Prof. DR. Dr. Hindra Irawan Satari : Belum Ditemukan Dampak KIPI dari Vaksin Sinovac

Prof. DR. Dr. Hindra Irawan Satari : Belum Ditemukan Dampak KIPI dari Vaksin Sinovac
WAY KANAN

Way Kanan-
Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya merupakan orang pertama di Way kanan yang menerima imunisasi Vaksin Sinovac pada Kamis, (14/01/2021) lalu di Rumah Sakit Abdul Moeloek.

Keesokan harinya, Jumat (15/01/2021) melalui Akun Facebooknya, beliau mengunggah status,sehubungan banyaknya pertanyaan kepadanya mengenai kondisi atau apa yang dia rasakan pasca imunisasi tersebut.

“Apa yang dirasa pagi ini setelah divaksin? “. Pertanyaan itulah yang banyak masuk ke ponsel beliau.

“Jawaban nya biasa saja, sama seperti sebelum di vaksin yg jelas perut saya lapar bangun pagi-karena belum sarapan.” Kata Adipati.

Selain itu dia mengaku tidurnya bahkan lebih nyenyak dan “Ngiler”,meski tidur terasa panas karena Ac dimatikan istri tercinta.

“Dah ga usah banyak tanya, semua baik baik saja.” Tambah Adipati.

Kepala Dinas kesehatan Way kanan Anang Risgiyanto dalam rilisnya mengatakan Bahwa Kabupaten Way Kanan akan menerima 3.360 dosis Sinovac dari Departemen kesehatan.

Namun masyarakat nampaknya masih banyak yang ragu akan Vaksin tersebut mengingat tingkat efikasi yang hanya 65 persen jauh diatas vaksin Pfizer yang memiliki tingkat efikasi 99.8 persen.

Baca Juga:  Karang Taruna Kecamatan di Way Kanan resmi di Kukuhkan Bupati Way Kanan

Selain itu banyak masyarakat kita banyak yang masih ragu dan takut akan dampak yang ditimbulkan pasca dilakukan imunisasi.

Penulis mencoba mencari di mesin pencari google apakah ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) Sinovac Di Indonesia.

“Alhamdulillah sampai saat ini (15/1/2021) belum ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang terjadi.” Kata Prof. DR. Dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), yang saat ini menjabat Ketua Komnas KIPI.

Komnas KIPI adalah Komite Independen yang mengkaji akan dampak dampak terjadi pasca Imunisasi.

“Apabila ada kejadian yang tidak diinginkan atau kejadian luar biasa, masyarakat harus melapor ke fasilitas kesehatan. Nanti laporan dicatat dan akan ditindaklanjuti Komisi Daerah dan Komisi Nasional KIPI yang merupakan komite independen dalam mengkaji hal ini,” terang Prof. DR. Dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K).

Ketua Komisi Nasional Mengenai KIPI Prof. Hindra mengatakan bahwa hal ini merupakan dampak alamiah dari produk vaksin, “Vaksin ini merupakan produk biologis, sehingga pada waktu dimasukkan ke dalam tubuh maka reaksi alamiahnya adalah memang menimbulkan reaksi lokal di tempat suntikan berupa kemerahan, pegal, bahkan menimbulkan demam, namun data menunjukkan gejala gejala tadi jumlahnya kurang dari 1 persen dan bisa hilang dengan sendirinya,” terangnya.

Baca Juga:  Pengundian nomor urut pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Way Kanan 2020

Lebih lanjut, Prof. Hindra Irawan menyampaikan rasa syukurnya karena program vaksinasi telah berjalan,“Kita patut bersyukur kepada Allah S.W.T, selain kita berikhtiar menjalankan 3M: memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta melakukan 3T: tes, telusur, dan tindak lanjut.

Untungnya para ahli mencari upaya tambahan berupa vaksinasi untuk mencegah dan memberikan kekebalan dan sudah terbukti vaksin berhasil mengeradikasi penyakit cacar, mengeliminasi campak, dan tetanus neonatorum serta penyakit menular lainnya.

Prof. Hindra juga meyakinkan bahwa vaksin COVID19 sudah teruji keamanan dan efikasinya,

Vaksin ini sudah kita uji baik di luar negeri maupun di dalam negeri dan hasilnya telah kita peroleh sehingga memberikan tambahan perlindungan terhadap usaha pencegahan yang kita lakukan.

Menanggapi banyaknya masyarakat yang masih khawatir dengan efek dari vaksin Prof. Hindra. berpendapat, “Saya kira masyarakat takut divaksin karena ada berita tidak benar terkait COVID vaksin 19 ini.

Baca Juga:  Bupati Way Kanan Terima Penghargaan Satya Lencana Aditya Karya Mahatva Yodha Utama di Makassar

Masyarakat sebetulnya tidak perlu khawatir dan jangan mudah percaya berita berita hoaks yang beredar terutama berita terkait vaksin yang mampu berdampak serius. Badan Pengawas Obat dan Makanan tidak mungkin memberikan izin penggunaan apabila vaksin COVID19 terbukti tidak aman,” pungkasnya.

Memang tidak mudah merubah Mindset kebanyakan orang akan ketakutan terhadap dampak setelah imunisasi Covid-19, Memakai Vaksin Sinovac, Namun setidaknya tulisan ini akan menambah sedikit referensi dan mengurangi yang namanya takut di imunisasi Covid-19. (Fikri).

 561 kali dilihat