Sistem Drainase Buruk Air Mengalir Di Badan Jalan

BANDAR LAMPUNG

Lampungvisual.com-Bandar Lampung-Setiap hujan turun, di sejumlah titik di kota Bandar Lampung, air selalu mengalir di bahu dan badan jalan. Padahal seharusnya air mengalir di parit atau drainase.

Air yang mengalir di badan jalan ini menyisakan lubang-lubang dengan kedalaman bervariasi dan dapat mengakibatkan pengendara motor mengalami kecelakaan tunggal.

Ashwin Pulungan pemerhati pembangunan perkotaan melalui blognya, mengatakan bahwa persoalan banjir di perkotaan disebabkan oleh beberapa sebab diantaranya sistem drainase yang tidak sistematis dan belum baik, sehingga tidak mengalirkan air sebagaimana mestinya ke tempat yang lebih rendah.

Selain itu, terjadinya pendangkalan sungai perkotaan atau kanal-kanal air serta terjadinya penyumbatan parit oleh tanah, sampah dan bahkan tertutup matinya lubang serta lubang aliran air yang lebih tinggi dari badan jalan, membuat air lebih memilih untuk mengalir di badan jalan.”Kita ketahui SDM Bappeda terdiri dari para Insinyur sipil yang handal, akan tetapi mereka tidak pernah membuat perubahan perencanaan drainase perkotaan, sungai serta reklamasi bendungan pantai dan di sisi lain mayoritas para Gubernur dan Walikota dengan berbagai proyek konspirasi, yang mengunakan Anggaran APBN dan APBD, Namun di sayangkan Penepatan dan Alokasi Pembangunan tidak sesuai dengan apa yang di harap kan Masyarakat,” ungkap Ashwin.”Saya sering memperhatikan di berbagai perkotaan di Indonesia, drainasenya tidak mengalir dan tidak dalam sistem yang baik sehingga jika ada air hujan yang deras turun, akan cepat kebanjiran. Sangat banyak saluran air perkotaan yang tersumbat dan berbagai parit berisi sampah dan tanah Bertahun-tahun tidak pernah dibersihkan apalagi diperdalam. Disamping tersumbat dan sangat dangkal, sistem drainase tidak bisa mengalir dengan baik, karena pembangunan yang Asal-asalan tanpa perencanaan yang baik dan tersistem”, lanjut Ashwin.

Baca Juga:  TIM Paskibraka Hut ke-76 RI Provinsi Lampung Mulai di Latih TNI

Setiap perkotaan diharapkan memiliki peta kontur permukaan kota dari yang tertinggi hingga terendah sampai ke sungai, inilah sebagai dasar kemiringan drainase.

Selain itu, Bappeda diharapkan juga untuk memiliki perencanaan Tatakota dengan drainase yang modern, tersistem yang bisa mengalirkan air sampai ke Sungai-sungai perkotaan. Kemudian melakukan pengawasan yang ketat terhadap berbagai kemungkinan penyumbatan sistem drainase.

Sedangkan untuk daerah pesisir, sudah saatnya dibangun Giant Sea Wall di beberapa pantai yang rendah untuk menghindari ROB dan peninggian permukaan laut. Tutup Ashwin. (Endra/LV/Dra)

 1,859 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.