktivis perempuan/politisi Partai Perindo Kota Bandarlampung Eka Tiara Chandranada, dosen Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP Unila/penulis Dr Dedi Hermawan, dan pegiat komunitas literasi anak pulau/pesisir Banten-Lampung Selatan Perahu Pustaka Hamdani Rangkayo.

Berikut, pengusaha kuliner Kaisar, Lea, pengusaha kuliner/pemasar properti Mila, Sapta Iwan Khair, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (UM) Kotabumi Rosdy Daud, dosen Ilmu Komunikasi FISIP Unila Hestin Oktiani, dan mantan Ketua BEM-KBM Unila/komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Lampung Derry Hendryan.

“Turut berduka cita yang mendalam. Semoga husnul khotimah. Aamiin,” ucap dua periode Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Lampung, Nur Rakhman Yusuf, juga alumni.

Lalu, Noercholis Rifai, Dalton Saputra, Romy Lukman, Mijwad Septriansyah, Gusyriansyah, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran/komisioner Bawaslu Bandarlampung Yahnu Wiguno Sanyoto, Tahdzinuddin Nasir, Firman Arifin, Abu Hanifah, politisi Partai Hanura/pehobi bonsai Zulfikar Nurdin, bekas aktivis 1998/jurnalis Hardy Hermawan, dosen Universitas Terbuka/anggota KPU Lampung Ali Sidik, pegiat lingkungan Agustinus Warso.

Baca Juga:  Ramadan Kareem, Kebaikan Menular

Juga, Ardian Oktora, Hery Kartono, Azis Amriwan, mantan Ketua Umum PB HMI Arip Mustopha, dosen FISIP Unila Dedi Aprilani, Esti Melinda, mantan Kadistako Lampung Utara dan Plt Kadis LH Provinsi Lampung Murni Rizal, dan anggota DPRD Lampung Utara/Ketua DPD Partai Hanura Lampung Ali Darmawan.

Lainnya, Eduart Hartono, Agus Romdani, Novi Ramadhona, Rizki Ananda Syafrudin, Sekretaris Jurusan Sosiologi FISIP Unila Damar Wibisono, Gilang Iskandar, Izzul Reza, Sekretaris KPU Tulang Bawang Barat Merkurius, Denny Robiansyah, Jakfar, R Ismail Asad, dan Frengky Widarta.

Selain, Dino Pagaralam dan Sekretaris PWNU Lampung Aryanto Munawar, berucap duka di beranda Facebook. Kesemuanya mendoakan yang terbaik bagi Aris. “Semoga Allah SWT ampuni segala dosa dan kesalahan beliau, dilapangkan kuburnya dan ditempatkan di Jannah-Nya. Amiinn,” doa junior mendiang semasa aktif di KOSGORO dan KNPI, juga alumnus FISIP, Vebrinaldi Kurniawan.

“Insya Allah beliau orang baik, selalu ceria, humoris dan didekatnya kita dibuat selalu tertawa. Semoga bang Aris bahagia dan senang berjumpa dengan Allah SWT, seperti halnya dulu di dunia sering membahagiakan orang,” larung dia, menggenapi suasana kebatinan rekan mendiang.

Selamat jalan, Bung Aris. [red/Muzzamil]

 941 kali dilihat