“Saya merasa bangga banget jika jurnalistik ini menjadi prioritas program di Fatayat NU Lampung, karena sosmed di Lampung adalah yang terbesar kedua setelah di pulau Jawa,” jelasnya.
Fatayat Lampung lanjutnya, harus tahu market atau sasaran mereka, dan disesuaikan dengan karakter media sosialnya, misalnya FB, Instagram, Youtube, dan linked.
“Misalnya Instagram itu followernya adalah milenial gen Z, maka karakternya harus disesuaikan, misalnya foto dan desainnya harus menarik,” tambahnya.
Pemateri selanjutnya, Siti Wuryan, Sekretaris Fatayat NU Lampung memaparkan tentang digitalisasi media di era konvergensi. Menurut Siti Wuryan selama ini berbagai kegiatan pelatihan kader dilaksanakan secara offline atau tatap muka. Namun, masa Pandemi Covid-19 menuntut para kader Fatayat untuk melek teknologi digital.
“Ini era nya digitalisasi dan saya yakin kita semua tidak gaptek, apalagi di saat pandemi ini kita pun tidak bisa berdiam diri saja salah satu nya tetap menjalankan kegiatan walaupun hanya dengan zoominar seperti ini sebelum bertatap muka nantinya,” paparnya.