Tulang Bawang Barat, lampungvisual.com-
Memasuki musim tanam rendeng tahun ini harga gabah di kecamatan Tumijajar kabupaten Tulang Bawang Barat, kondisinya tidak stabil, hal ini menjadikan petani enggan menanam padi. Padahal daerah ini diharapkan menjadi daerah swasembada pangan khususnya beras. Demikian dikatakan oleh salah satu petani Tulang Bawang Barat, Syamsul Fuat, Jumat (1/3/2019).
Petani asal tiyuh Dayasakti kecamatan Tumijajar ini berharap seiring dengan datangnya musim panen yang disertai musim hujan ini harga gabah bisa stabil.
“Harga gabah memasuki musim hujan memang fluktuatif karena siatuasi alam dan sudah menjadi ciri khas. Saat ini harga gabah kering panen Rp 4300 s/d Rp 4500/kg,”ujarnya.
Tidak Stabilnya harga gabah tersebut, membuat para petani mengeluh, dia berharap harga gabah stabil harganya.
“Kita mengharapkan pemerintah melalui Bulog agar bisa menyetabilkan harga gabah milik petani supaya masyarakat bisa semangat menanam padi. Karena kebutuhan untuk merawat tanaman padi saat ini juga banyak modalnya,”pinta Syamsul.
Masih menurut Syamsul, selayaknya harga gabah harus sesuai dengan biaya penanaman padi sehingga hasil yang didapatkan petani bisa sesuai karena harga saprotan saat ini cukup mahal.
Penulis: Susan
Editor : Basri
5,839 kali dilihat