Pelatihan, Dosen Universiti Malaya Sebut Pengukuran Rasch Model Lebih Akurat

Pelatihan, Dosen Universiti Malaya Sebut Pengukuran Rasch Model Lebih Akurat
PENDIDIKAN

Lecture Note Research Methodology itu diikuti sekitar 100 dosen IIB Darmajaya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Ilmu Komputer, dengan moderator Aswin, S.E., M.M., Wakil Dekan FEB. Lecture Note Research Methodology juga dibuka oleh Wakil Rektor 1 IIB Darmajaya, Dr. R.Z. Abdul Aziz, S.T., M.T.
Dalam pelatihan itu juga disertai dengan pengujian instrument dengan rasch model itu, Bambang juga menjelaskan mengenai aplikasi Model Rasch untuk penelitian ilmu-ilmu sosial. Menurut dia, penggunaan kuesioner survei dalam penelitian kuantitatif adalah sesuatu yang sudah lazim dilakukan. Di Indonesia, pengujian instrumen riset tersebut saat ini masih terbatas pada teori pengukuran klasik.
“Pada saat yang sama saat ini tersedia pemodelan Rasch (Rasch Model) yang dapat menghasilkan instrumen pengukuran yang lebih baik dan akurat. Sejauh ini, hanya Rasch Model yang merupakan alat analisis yang dapat menguji validitas (kesahan) dan reliabilitas instrumen riset, bahkan menguji kesesuaian person dan item secara simultan. Sesuatu yang belum tersaingi oleh teknik analisis lain,” kata Bambang.

Lebih lanjut Bambang menguraikan Rasch Model juga memiliki beberapa kelebihan karena memenuhi lima prinsip model pengukuran yaitu: pertama mampu memberikan skala linier dengan interval yang sama; kedua, dapat melakukan prediksi terhadap data yang hilang. “Ketiga, bisa memberikan estimasi yang lebih tepat; keempat, mampu mendeteksi ketidaktepatan model: dan kelima, menghasilkan pengukuran yang replicable,” kata dia.

Loading

Tagged