“Rakyat Tidak Boleh Susah, Tetangga Sakit Kita Bantu” (5)

"Rakyat Tidak Boleh Susah, Tetangga Sakit Kita Bantu" (5)
Herman HN, Eva-Deddy, Nanang-Pandu, Agus-Syarif, dan Adipati-Rahman. | Kolase GridArt/nasdem.id/Facebook/KPU/Muzzamil
PROFIL & SOSOK

“Rakyat Tidak Boleh Susah, Tetangga Sakit Kita Bantu” (5)

BANDARLAMPUNG, (LV)
Lanjut lagi, bestie. 9 Desember 2020, selain Bandarlampung, pilkada serentak nasional lanjutan masa pandemi 2020 penentu pasangan kepala daerah 2021-2024, pilkada “bermasker”, di tujuh kabupaten/kota di Lampung lainnya.

Pengingat, selain di Bandarlampung, jagoan pilkada Partai NasDem menang di Lampung Selatan (Lamsel), Pesisir Barat (Pesibar) dan Way Kanan.

Di Lamsel, muasal pahlawan nasional Radin Inten, Raden Imba Kesuma, Radin Inten II; paslon petahana Nanang-Pandu nomor urut 1 Nanang Ermanto-Pandu Kesuma Dewangsa, menang terpilih-terlantik.

Duet bupati petahana; Nanang Ermanto, kariris politik, kader sejak 1990 (sejak masih bernama, pernah ketua Pengurus Ranting) Partai Demokrasi Indonesia (PDI), terpilih jadi Kades Way Galih Kecamatan Tanjung Bintang (2007), letakkan jabatan, terpilih aleg DPRD Lamsel 2009-2014, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Lamsel 2014-2019, terpilih periode kedua DPRD menjabat 2014-2015, mundur saat maju pilkada, wabup 2016-2021 dampingi Zainudin Hasan.

Lanjut Pj Bupati: pasca Zainudin nonaktif usai tersangkut rasuah, dilantik bupati sisa masa jabatan 2016-2021 per 12 Mei 2020 berdasar SK Mendagri 131.18-766 Tahun 2020: Pengesahan Pengangkatan Bupati dan Pengesahan Pemberhentian Wabup Lamsel usai pemberhentian Zainudin pasca vonis tipikor-TPPU, berdasar Keputusan MA 113/Pidsus/2020 tertarikh 20 Januari 2020 juncto SK Mendagri 131.18-223 Tahun 2020 tertarikh 6 Maret 2020: Pengesahan Pemberhentian Bupati Lamsel.

Nanang, kini Ketua DPC PDI Perjuangan Lamsel, dan aleg DPRD Bandarlampung 2014-2019 dan 2019-2020 dari PPP, Pandu Kesuma Dewangsa, cawabupnya.

Berbekal raihan 14 kursi DPRD; duet diusung gabungan PDI Perjuangan (9), NasDem (3), Hanura (1), Partai Perindo (1); didukung PPP, nonparlemen. Praktis, dua dari 4 pengusung Zainudin-Nanang 2015 yang balik sedayung.

Pandu, suami artis Nuri Maulida, juga putra pengusaha Muhar Gusti, masih terhitung berdarah biru: keturunan Keratuan Darah Putih (leluhur Radin Inten II), belakangan resmi ber-KTA NasDem.

Data pleno rekapitulasi penghitungan suara KPU sini 16 Desember 2020, paslon ini raup 159.987 suara sah (33 persen) dari 442.561 suara sah, 14.976 tidak sah, dari 457.537 suara pemilih, DPT 722.348 di 1.925 TPS di 256 desa dan 4 kelurahan 17 kecamatan.

Membalap, runner-up pengumpul 146.115 suara (31,8 persen), duet sejawat legislator, pengusaha angkutan umum dan pengusaha hasil bumi, Tony Eka Candra-Antoni Imam, paslon 2 diusung gabungan parpol 18 kursi: Golkar (7), PKS (6), Demokrat (5).

Tony, 29 tahun politisi legislator: aleg DPRD Bandarlampung 1987-1992 lanjut 1992-1997, empat seperlima periode DPRD Lampung 1999-2019, 2019-2020; eks Ketua KNPI dan Partai Golkar Bandarlampung; Ketua DPD Gerakan Anti Narkotika (GRANAT) Lampung 1999-kini, Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bandarlampung 1999-kini, Ketua Pengda Bandung Karate Club (BKC) Lampung, 10 periode Ketua PD VIII Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) Lampung terakhir 2020-2025, Wakil Ketua DPD (sejak bernama) Golkar (hingga Partai) Golkar Lampung 1993-2020, Plt lanjut Ketua Partai Golkar Lamsel 14 Juli 2020-29 Juni 2021.

