Tahun 2020, Di Lampura tidak ada Pembangunan Infrastruktur Melalui APBD

LAMPUNG UTARA

Lampung Utara: lampung visual.com-
Meski banyak usulan usulan masyarakat di Kecamatan Kotabumi yang menginginkan pembangunan jalan, irigasi maupun gedung. Namun Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara tidak bisa mencapainya. Sebab Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sangat terbatas.

Plt Bappeda Sahrizal Adhar menjelaskan pihaknya akan mensinergikan pembangunan yang ada di desa maupun kelurahan dengan menggunakan Dana Desa (DD) dan Dana Kelurahan (DK), Kemudian meminta bantuan dengan Provinsi hingga pusat agar apa yang menjadi keinginan masyarakat bisa terwujud.

Selain itu juga, Penyediaan alat Fogging bisa dianggarkan dalam Dana Desa dan Dana Kelurahan, dalam upaya melakukan pencegahan wabah Demam Berdarah Dungue (DBD)

Baca Juga:  Curi Handphone, Pelaku diamankan Polsek Kotabumi Kota

Sementara Camat Kotabumi, Nujum Masya mengatakan hal itu berdasarkan hasil kesimpulan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan Pembangunan Infrastruktur dengan Menggunakan APBD tahun 2020 dipastikan tidak ada. Hal itu bukan hanya di sini saja, melainkan di seluruh kecamatan yang ada di Lampung Utara.

Kemudian, dana desa atau kelurahan (DD/DK) dapat dialokasi untuk membiayai fogging yang dibutuhkan dalam menanggulangi wabah DBD, sebab pemerintah melalui dinas kesehatan mengakui kesulitan dalam mengadakan kegiatan tersebut.

“Ya tadi sempat terucap disana, dinas kesehatan hanya memiliki anggaran Rp140 juta dalam penanganan kasus ini. Sehingga ada usulan disana kalo fogging itu dapat dilakukan desa/kelurahan, dan ternyata itu bisa. Makanya mulai tahun ini akan coba dianggarkan melalui dana desa dan kelurahan guna menutupi kekurangan tersebut,” kata dia usai musrenbang tingkat kecamatan, Senin, 10 Februari 2020.

Baca Juga:  Jalankan Amanah, Desa Bumi Raharja galakkan pembangunan DD

Dengan keterbatasan dana yang dimiliki dinas kesehatan, sehingga pihak desa/kelurahan memutuskan untuk memasukkan anggaran di desa/kelurahannya. Sehingga dapat mengcover apa yang menjadi keluhan masyarakatnya, sebab, disana hampir sebagian besar daerahnya terdapat kasus DBD.

Terpisah Kadis Kesehatan setempat, Maya Meitisa. Menurutnya, keterbatasan anggaran menyebabkan pihaknya tidak dapat berbuat banyak. Sehingga berharap ada kerja sama dari semua pihak guna menanggulangi masalah demam berdarah itu.

Baca Juga:  Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Kotabumi Raih Juara Festival Kreasi Seni Got Talent

“Ya meski itu terbatas anggarannya, kita tetap berusaha menampung aspirasi masyarakat dalam melakukan fogging, yakni melalui puskesmas,” kata dia.
Penulis: (Andrian Folta)

 900 kali dilihat

Tagged

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.