Serba-Serbi Natal di Tengah Pandemi: Sejarah Kartu Natal, Dikirim Pertama Kali Tahun 1843

Serba-Serbi Natal
(Salah satu ilustrasi foto keren kartu ucapan Selamat Hari Natal yang sedap dipandang mata. | Foto: sebarkan.org)
PROFIL & SOSOK

Lampungvisual.com, Bandar Lampung-

Buat kamu umat Kristiani yang hari ini merayakannya, Selamat Natal!

Tak seberuntung umat Kong Hu Cu masih dapat rayakan Tahun Baru Imlek 2571 dalam situasi normal pada 25 Januari, sepanjang tahun 2020 ini, seperti halnya umat Budha rayakan Hari Raya Waisak pada 6 Mei, umat Islam rayakan Hari Raya Idul Fitri 1-2 Syawal 1441 H pada 23-24 Mei 2020 dan Hari Raya Idul Adha 1441 H pada 30 Juli 2020, dan umat Hindu rayakan Hari Raya Galungan 16 September disusul Kuningan 26 September lalu, umat Kristiani di Indonesia dan dunia terpaksa harus merayakan Hari Lahir Yesus Kristus dalam situasi pandemi.

Serba-Serbi Natal
(Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pejuang Bravo Lima Provinsi Lampung Ary Meizari Alfian, menyampaikan ucapan “Selamat Natal 25 Desember 2020 dan Selamat Tahun Baru 2021”, Kamis (24/12/2020). | Foto: PBL)

Sukacita rayakan boleh jadi terkurangi aneka batasan. Pembatasan sosial, cegah kendali persebaran pemutusan mata rantai penularan pandemi global musuh 220 negara terjangkit saat ini.

Natal online, misa kebaktian daring, doa bersama melalui platform aplikasi digital skala kecil para keluarga inti hingga keluarga besar, turut menjadi keadaban baru Natal tahun ini, Natal di tengah situasi kahar, Natal pandemi.

Tak baik lama-lama bersedih, yuk kita turut berbahagia, redaksi ajak ingat kembali salah satu dari serba serbi tradisi baik termasuk dalam raya Natal. Apa itu? Soal tradisi saling berkirim kartu ucapan selamat, kartu Natal.

Tepat Hari Natal 25 Desember tahun lalu, VIVA menurunkan artikel seputar sejarah kapan pertama kali kartu Natal dikirimkan. Jurnalis VIVA, Anisa Widiarini, digawangi editor Bimo Aria, menulis selain merangkai pohon Natal, mengirim kartu Natal juga jadi satu tradisi umat Kristiani saat Natal tiba.

Bukan hanya dari sesama umat Kristiani, kartu juga dikirimkan umat agama lain, “sebagai bentuk toleransi”.

Meski notabene, dengan kemajuan teknologi, beberapa kini mulai meninggalkan tradisi ini, sementara lainnya masih mengirimnya sebagai bentuk ucapan simbolik.

Baca Juga:  Legislator-Advokat Deklarasikan Lembaga Advokasi Guru Lampung: "Hormati Guru, Guru Kita Semua!"

Namun, terlepas dari hal itu, seperti melansir sejumlah sumber, kebiasaan mengirim kartu Natal pertama kali dilakukan di Inggris pada tahun 1843 Masehi oleh Sir Henry Cole. Siapa dia?

Seorang pegawai negeri senior yang telah bantu dirikan ‘Kantor Catatan Publik’ yang baru (kini disebut Kantor Pos). Kala itu ia bertugas sebagai Asisten Penjaga. Ia kemudian berpikir bagaimana kartu itu dapat digunakan lebih banyak oleh masyarakat umum.

Ide datang dari Henry dan temannya, seniman John Horsley. Mereka lantas mendesain kartu pertama, menjualnya masing-masing seharga 1 shilling.

Kartu punya tiga panel. Dua terluar menunjukkan orang-orang yang merawat orang miskin, di panel tengah ada keluarga yang gelar makan malam Natal. Beberapa orang tak suka karena ilustrasi kartu menunjukkan seorang anak diberi orangtuanya segelas anggur. Kini kartu itu sudah sangat langka, harganya bisa sangat mahal.

Sementara itu, layanan pos pertama yang dapat digunakan awam dimulai tahun 1840 ketika pengiriman pos publik pertama ‘Penny Post’ dimulai.

“Sebelum itu, hanya orang yang sangat kaya yang mampu mengirim apa pun di pos,” tulis jurnalis Anisa, satu dari 19 peserta Health and Nutrition Journalist Academy 2017, program pendidikan wartawan tujuan penguatan kapasitas dan peningkatan pengetahuan jurnalis Indonesia atas permasalahan dasar kesehatan, nutrisi serta beri perhatian besar peliputan guna pemenuhan hak dasar rakyat, taja kolaboratif Sekolah Jurnalisme-AJI dan Danone tersebut.

Kantor Pos yang baru, sambung Anisa, dapat menawarkan perangko Penny, sebab kereta api baru lagi dibangun. Ini bisa membawa lebih banyak pos daripada kuda, kereta yang digunakan sebelumnya. Selain, kereta api bisa lebih cepat. Kartu jadi lebih populer di Inggris saat dapat diposting dalam amplop tanpa segel, setengah dolar.