Antoni Imam, satu-satunya kandidat pilkada 2020 yang terkonfirmasi positif COVID-19 justru saat tahapan krusial baru dimulai, Ketua DPD PKS dan aleg PKS DPRD Lamsel 2009-2014, aleg DPRD Lampung 2014-2019 dan 2019-2020. Gegara corona, paslon ini tertunda ditetapkan sampai usai karantina.

Posisi buncit, paslon nomor urut 3 perebut 136.459 suara (16,2 persen), duet aleg PAN DPRD Lamsel 2009-2014 dan 2014-2016, cabup Hipni; dan cawabup Melin Haryani Wijaya (istri eks wabup Lamsel 2010-2015 Eki Setyanto) usungan gabungan Gerindra (7 kursi), PAN (7), PKB (4) total 18 kursi. Saat bakal paslon, Hipni-Melin hampir batal sandang status paslon, tersandung selilit kasus rasuah sang cawabup yang berpilin.

Buat gempar jagat, KPU setempat sempat tetapkan Hipni-Melin tak memenuhi syarat. Digugurkan musabab syarat cawabup. Berkutik, hitungan jam, bapaslon ini ajukan gugatan ke Bawaslu setempat. Dikabulkan.

Alhasil, duet ditetapkan paslon berdasar SK KPU Lamsel Nomor 66/HK.03.1-Kpt/1801/KPU-Kab/X/2020: Perubahan SK Nomor 60/HK.03.1-Kpt/1801/KPU-Kab/X/2020: Penetapan Paslon Bupati dan Wabup Lamsel dalam Pilkada Serentak 2020.

Basis penetapan, sebut Ansurasta Razak ketua KPU sini: keputusan Bawaslu Lamsel dalam penyelesaian gugatan Hipni-Melin. KPU Lamsel, sesuai Pasal 44 UU 10/2016, wajib melaksanakan keputusan Bawaslu 6 Oktober 2020 itu, pun dibawah koordinasi KPU Lampung dan KPU RI.

Jadilah dua pleno KPU susulan, penetapan paslon 7 Oktober, penetapan nomor urut 8 Oktober 2020 berdasar Pasal 50C ayat 7 huruf “a” PKPU 10/2020, melanjut nomor urut tetapan sebelum. Hipni-Melin nomor 3.

Paslon yang keberatan atas penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara diberi tempo daftarkan gugatan ke MK hingga 18 Desember 2020. Dua paslon kompak gugat.

Pascapembacaan putusan/ketetapan MK atas gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) perkara Nomor 47/PHP.BUP-XIX/2021 (pemohon Hipni-Melin), Nomor 61/PHP.BUP-XIX/2021 (pemohon Tony-Antoni), putuskan permohonan pemohon tidak dapat diterima hingga permohonan tak dapat dilanjutkan.
Dibacakan di Pleno MK ke-3 Pengucapan Putusan/Ketetapan MK untuk PHP Lamsel, 15 Februari 2021, di Gedung 1 MK, Jakarta.

Penghujung, mendasari surat KPU Nomor 152/PY.02.1-SD/03/KPU/II/2021: penetapan paslon terpilih pascaputusan dismissal MK, dua surat MK Nomor 18.47/PAN.MK/PSPK/02/2021 dan 18.61/PAN.MK/PSPK/02/2021, keduanya sama tanggal 15 Februari 2021 sama hal penyampaian salinan ketetapan, pleno KPU Lamsel 18 Februari tuang berita acara 03/PL.02.7.BA/1801/KPU-Kab/II/2021 menetapkan Nanang-Pandu paslon terpilih.

Di Pesawaran, duel duet pejawat, satu bupati pejawat, satu ketua DPRD pejawat. Bupati pejawat Dendi Ramadhona Kaligis batal lanjutkan duet mesra Dermawan (Dendi Ramadhona Kaligis-Eriawan). Wabup kompatriotnya semasa sesama aleg DPRD Lampung itu terpaksa ‘diceraikan’, namun tidak dengan parpol pengusung Dermawan darimana Eriawan berasal, PDI Perjuangan.

