Kopi 49, De’Lampoeng Coffee, dan Blikopi, Masuk 10 Produk Kopi Bubuk Terbaik Versi Kopi Lampung Begawi 2022

Kopi 49, De'Lampoeng Coffee, dan Blikopi, Masuk 10 Produk Kopi Bubuk Terbaik Versi Kopi Lampung Begawi 2022
Kopi 49, De'Lampung Coffee, dan Blikopi, tiga dari 10 besar produk kopi bubuk terbaik versi Lampung Kopi Begawi 2022. | Grid Art/dok/Muzzamil
BANDAR LAMPUNG

BANDARLAMPUNG, (LV)
Tiga jenama produk kopi olahan bubuk produksi industri kecil menengah (IKM) binaan Dinas Perindustrian Bandarlampung yang juga anggota UMKM-IKM Apindo Lampung, lolos kurasi, terpilih bagian Sepuluh Produk Kopi Bubuk Terbaik 2022 ajang Kopi Lampung Begawi 2022.

Ketiganya: Kopi 49, De’Lampoeng Coffee dan Blikopi, bakal turut menerima langsung penghargaan dalam Pembukaan (Kick Off) Kopi Lampung Begawi 2022 di Gedung Graha Wangsa, Jl Yos Sudarso 272 Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandarlampung, pada Selasa (4/10/2022) lusa.

Profil singkatnya, Kopi 49, atau Kopi Bubuk Robusta Lampung 49, jenama produk kopi murni olahan bubuk milik Mirhan, warga Jl Kancil 49, Kelurahan Sidodadi, Kedaton, Bandarlampung, bernomor korespondensi di 085357394099, Instagram nama sama.

“Semoga kami bisa membawa Robusta Lampung lebih baik lagi di kancah nasional,” demikian asa Mirhan, bos Kopi 49, Minggu (2/10/2022), mendapati ucapan selamat diwakili Dian Pustika Syarifuddin, Sekretaris Bidang UMKM-IKM DPP Apindo Lampung.

Hingga akhir November mendatang, Kopi 49, peracik pemasar varian jenama Coffee Lanang Peaberry, Arabica Semendo, Coffee Premium Petik Merah, Coffee Premium Ulu Belu, dan banyak lagi ini ada promo khusus. “Tukarkan enam bungkus plastik Kopi 49 gratis 1 bungkus Kopi 49. Berlaku sampai bulan November 2022. Syarat ketentuan berlaku,” promo dia, Kamis (15/9/2022), menyebut bonus gratis kemasan 200 gram.

Lalu, De’Lampoeng Coffee and Roastery, IKM berbasis di Jl Turi Raya Gang Palem 1/27, Kelurahan Labuhan Dalam, Tanjung Senang, Bandarlampung. Produsen kopi varietas Robusta, Arabika, Liberika, kopi blend, roastedbeans kopi susu kekinian dan varian pesanan kafe ini juga menyediakan jasa roasting (sangrai kurangi kadar air biji kopi) dan menjual mesin roasting.

Pada 2016, varian fine robusta produknya menang tiga ajang sekaligus, juara satu Lomba Festival Kopi Nusantara 2016 di Bondowoso Jawa Timur skor 89.14, Kontes Kopi Specialty Indonesia (KKSI), dan Lampung Coffee Festival (Lacofest).

Sang pemilik, berpeluh ria sejak Juni 2011, produknya bertebaran di banyak etalase serta jenama e-dagang dan lokapasar. Dia sungguh kreatif mentransformasi ciptakan sendiri mesin roasting berawal dari oprek microwave dan dandang stainless, disulap hingga jadi mesin roasting modern diberi jenama Abu Hanif Coffee Roaster Machine.

Baca Juga:  Dengar Keluhan Anak Yatim Piatu, Bunda Eva Berikan Ini

Diganjar, juara satu kategori umum Lomba Anugerah Inovasi Daerah Provinsi Lampung 2019 kerja sama Balitbangda Lampung dan perguruan tinggi, penghargaan dan hadiah pembinaan Rp11 juta diserahkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, 29 Oktober 2019.

