BNM RI Pesisir Barat Terus Bergerak Mensosialisasikan Bahaya Narkoba

BNM RI

Pesisir Barat (LV)
Brantas Narkotika dan Maksiat (BNM RI), Pesisir Barat, Lampung terus bergerak mensosialisasikan bahaya narkoba. Kali ini BNM RI yang dikomandoi Mayasir menyerahkan kaos dan rompi pada Pemda setempat.

Penyerahan kaos dan rompi ini diberikan pada Badan Kesbangpol dan Dispora serta beberapa dinas terkait, diterima secara simbolis oleh Kaban Kesbangpol Pesisir Barat, Nurman Hakim.

Nurman berujar, kegiatan ini sangat sangat mulia dan perlu dianjut kembangkan sampai ke desa-desa kerjasama dan koordinasi dengan para peratin (kepala desa) sehingga tepat sasaran menyentuh lapisan masyarakat bawah.

“Sehingga upaya kita dalam pencegahan bahaya Narkotika bisa maksimal,” kata dia, Kamis (5/8/21).

Baca Juga:  BNM RI Akan Membangun Jaringan Dengan Masyarakat Melawan Narkoba

Sekretaris Kesbangpol, Hendra menambahkan, bagian narkotika memang ada di sub bagian kegiatan yang ada di Kesbangpol, oleh sebab itu pihaknya akan bantu semaksimal mungkin agar wilayah Pesisir Barat.

“Secepatnya tersentuh dengan merata kegiatan sosialisasi bahaya narkoba bagi kehidupan kita bersama, lebih khusus lagi anak anak kita sebagai generasi penerus bangsa terbebas dari pengaruh narkoba,” ucapnya.

Ketua DPC BNM RI Pesisir Barat Mayasir menyampaikan terimakasih pada pihak Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat yang telah memberikan dukungan penuh kepada BNM RI melalui badan Kesbangpol dan Dinas Pora.

“Saat ini kami masih menunggu arahan dari pihak pemerintah terkait pandemi covid-19 yang sedang ditangani saat ini, yang mana kegiatan inti BNM RI untuk memberikan sosialisasi pencegahan peredaran gelap narkotika akan mengundang dan mengumpulkan massa, baik di tingkat dunia pendidikan sekolah,” paparnya.

Baca Juga:  Di Tengah Mewabahnya Covid-19 Fauzi Ingatkan Jangan Lengah Dengan Pengedar Narkoba

Ia menambahkan, pihaknya akan masuk ke pekon-pekon (desa) agar sosialisasi pencegahan ini bisa maksimal, sehingga bisa menekan laju maraknya pemakai dan pengedar narkoba di Indonesia khususnya di Pesisir Barat.

“Negeri para Saibatin yang kita cintai bersama, tidak ada yang bisa menjaga mengendalikan hal ini selain niat dan kebersamaan kita semua, hal yang perlu kita renungkan bersama bahwa sampai saat ini kabupaten pesisir Barat telah menyandang gelar zona merah dalam peredaran barang haram tersebut, lebih dari itu situasi lebih memprihatinkan lagi bahwa anak anak kita saat ini sudah masuk tren baru dimana saat malam hari mereka,” tuturnya. (red)

 457 kali dilihat