Telunjuk Dendi kali ini mengarah ke politisi lain parpol kepala banteng ini, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung 2015-2020 Bidang Kehormatan, Kolonel Purn Marzuki Djukiar, cawabup. Kerasnya proses politik internal parpol ini gegara pilkada berakhir, berbuah tertendangnya kader militan, Ketua DPC PDI Perjuangan cum Ketua DPRD Pesawaran 2014-2019, M Nasir.

Muara, paslon nomor urut 2 Dendi-Marzuki terusung jua dari gabungan parpol “koalisi gemuk” peraup total 36 kursi DPRD: PDI Perjuangan (9), Demokrat (5), PKB (5), Golkar (4), Gerindra (4), PKS (4), PPP (2), Hanura (2), PBB (1); didukung parpol baru Gelora. Koalisi gemuk ramai disebut ujud lain pengakuan rakyat setempat atas serbaneka pemajuan, purwarupa kemajuan pembangunan daerah era Dendi-Eriawan.

Baca Juga:  Selamat Jalan, Achmad Riza

Hanya jebol pertahanan di Way Lima dari 11 kecamatan, paslon ini rengkuh kemenangan 56,14 persen, 130.436 suara dari 232.326 suara sah (97,06 persen), 7.040 tidak sah (2,94 persen), total 239.366 (75,09 persen), golput 79.427 (24,91 persen), DPT 318.793.

Sedang kubu sebelah, tak lain duet M Nasir, cawabup Naldi Rinara Syamsu Rizal, aleg cum Waka DPRD Bandarlampung 2014-2019 dan 2019-2020 diusung PAN (5), NasDem (4) total 9 kursi DPRD, sengit pun kalah, bukukan 101.890 suara, 43,86 persen.

Paslon nomor urut 1 berjenama Bersinar ini, kelak pascapilkada antar Nasir tambatkan jangkar politiknya ke dermaga NasDem usai sempat digoda PAN. Nasir, sejak 28 Agustus 2021 Ketua DPD Partai NasDem Pesawaran.

Kini ke Metro, kota sahibul hajat dimana kejutan pilkada dari kiprah paslon jalur perseorangan atau calon independen (caden) menyengat. Semua mata, melihat.

Awalnya tak diunggulkan, paslon caden nomor urut 1: duet dokter ASN spesialis kandungan, terakhir Kepala SMF Obgyn RSUD Ahmad Yani Metro 2009-2020; dan pensiunan ASN eks Kepala Kantor Kemenag Lampung Utara; dr Wahdi Sirajudin-Qomaru Zaman (WaRu) ungguli suara tiga paslon latar parpol dari total 310 TPS 5 kecamatan.

Pleno KPU, rekapitulasi hasil penghitungan suara pilwalkot 14 Desember 2020, 28.894 suara milik Wahdi-Qomaru.

Happy ending menang terpilih-terlantik minus gugatan sengketa hasil pilkada, WaRu, bertanding didukung siapa?

Duet bikin kaget ini sama status tiga paslon lainnya, sesama berbekal SK KPU Metro Nomor 570/PL.02.2-Pu/1872/KPU-Kot/IX/2020 di 23 September: Penetapan Paslon Peserta Pilwalkot-Wawalkot Metro 2020.

Nun pasti dasar caden, ini duet didukung deret fisik 11.491 KTP pemilih terdaftar terverifikasi, hasil pleno KPU setempat rekapitulasi hasil verifikasi faktual caden 20 Agustus 2020, lebih 59 suara dari syarat dukungan minimal paslon caden pilkada setempat, 11.432 dukungan. Caden, paten?

Pertama hadir pilkada 2010, sampai kini subsidi pendapat soal ini pun ogah berlalu. Agaknya faktor hoki politik bersimbiosis mutualisme kerja-kerja tim pemenangan, dan sentimen insensitivitas publik elite parpol terkait situasi pandemi, dikaji perlu.

Penyelia fakta ini, unggulnya caden atas dominasi parpol yang dianggap fenomena baru di Metro, ujar pengamat politik cum akademisi sini, Dr Oki Hajiansyah Wahab, menjawab jurnalis Kompas Tri Purna Jaya, disitat dari Kompas.com 13 Desember 2020, diakses dari Bandarlampung, pada Rabu (6/4/2022) dini hari, “cukup mengejutkan”.

Caden yang tadinya kurang diperhitungkan, sebut dia, berhasil mengalahkan dominasi calon yang dimajukan partai-partai besar. Amatan pria disapa Oki ini, kinerja tim pemenangan yang bertemu dengan ketidakpuasan warga atas kinerja kader-kader parpol selama ini, terakumulasi menjadi dukungan terhadap caden yang kebetulan juga memiliki sumber daya cukup.