Kemudian Blikopi, IKM pemilik pesan maya Wake Up and Drink Up ini, produsen kopi seduh, juga melayani pembelian hampers, sovenir, oleh-oleh serba kopi berbasis di Amethycs 5 Nomor 28, Springhill Residence, Kemiling, Bandarlampung.

Mengutip Kajo, si menggemaskan admin media sosial Instagram Blikopi, biasa disapa Minjo, varian produk Blikopi menggunakan bahan kemasan ramah lingkungan. Semua kemasan produknya, mulai dari kopi cup empat kemasan (100 gram, 150 gram, 250 gram, 450 gram), kopi drip 12 gram, kopi saset 3 gram, parfum kopi, kopi varian rasa buah semisal kopi durian, dan banyak lagi, jangan harap bertemu unsur plastik di sana. “Ngopi asyik, lingkungan tetap resik,” ujar Kajo alias Minjo, admin digital Blikopi.

Anda bisa ikut mengoleksi kosakata quotes seputar filosofi kopi dan kehidupan kita yang seolah tiada habisnya sembahan Blikopi. Senada Kopi 49 dan De’Lampoeng Coffee, Blikopi juga langganan pameran, eksibisi, festival kopi atau festival kuliner, baik lokal maupun nasional. Seperti terakhir, stan Blikopi turut nangkring di Pesta Rakyat Simpedes BRI 2022 di Lapangan Saburai Korem 043/Gatam Enggal Bandarlampung pada 23-25 September lalu.

By the way, Kopi Lampung Begawi 2022 bertema ‘Robusta Lampung Membangun Negeri’ ini, taja keren kreatif Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai upaya menumbuhkan ghirah dan jumlah IKM olahan kopi Bumi Ruwa Jurai, meningkatkan kualitas dan peminatan produk konsumen kopi olahan khas Lampung, menumbuhkan kapasitas sumber daya manusia industri kopi Lampung, mendorong peningkatan produktivitas serta mutu kopi di Lampung.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, melalui Asisten II Setprov Lampung Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kusnardi menyebut even ini bertujuan menumbuhkan inovasi olahan kopi, pasarnya meluas dengan angkat resep khas sini, dan muaranya konsumsi kopi per kapita dapat meningkat dan berkontribusi meningkatkan konsumsi kopi nasional yang masih rendah atau sekitar 1,4 kilogram.

Baca Juga:  Gubernur Arinal Ajak FKUB Bergandengan Tangan Membangun Lampung dan Menciptakan Keharmonisan Antar Umat Beragama

Kusnardi di rapat persiapan Kopi Lampung Begawi 2022 sebulan lalu atau 2 September merinci 12 tangkai agenda. Rencana, Kick Off Graha Wangsa 4 Oktober ada Seminar “Standarisasi Mutu Produk Kopi Lampung Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing Dan Pemasaran Di Dalam Negeri Maupun Di Luar Negeri”, kurasi produk kopi bubuk Robusta Lampung, demo bedah resep kopi Robusta khas Lampung atau Lampung Signature Coffee oleh barista nasional, lomba video kreatif TikTok dan kompetisi video kreatif tema ditentukan, lomba tata hidang makanan bahan dasar kopi, Robusta Mocktail Coffee Competition.

Dan puncak acara Kopi Lampung Begawi 2022 di Gedung Sarinah, Jl MH Thamrin 11, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, 8-9 Oktober 2022 diisi pameran kopi Lampung, Ngobrol Kopi Lampung, Robusta Car Free Day, bedah resep kopi khas Lampung oleh barista internasional, dan temu bisnis kopi antara IKM produsen dan buyers.

Pemprov Lampung berharap, even ini dapat diikuti kalangan dunia usaha dunia industri (DUDI) perkopian, kelompok tani kebun kopi, enthusiast, komunitas kopi, roaster, cupper, barista, coffee shopper, esmud, periset kopi, komunitas sosial masyarakat Lampung perantauan, pejabat pemerintah, BUMN/swasta peduli kopi Lampung, warga umum dan media massa.