Ketika metode pencetakan meningkat, kartu Natal jadi jauh lebih populer dan diproduksi jumlah besar sekitar tahun 1860. Pada 1870 bea pengiriman kartu pos juga kartu Natal turun hingga setengah sen. Berarti semakin banyak orang yang dapat mengirim kartu.

Baca Juga:  Suasana Pademi Tidak surutkan Keluarga Persiapkan Resepsi Pernikahan Reza

Itu di Inggris. Di Amerika Serikat, kartu Natal muncul akhir 1840-an. Kala itu harganya juga sangat mahal, banyak orang tak mampu beli. Pada 1875, tukang cetak Jerman tapi juga telah mengerjakan kartu awal di Inggris, Louis Prang, mulai memproduksi kartu secara massal sehingga lebih banyak orang yang mampu membelinya.

Kartu pertama Mr Prang menampilkan bunga, tanaman, dan anak-anak. Pada 1915, John C. Hall dan dua saudara lelakinya menciptakan Kartu Hallmark, yang masih menjadi salah satu pembuat kartu terbesar saat ini!

Kartu Natal ‘personalisasi’ pertama yang diketahui dikirim tahun 1891 oleh Annie Oakley, penembak jitu terkenal dan bintang pertunjukan Wild Bill di Buffalo Bill. Dia berada di Glasgow, Skotlandia, Natal 1891 dan mengirim kartu kembali ke teman-teman dan keluarganya di AS yang menampilkan foto dirinya. Ketika ada di Skotlandia, dia mengenakan tartan di foto! Annie dilaporkan mendesain kartunya sendiri dan dicetak oleh printer lokal.

Era 1910-an dan 1920-an, kartu buatan jadi populer. Sering berbentuk yang tak biasa dan memiliki hal-hal seperti foil dan pita di atasnya. Ini biasanya terlalu rumit dikirim via pos dan diberikan dengan tangan. Kini ucapan Natal sendiri kian berkembang. Kebanyakan menggunakan teknologi digital.

Ya, seiring pergeseran perilaku publik dari model komunikasi berbasis suara menjadi komunikasi berbasis data, seperti jamak kita temui, dalam ujud ucapan elektronik di bebaris pesan masuk (inbox) aplikasi layanan pesan singkat/SMS ponsel Symbian, aplikasi perpesanan singkat WhatsApp, Direct Messenger Instagram (DM IG), kolom komentar Facebook dan Youtube, via Tik-Tok, attachment inbox surel, meme, poster digital (e-flyer) dan sebagainya.

Jika merujuk data lembaga kajian AS, Pew Research Center (2017), dari total 7,3 miliar penduduk dunia pada 2015 (kini disebut-sebut telah tembus 7,8 miliar jiwa), sepertiga populasinya atau sekitar 31 persen ialah Kristiani, maka Natal 2020 ini dirayakan oleh tidak kurang dari 2,263 miliar jiwa manusia.

Baca Juga:  Meneladani Sosok Ketua DPRD Tubaba

Terbaru, Pew merilis tahun ini jumlah umat penganut Kristiani baik Kristen Protestan maupun Katolik mencapai 2,382 miliar jiwa lebih. Dari angka itu, sekitar 24 juta jiwa diantaranya WNI.

Pejuang Bravo Lima

Mencuplik satu korespondensi ucapan Natal, di Bandarlampung, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pejuang Bravo Lima Provinsi Lampung Ary Meizari Alfian, yang seorang muslim, menyemat ucap Selamat Natal dan Tahun Baru 2021.

“Salam Bravo. Kepada teman-teman, sahabat-sahabat dan saudaraku umat Kristiani, saya beserta keluarga mengucapkan Selamat Natal 25 Desember 2020 dan Selamat Tahun Baru 2021,” ucapnya, via WhatsApp, Kamis (24/12/2020) petang.

Sarjana ekonomi Universitas Kristen Indonesia Jakarta, teman Erick Thohir saat studi MBA bareng di National University, San Diego, Amrik angkatan 1993 dan keduanya tercatat bagian 175 ribu komunitas alumninya sedunia itu, mendoakan semoga Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan rahmat sehat, kesejahteraan, kemakmuran, kedamaian dan kebahagiaan semua.

Membalasnya, Koordinator Wilayah Sumatera Dewan Pimpinan Pusat Pejuang Bravo Lima Brigadir Jenderal TNI Purnawirawan SP Sitorus, gembira.

“Seluruh sahabatku DPD Pejuang Bravo Lima Lampung, terima kasih atas ucapan Natalnya, semoga Tuhan melimpahkan berkatNya kepada kita semua,” ujarnya, Kamis malam.

Tak lama lagi menjelang 1 Januari 2021, Ketua DPP Pejuang Bravo Lima Bidang Sosial Politik itu sama berdoa, semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. “Dan mari kita doakan agar COVID-19 segera berlalu dari kehidupan kita,” tuturnya. [red/VIVA/Muzzamil]

 346 kali dilihat

Tagged