Artinya? “Hal ini menunjukan warga Metro memiliki karakteristik yang khusus terkait pilihan-pilihan politiknya,” lugas eks aktivis mahasiswa basis Fakultas Hukum Unila ini mempertajam analisa, minus mendetailkan.

Bagian lain amatan Oki, yang pernah aktif di jejaring Serikat Mahasiswa Lampung (SML), salah satu pionir cikal bakal lahir ormas mahasiswa progresif ekstrakampus, Front Mahasiswa Nasional (FMN) ini bilang, yang tak kalah penting (studi kasus kemenangan WaRu) ialah ketika caden yang tak memiliki beban besar menggerakkan mesin parpol berhasil mengoptimalkannya dengan beri perhatian lebih ke para pemilih yang alami kesulitan ekonomi masa pandemi.

Bestie, sungguh pelajaran mahal bukan? Apatah lagi, sempat ada adu perang urat syaraf klaim kemenangan dengan paslon yang lalu ditetapkan KPU runner-up, paslon 4 diusung gabungan parpol 8 kursi: PDI Perjuangan (5), Demokrat (3), didukung parpol nonparlemen Gerindra, Hanura, PPP; Anna Morinda-Fritz Akhmad Nuzir, yang balap dengan 27.022 suara hingga akhir.

Selisih raihan WaRu dengan duet politisi-akademisi itu; satu-satunya kandidat perempuan, Ketua DPC PDI Perjuangan, Ketua DPRD 2014-2019 dan Wakil Ketua DPRD Metro 2019-2020, Anna Morinda; cawawalkot Dr Eng Fritz Akhmad Nuzir MA (LA), dosen Fakultas Teknik Universitas Bandar Lampung (UBL), putra wawalkot 2000-2005 lanjut dua periode walikota Metro 2005-2010, 2010-2014 dan cawagub Lampung 2013, Lukman Hakim: 1.872 suara.

Disusul raihan paslon 3 diusung gabungan parpol 10 kursi: Golkar (6), PKB (2), PAN (2), Ampian Bustami-Rudy Santoso (ABDY) 22.819 suara. Ampian Bustami, pengusaha, eks aleg DPRD Metro 2009-2014. Kader beringin ini gaet Rudy kandidat termuda. Istimewa, Walikota Metro 2015-2020 (kini mendiang) Achmad Pairin antar langsung daftar ke KPU. Pairin, ketua Golkar Metro.

Petikan fakta lain nan jua bernilai ajar besar seputar progresi penetapan kandidat fixed, hadir dari PAN salah satu parpol pengusung ABDY. Sebelumnya DPP PAN telah terbitkan rekomendasi Nomor 48/PILKADA/VI/2020 tertarikh 16 Juni 2020 diteken tim pilkada DPP Asman Abnur dan Viva Yoga Mauladi, menyetujui, merekomendasikan Wasekjen PAN, Irfan Nuranda Djafar, bupati pertama Lamtim ini selaku cawalkot. Peta membesar, yang akhirnya antar langsung rekomendasi PAN bagi ABDY tak lain nama tercoret, Irfan Nuranda Djafar.

Apa lacur, jago NasDem, juru kunci. Paslon 2 gabungan 7 kursi: 4 PKS, NasDem 3, Ahmad Mufti Salim-Saleh Chandra Pahlawan harus tertawan dengan 19.158 suara raihan.

Sandang nama besar bukan esa ikhtisar, ilmu lembaga sigi: elektabilitas pun kadang “ngambek” tak mau ajek sama popularitas. Catatan kontekstualitas riil politik bagi paslon terakhir, paling tidak ini.

Mufti, alumnus Universitas Islam Madinah, S2 Universitas Kebangsaan Malaysia; aleg dua periode DPRD Lamteng 2004-2014; Dewan Pendidikan, pengurus ICMI, anggota Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Lamteng seperiode 2006-2010; Waka DPRD Lamteng 2009-2014, Kabid Kaderisasi PKS Lampung 2010-2015, aleg DPRD Lampung 2014-2019, anggota MUI Lampung 2016-2018, Dewan Pendidikan Lampung 2016-2020, notabene Ketua DPW PKS Lampung (kini dua periode) 2015-2020 dan 2020-2025. Saleh kini Ketua NasDem Metro dia wawalkot 2010-2015 pendamping Lukman Hakim. Beken di Bumi Sai Wawai.