Pada peringatan Hari Kopi Sedunia tahun lalu, 2 Oktober 2021, Gubernur Lampung ingatkan lagi, Indonesia negara penghasil biji kopi terbesar ke-4 di dunia setelah Brazil, Vietnam, Kolombia, dengan rerata produksi 744 ribu ton/tahun (7 persen dari produksi kopi dunia), Lampung satu dari provinsi penghasil kopi terbesar Indonesia.

Potensi kopi Lampung kudu dikelola baik melalui berbagai program strategis hingga mampu menampung banyak tenaga kerja, hidupi ribuan orang agar bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi provinsi.

Harus ada hilirisasi industri, tegas Arinal, seraya menyebut kopi Lampung Barat dan Tanggamus memiliki potensi besar, patut dibantu pemasarannya. “Jangan sampai petani jual kopinya 20 ribu, oleh pengusaha dijual kembali menjadi 90 ribu,” tegas dia, membuka perspektif kopi sebagai industri punya efek domino luas bagi kesejahteraan petani hingga industrialis hilir kopi, dari itu diperlukan usaha pengendalian dan strategi pengembangan kopi agar bernilai tambah.

Lampung Barat, kabupaten surga kopi, di sana berada sentra vokasi industri Sekolah Kopi besutan Bupati Kopi Parosil Mabsus, jumlah produksi kopinya 2021 dilaporkan melorot, cuma 43.715 ton biji kering dari luas 48.736 hektar lahan, atau kurang dari tetapan target produksi 60.950 ton dengan produktivitas 1,15 ton/hektar.

Baca Juga:  Fans RRI Bandar Lampung Bakal Gelar Halal Bihalal

Data Dinas Perkebunan dan Peternakan setempat, capaian produksi 2021 ini turun 28,28 persen dengan tingkat produktivitas 897 kilogram/hektar, dibanding 2020 setotal 57.930 ton dari luas lahan 50.926 hektar dengan produktivitas 1,138 ton/hektar.

Komposisi, total luas lahan perkebunan kopi di kabupaten yang telah dijadikan lokasi peta tematik perkebunan kopi dan kakao nasional ini 51.867 hektar, dengan 48.738 hektar telah menghasilkan, 2.236 hektar belum menghasilkan, sisanya 895 hektar rusak (sudah tidak berproduksi, mayoritas di lahan miring).

Usut punya usut, apa penyebab turunnya produksi kopi Lampung Barat tahun 2021? “Karena tingginya curah hujan yang terjadi pada saat proses penyerbukan bunga kopi berlangsung. Pada saat proses pembuahan banyak yang rontok akibat tingginya curah hujan,” afirmasi Kadisbunnak Lampung Barat Yudha Setiawan, dikutip dari Harian Lampung Post edisi 6 Maret 2022.

Guna meningkatkan kembali produksi kopi, Pemkab Lambar tetap memotivasi petani agar melakukan upaya perawatan dengan baik dan maksimal, salah satunya dengan melakukan pemangkasan, penyambungan, dan pemeliharaan tepat waktu, melakukan pendampingan atau bimbingan tentang pengendalian hama dan penyakit, melalui sarana maupun melalui petugas penyuluh.

Ditengah, ancaman resesi ekonomi dunia, merangkaknya pemulihan dan kebangkitan ekonomi dunia pascalandai pandemi, dan ancaman krisis ekologi dampak perubahan iklim planet Bumi termasuk bagi para kaum petani pekebun kopi, bersyukurnya kita.

(disclaimer: artikel ini bukan pesan sponsor) Masih dapat bersua seseruput kala pagi, seseruput lagi senja hari, nikmatnya hingga seduhan terakhir, secangkir kopi. Termasuk, Kopi 49, De’Lampung Coffee, dan Blikopi? [red/Muzzamil]

 311 kali dilihat