Bojonegoro, lampungvisual.com-
Suminto, kakek 64 tahun seorang warga Dusun Anting-anting Rt/rw 1/2, Desa Piyak, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur tinggal sebatang kara.
Kata Suminto, saat ditemui di rumahnya menjelaskan bahwa ia tinggal di desa setempat kurang lebih 15 tahun, dan selama itu dia tinggal sendirian di rumahnya yang kurang layak (reyot).
“Wis limolas taun mas aku nek kene (sudah lima belas tahun mas saya tinggal disini).” Suminto menambahkan.
Selama tinggal sendirian, untuk mencukupi kehidupan setiap harinya dia menjual hasil kebun yang ada pekarangan rumahnya.
“Adol gedang mas gae maem bendino (hasil penjualan pisang di pekerangan mas yang saya buat belanja untuk makan setiap harinya).” kata dia, Kamis (30/1/2018).
Menurutnya, dia mempunyai seorang istri beserta dua orang anak yang berdomisili di Desa Ganda wijaya, Kecamatan Cimahi, Kota Bandung, Jawa Barat.
Akan tetapi mereka (istri dan anak) sudah tidak memperdulikannya sejak dia tinggal di desa setempat.
Lebih lanjut Suminto menceritakan, selama ini dia pernah mendapatkan bantuan baik dari Pemkab Bojonegoro maupun Pemdes Piyak.
“Aku tau digawekne Wc, joganku dilepo, tapi kui wis suwi. Saiki wis rusak kabeh (saya pernah mendapatkan bantuan Wc, rabat lantai rumah tapi sudah lama sekali dan sekarang kondisinya sudah rusak semua).” imbuh Suminto.
“Dibantu duit BLT yo tau, beras sembako yo mesti oleh (saya juga pernah dapat bantuan BLT, bantuan beras untuk rakyat miskin juga dapat).” kata ia.
Ia berharap kepada pihak-pihak terkait ataupun kepada para dermawan yang mau membantu dan mau menyisihkan sedikit rejekinya untuk merenovasi rumah atau memperbaiki rumahnya yang dia tinggali selama ini.
Di Tempat terpisah Ketua Rt desa setempat, Sumadji saat ditemui membenarkan semua penjelasan Suminto kepada awak media ini.
Sementara itu, Kepala Desa Piyak, Abdul Azis saat dihubungi lewat sambungan telepon selulernya masih belum diangkat.
Sumber: Nenemonews
Editor : Basri
4,134 kali dilihat