Minimnya referensi, pun hingga saat artikel ini tiba di ruang digital pembaca, kendati telah diselusuri ulang ke paslon mana saja dukungan 6 parpol nonparlemen peserta Pemilu 2019 lainnya: Berkarya, PBB, Garuda, PKPI, Perindo, PSI, dan parpol baru Gelora setempat mengalir, urung didapat sayang.

Baca Juga:  Pesulap Demic Amethys Makin Digemari Fans

Ke Pesibar. NasDem jawara! Bupati pejawat, eks Kajari Tanggamus, Dr Agus Istiqlal, Ketua DPD NasDem setempat ini kali ini beda “gebetan”. Tak lagi dueti wabup petahana Erlina, pilihan cawabupnya tanpa huru-hara jatuh pada pensiunan ASN, eks Kepala BKD sini 2016-2018, A Zulqoini Syarif.

Paslon Arif nomor urut 3 diusung gabungan parpol 9 kursi: NasDem (7) PAN (2) ini raih 41.234 suara (46,35 persen), dari jumlah partisipasi pemilih 90.097 (84,08 persen) dari DPT 107.150.

Usai gugatan paslon kalah usai, berdasar berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan suara 15 Desember 2020, tiga keputusan KPU Pesibar: Nomor 136/PL.02.2-Kpt/1813/KPU-Kab/IX/2020 pada 23 September: penetapan paslon, 137/PL.02.2-Kpt/1813/KPU-Kab/IX/2020: pengundian dan pengumuman nomor urut, 395/PL.02.6-Kpt/1813/Kab/XII/2020: penetapan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pilbup.

Lalu, surat Panitera Mahkamah Konstitusi 101.39/PAN.MK/PSPK/03/2021 di 18 Maret 2021: penyampaian salinan putusan, dan Salinan Putusan MK 39/PHP.BUP-XIX/2021 perihal Perkara PHP Bupati Pesibar.

Berikut pleno penetapan paslon terpilih 20 Maret 2021, muara berdasar Kepmendagri 131.18-1035 Tahun 2021 tanggal 19 April 2021 (Perubahan Kedua Kepmendagri 131.18-252 Tahun 2021: Pengesahan Pengangkatan Kepala Daerah-Wakil Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak 2020 Kabupaten Kota di Lampung), Agus-Syarif dilantik terpisah pada 26 April 2021, menyusul 7 sejawat paslon terpilih-terlantik 2 bulan sebelumnya.

Sebelumnya paslon nomor urut 2 usungan gabungan parpol 7 kursi: Demokrat (3), PKB (3), PBB (1); Aria Lukita Budiwan-Erlina yang ajukan gugatan sengketa hasil pilkada. Duet ‘wajah lama’, cabup penantang eks cabup setempat pilkada 2015 Aria, dan cawabup petahana Erlina, peraih 35.353 suara (39,74 persen) ini permohonannya ditolak MK.

Data pleno 11 PPK 13 Desember 2020 Agus-Syarif unggul di 6 kecamatan: Bengkunat, Lemong, Ngambur, Ngaras, Pesisir Selatan, Way Krui. Aria-Erlina 5: Karya Penggawa, Krui Selatan, Pesisir Tengah, Pesisir Utara, Pulau Pisang.

Paslon nomor urut 1 Pieter-Fahrurrazi diusung gabungan parpol 9 kursi: PDI Perjuangan (5), Golkar (2), Gerindra (1), Perindo (1), didukung nonparlemen PKS mendapat 12.381 suara (13,93 persen).

Pieter, Ketua DPC PDI Perjuangan Pesibar, juga Manajer Umum PT KCMU sejak 1995. Cawabupnya Fahrurrazi, tenaga fungsional auditor madya Inspektorat Lampung.

Dari surga surfing Pesibar, ke Lampung Tengah (Lamteng) kita berselancar. Sama Pesibar, bertarung tiga paslon nama besar.

Paslon penantang nomor urut 2 Musa Ahmad-Ardito Wijaya (Musa-Dito), diusung “koalisi gemuk 21 kursi”, Golkar (9), PKB (6), Demokrat (5), PAN (1), didukung parpol nonparlemen PBB, paslon pemenang.

Musa Ahmad tapaki terpilih wabup Lamteng 2008-2010 pendamping bupati (mendiang) Mudiyanto Thoyib, yakni wabup periode kedua bupati Andy Achmad 2005-2008 yang mundur, ikut Pilgub Lampung 2008.

