Pesan Megawati, Budaya Lokal dan Keagamaan Bisa Seiring

JAKARTA

Jakarta, (LV) –

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW sekaligus menyambut Hari Sumpah Pemuda, DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar khitanan massal. Uniknya, khitanan massal ini menampilkan budaya Betawi diiringi arak-arakan delman. 

7 delman berangkat dari Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Di masing-masing delman, ada empat orang anak yang ikut khiatanan berada di atasnya. Pernak-pernik memenuhi masing-masing delman. Setiap delman berjalan dalam arak-arakan menuju kantor pusat PDIP di Jalan Diponegoro. Ketua DPP PDIP bidang pemuda dan olahraga Eriko Sotarduga memimpin rombongan tersebut. Ketua DPD PDIP DKi Jakarta Adi Wijaya mendampingi Eriko. Dan Ketua DPC PDIP Jakarta Pusat Wa Ode Herlina yang mengurusi teknis pelaksanaan acara juga ikut. 

Baca Juga:  Dorong Pemulihan Ekonomi, Kementerian BUMN Gelar PaDi UMKM Hybrid Expo 2022

Sementara di kantor pusat partai, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sudah menunggu. Hasto tampak menggunakan pakaian khas Betawi dengan dominasi warna merah dan putih. Budaya Betawi ditampilkan sesaat rombongan tiba di kantor DPP PDIP. 

Menurut Eriko, pelaksanaan acara memadukan tradisi agama dan budaya lokal tersebut sengaja dilakukan sesuai amanat dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. 

“Kita menjalankan pesan dari Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri agar antara budaya lokal dan keagamaan berlangsung dengan baik, dan kita bisa menjalankan ibadah agama dengan baik,” jelas Eriko di Jakarta, Sabtu (23/10/2021). 

PDIP tidak bisa mengundang peserta sunat dalam jumlah besar. Itu sebabnya hanya empat anak per delman yang diangkut. Dan total anak yang menjalani khitanan hanya 68 orang. Karena semuanya dilaksanakan barus berdasarkan protokol kesehatan. 

Baca Juga:  Puan: Terima Kasih Ratri/Khalimatus Telah Buat Indonesia Raya Berkumandang di Paralimpiade

“Itulah maka kita hari ini mengadakan sunatan kepada 68 anak yang ada di Jakarta Pusat. Semua kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan,” jelas Eriko. 

Namun demikian, Eriko mengatakan pihaknya ingin memberi pesan bahwa kegiatan keagamaan dan budaya lokal bisa berjalan bersamaan. 

“Kita memadukan dalam menjalankan budaya lokal dan agama bisa seiring sejalan. Itulah yang kita lakukan dalam menyambut Maulid Nabi dan Sumpah Pemuda tahun ini,” tambah Eriko. 

Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Pusat Wa Ode Herlina mengatakan acara khitanan massal ini digelar sebagai bentuk kepedulian dan berbagi sesama masyarakat yang membutuhkan. 

Baca Juga:  Erick Thohir: Milenial dan Serikat Pekerja Ujung Tombak Transformasi PLN

“Semoga acara khitanan massal ini bisa dirasakan warga,” kata Wa Ode Herlina. 

Rida seorang warga yang anaknya ikut khitanan massal mengapresiasi digelarnya acara tersebut. Apalagi, kata Rida, di tengah pandemi, kegiatan ini sangat membantu serta meringankan beban warga yang tidak mampu. 

“Kita sebagai warga sekitar berterimakasih digelarnya acara khitanan massal ini,” kata Rida. (R)

 269 kali dilihat