Kendati petahana, Mudiyanto-Musa pilih jalur caden Pilbup 2010. Pun kalah. Musa berkibar lagi, terpilih aleg Golkar DPRD Lamteng 2014, mundur ikut Pilbup 2015 setia bareng cabup Mudiyanto, setia jalur caden. Masih jua kalah, tertekuk Mustafa-Loekman Djoyosoemarto, jawara kala itu, paslon 4 ini raup 87.134 suara, 14,08 persen.

Pemilu 2019, Musa terpilih aleg Golkar DPRD Lampung, mundur lagi ikut pilbup 2020 ini. Rezeki tak tertukar, dewi fortuna memihak Musa, menang pilkada!

Duet dengan dokter ASN, eks Kabid P2PL Dinkes Lamteng 2014-2016, sempat Dirut RSUDAM Tanjungkarang, putra mendiang Pairin, bupati Lamteng 2010-2015, walikota Metro 2015-2020; dr Ardito Wijaya, paslon ini meraup 323.064 suara; dari suara sah 641.280, tidak sah 12.909 total 654.189, partisipasi pemilih 70,9 persen dari DPT 922.468 di 2.390 TPS 28 kecamatan.

Pascagugatan sengketa hasil pilkada, yang diajukan di Bawaslu Lampung maupun MK mentah usai, Musa-Dito ditetapkan paslon terpilih-terlantik berdasar SK KPU Lamteng Nomor 24/PL.02.7-Kpt/1802/Kab/II/2021.

Jagoan NasDem, paslon penantang nomor urut 3: cabup Nessy Kalviya, istri eks bupati Mustafa, cawabupnya Ketua NU Lamteng 2017-2022, Imam Suhadi; sengit layangkan gugatan. Diusung koalisi 12 kursi: NasDem (6), PKS (5), Perindo (1); didukung parpol nonparlemen PPP-Garuda, rebut 189.276 suara.

Tumbang, paslon pejawat nomor urut 1 dari gabungan parpol 17 kursi: PDI Perjuangan 11, Gerindra 6; duet eks wabup 2015-2018, Pj bupati 2018 bupati 2018-2021, Ketua DPC PDI Perjuangan, Loekman Djoyosoemarto; cawabupnya eks Kadis Kelautan Perikanan Lampung, Muhammad Ilyas Hayani Muda, harus puas cuma rengkuh 128.940 suara.

Sama tumbang, petahana Lampung Timur. SK KPU Lamtim Nomor 1084/PL.02.6-Kpt/1807/KPU-Kab/XII/2020, dari 531.228 suara sah, 9.789 tidak sah, total 541.017 dari DPT 770.477 di 2.020 TPS 264 desa/kelurahan di 24 kecamatan, mendaratkan kemenangan 210.606 suara (39,65 persen) paslon nomor urut 3 diusung gabungan parpol 16 kursi: PKB (8), Golkar (7), PAN (1) didukung Gelora, M Dawam Rahardjo-Azwar Hadi (DaDi), paslon penantang.

Dawam kariris birokrat tulen. Eks Sekcam Jabung 2001-2002, Camat Wawaykarya 2002-2004, Kabid Watstaudal Bapedalda 2004-2005, cabup Lamtim 2005. Dawam saat itu cawabupnya Suprijadi, Pembantu Dekan 3 Fakultas Teknik Unila, perahu PAN.
UU kala itu cukup cuti dibawah tanggungan negara tak harus mundur.

Kalah pilbup balik PNS Dawam pindah, Camat Negerikaton Pesawaran 2007-2008, ke Pringsewu: Camat Sukoharjo 2011-2012, Kaban Pelayanan Terpadu 2012-2014, Kepala BKD 2014-2020. Azwar 4 periode 1999-2019 aleg Golkar tiga kali ketua fraksi, Waka DPRD Lamtim 2009-2014, aleg DPRD Lampung 2019-2020.

DaDi, unggul di 12 kecamatan: Batanghari, Gunung Pelindung, Jabung, Labuhan Maringgai, Marga Sekampung, Mataram Baru, Metrokibang, Pasir Sakti, Pekalongan, Purbolinggo, Sekampung, Waway Karya.
Ditetapkan SK Nomor: 04/PL.02.7-Kpt/1807/KPU-Kab/I/2021, plus 21 Januari diumumkan KPU sini Nomor: 018/PL.02.7-Pu/1807/KPU-Kab/I/2021, ini paslon terpilih.

Zaiful Bokhari-Sudibyo sang pejawat paslon nomor urut 2 diusung gabungan parpol 20 kursi: PDI Perjuangan (9), Gerindra (6), PKS (5), didukung nonparlemen Hanura-Perindo, raihan suaranya cukup dekat, 202.519 suara (38,12 persen). Kalah.

Zaiful, eks Ketua Demokrat Lamtim hijrah ke PDI Perjuangan pra Pilbup 2020, aleg DPRD 2004-2014, 2014-2016, wabup 2016-2019, Plt lanjut bupati 2019-2021 pengganti Chusnunia Wagub Lampung 2019-2024 terlantik. Sudibyo, eks Presiden BEM KBM Unila, dua seperlima periode aleg Golkar DPRD Lamtim 2009-2020.

“Jagoan lama” Nasdem, paslon penantang nomor urut 1 Yusran Amirullah-Raden Benny Kisworo, diusung gabungan parpol 14 kursi: NasDem (8), Demokrat (6), didukung PSI, raup 118.103 suara (22,23 persen).

Catatan khusus soal Yusran dan NasDem, dari pengalaman tiga kali berlaga suksesi politik di sini, dan (kendatipun) kalah, tanpa disadari turut berkontribusi memperkaya khazanah kinerja elektoral sumber daya mesin politik partai.

Baca Juga:  Apindo: Lanjutkan Insentif, Gaet Investor, Genjot Hilirisasi, Diversifikasi Negara Tujuan Ekspor

Pengingat, Yusran tiga kali ini maju pilkada, setelah Pilbup Lamtim 2010 saat itu masih perahu Demokrat berduet dengan Ketua DPC Demokrat cum aleg DPRD setempat Bambang Iman Santoso, dan di NasDem pada Pilbup 2015, duet dengan Sudarsono.

Pilkada 2020 menunjukan hasil dari terapan praktis strategi politik pemenangan pilkada Yusran, buah pengalaman dua laga pilkada sebelum. Pun sedikit terbantu, latar historis cawabup Dr Benny Kisworo pernah berlaga mencalon DPR dapil Lampung 2 pada Pileg 2014 lewat Nasdem.

Bak menjadi sebuah kesahihan fakta politik, sebagaimana bahkan pernah secara khusus disebut oleh Presiden keempat Indonesia, mendiang KH Abdurrahman Wahid, Gus Dur, saat berkunjung ke Lampung 2001 silam, bahwa selain adalah kantong basis massa nasionalis, Lamtim juga kantong basis massa NU cum konstituen PKB diriannya.

Mengambil ilustrasi hasil Pileg 2019, dimana PDI Perjuangan jawara Lamtim dengan perolehan 106.674 suara (9 kursi DPRD) dibuntuti PKB dengan 97.812 suara (8 kursi), konfigurasinya bahkan telah terbujur dari fakta kemenangan paslon Chusnunia-Zaiful Bokhari pada Pilbup 2016, disusul serupa paslon Dawam Raharjo-Azwar Hadi 2020, keduanya serupa pula diusung gabungan parpol didalamnya PKB.

Paling tidak, sebut Nasdem sini memerlukan pemetaan ulang konfigurasi politik berikut bentang solusi respons helat raksasa pileg-pilpres disusul pilkada 2024 kelak. Dan dalam pada ini, Yusran aset utama.

Terakhir, kita ke Way Kanan. Disini, jagoan Nasdem, jawara pilkada. Paslon petahana Raden Adipati Surya-Ali Rahman, diusung gabungan parpol “koalisi gemuk 32 kursi”: Demokrat (11), PKB (5), NasDem (5), PAN (4), Golkar (3), Hanura (2), dan PKS (2).

Paslon ini sejak masih berkomposisi sebagai paslon Raden Adipati Surya-(mendiang) Edward Anthony, selain diusung gabungan parpol di atas juga didukung lima parpol nonparlemen: Berkarya, PBB, Perindo, PPP, dan PSI. Usai berganti nama menjadi Raden Adipati Surya-Ali Rahman, sepeninggalnya cawabup Dr Edward Antony yang wafat gegara terinfeksi COVID-19, dukungan turut bertambah masuknya parpol baru, Gelora.

Dua pekan lamanya, kedua hingga keempat Agustus 2020 lalu, publik pilkada setempat dilanda teka-teki sosok pengganti cawabup pendamping Adipati, putra Raden Kalbadi, mantan cabup Pilkada Way Kanan 2005 berpasangan dengan Yozi Rizal (kini aleg Demokrat DPRD Lampung, Ketua Komisi I).

Adipati, jebolan SMP Xaverius Pahoman 1994, SMA Negeri 3 Tanjungkarang (kini) Bandarlampung 1997, terakhir S2 Magister Manajemen UBL ini, tekuni bisnis sebelum terjun politik, pengalaman perdana nyaleg Golkar di Pemilu 1999 gagal lantaran saat itu masih sistem nomor urut calon dan dia aktif disana hingga 2007, pun pernah bendahara DPD Partai Golkar Way Kanan.

Pindah gerbong Demokrat, pada pileg 2009 terpilih aleg sekaligus ketua fraksi DPRD Way Kanan 2009-2014, lanjut dan ketua DPRD 2014-2015, mundur ikut pilkada 2015.

Sebelum (kini dua periode) ketua DPC Partai Demokrat setempat, dia tercatat pernah aktif jadi Ketua PAHMI, Karatedo, BPC HIPMI, DPD KNPI Way Kanan, Wakil Ketua KADIN Lampung. Sebelum didapuk jadi pembina KONI, Apdesi, Tim Penggerak PKK, PMI, ICMI, Kamabicab Gerakan Pramuka, Ketua MPID DPD KNPI dan Ketua Dewan Penasehat PCNU Way Kanan.

Sosok cawabup terpilih pilihan Adipati, Ali Rahman, birokrat ASN pernah Kadis PUPR Lampung Selatan, terakhir Kepala Badan Kepegawaian dan Peningkatan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Way Kanan.

Dari jumlah suara sah 236.564, tidak sah 5.045, total 241.609 suara dan partisipasi pemilih 74,79 persen, paslon nomor urut 2 ini meraup 177.222 suara, unggul di total 15 kecamatan. Data KPU, partisipasi pemilih naik 6,14 persen dibanding pilkada 2015.

Lantaran tak ada gugatan sengketa hasil pilkada sesuai PKPU 5/2020 paling lama lima hari pascapemberitahuan MK soal permohonan yang teregistrasi dalam Buku Registrasi Perkara Konstitusi kepada KPU, diterima diteruskan ke KPU Kabupaten dan Kota, yaitu Surat Panitera MK Nomor 165/PAN.MK/01/2021 tanggal 20 Januari 2021 perihal Keterangan Perkara PHP-Gub/Kab/Kota Tahun 2021 yang Diregistrasi di MK.

Maka, sesuai ketentuan Pasal 54 ayat (1) PKPU 9/2018 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, sebagaimana telah diubah dengan PKPU 19/2020, rapat pleno KPU setempat pada 21 Januari 2021 resmi menetapkan paslon ini paslon terpilih.

Berdasarkan, Berita Acara dan Sertifikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dari Setiap Kecamatan di Tingkat Kabupaten dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2020 Kabupaten Waykanan (Model D-HASIL Kabupaten KWK) Nomor 229/PL.02.6-BA/1808/KPU-Kab/XII/2020 tertanggal 15 Desember 2020.

Sementara itu, paslon penantang nomor urut 1, Juprius-Rina Marlina, atau Arjuna, yang diusung gabungan parpol peraih 8 kursi: PDI Perjuangan (4) dan Gerindra (4), legawa dan harus puas dengan meraih 59.342 suara.

Juprius, mantan politisi Hanura, pernah ketua DPC Hanura Bandarlampung dan ketua DPD Hanura Lampung sisa periode 2013-2015, ayah dari aleg Hanura DPRD Lampung 2014-2019 Angga Jevi.

Dr Rina Marlina, kader PDI Perjuangan, aleg DPRD Lampung 2019-2020, istri dari eks wabup pendamping periode kedua bupati Tamanuri 2005-2010, bupati 2010-2015, kini anggota DPD/MPR periode 2019-2024 dapil Lampung, Dr Bustami Zainudin.

Catatan kaki dari studi kasus pilkada Way Kanan, publik pilkada patut berterima kasih kepada PDI Perjuangan yang mengambil jalan ekstrem, mengalihkan dukungannya dari paslon Adipati-Rahman ke Juprius-Rina, salah satunya adalah semata demi menghindari pilkada calon tunggal.

Biar bagaimana, pilkada merupakan public sphere, secara atmosfer, atmosfer publik. Sekalipun rakyat, berkehendak tunggal.

Sampai disini, lantas bagaimana lanskap, konfigurasi, peluang dan tantangan serta program resolusi NasDem Lampung diampu Herman HN dalam all out merengkuh kemenangan di 2024? Bersambung. [Muzzamil]

Youtube:Lampungvisual.com

 780 kali dilihat