Bandar Lampung , (LV) —
Untuk beberapa lama, Mbah Narti, 94 tahun, bersuka cita hatinya. Mengenakan atasan kebaya merah bata, juga kain jarik kecokelatan, gurat senja usia sang nenek tak melunturkan sisa pesonanya kala muda. Ia nampak cantik, Sabtu (01/05/2021).
Di kediaman sederhana, bilangan Kampung Pelangi, di wilayah sekitar Masjid Al Asri, Jl Peninjauan Nomor 1, Kelurahan Sukarame II, Telukbetung Barat, Bandarlampung, tempat Mbah Narti, kelayan –sebutan khusus bagi wanita lanjut usia/lansia ini menghabiskan senjakala hari-hari tuanya.
Saat Sabtu, 1 Mei 2021, bertepatan momen raya May Day atau Hari Buruh Sedunia, saat ia kedatangan sejumlah tamu tak diundang. Hatinya pun terketuk, mendapati tetamu itu menyambanginya, sekadar berbasa-basi sampaikan tujuan hadir, lantas bersegera memindahtangankan sekantong plastik merah berisikan beras, gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu, untuknya.
Mbah Narti pun takzim. Laporan pandangan mata Ketua Bidang Pengembangan Usaha Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pejuang Bravo Lima (PBL) Lampung, Junaedi, yang menyerahkan paket sembako tersebut, buat hati siapapun demi melihatnya, terenyuh “cenat-cenut”.
Selaku koordinator tim baksos program donasi kemanusiaan Ramadan Peduli Ramadan Berbagi 1442H/2021 DPD PBL Lampung, Junaedi yang juga pengusaha kuliner sukses, CEO RM Minang Indah Grup Bandarlampung itu, tak sendirian.
Membersamainya di baksos keenam yang berlangsung di Kampung Pelangi, pengurus lainnya. Koordinator tim gotong-royong bersih-bersih masjid dan musala, Andi Nur Saleh dan kru tiba lebih dulu di Masjid Al Asri, sekira pukul 14.43 WIB. Mereka gerak cekatan membersihkan sudut demi sudut masjid bercat dominasi hijau itu.
Enggan ketinggalan, anggota Dewan Penasihat PBL Lampung yang juga Ketua Bidang Ekonomi DPP PBL Dr Andi Desfiandi hadir. Tak lupa memberikan tali asih kepada perwakilan pengurus masjid.
Dari sana, tim menyebar membagi-bagikan ratusan paket sembako kepada warga duafa setempat, hasil surveilans sebelum hari H. Cuaca lelagi nan terik nun berpacu frekuensi dengan cuaca sosial Sabtu petang, hari kesembilanbelas #RamadanKareem ini.
Tampak di lokasi, ketua dan bendahara pelaksana program, Kabid Kepemudaan dan Wakil Bendahara I DPD PBL Lampung, Deni Haddad dan Niya Noorabdiyana Abdis.
Berikut, wakil bendahara III Edyasari Oktiana, wakabid sospol I Gede Budi Artana ditemani anggota Desi Yana Febbyolla, Dhea Puspa Mandiri, Muhammad Ajie Munawwar, serta Theresia Nila Alfiana, dan Eva Yulis Setyorini dari bidang keagamaan.
Senada semangat, Emilia Diana, Muhammad Yusuf Riskyanto, Septiana Widyawati, dan Vidya La Versi Chita Rastra, milenial bidang kepemudaan.
Di ajang bertema “Meningkatkan Keimanan dan Solidaritas Sosial ditengah Pandemi” ini, Mbah Marsilah (80), seorang kelayan warga Kampung Pelangi lainnya sekutub semeleleh hati Narti. Sepaket sembako donasi itu erat ia terima, digenggam jemari rentanya.
Mbah Narti dan Mbah Marsilah, sejak lama mukim di perkampungan kelurahan seluas 652 hektar, berbatasan sebelah utara dengan Kelurahan Sumurputri Telukbetung Selatan, selatan dengan Bakung, Batuputu di barat dan Negeri Olok Gading di timur, ketiganya kelurahan yang masuk Telukbetung Barat itu.
Entah bagaimana ceritanya, tim sempatnya menyambangi rumah tempat produksi bahan baku makanan kolang-kaling di situ. Rezeki tak kemana, anggota bidang pengembangan usaha, Dian Pustika Syarifuddin, yang juga dikenal CEO UKM kuliner Dapur Female, pun memborong beberapa kilo. Empunya rumah pun gembira riang.
Kali ini absen, bersyukur lantaran hingga sejauh ini program besutannya berjalan baik dan lancar sesuai target sesuai rencana, Ketua DPD Pejuang Bravo Lima Lampung Ary Meizari Alfian, didampingi wakil ketua Yanuar Irawan, sekretaris juga pengarah program Muhammad Reza Berawi, serta bendahara Miswan Rodi, turut menitip salam hangat selamat merayakan May Day 2021.
Pembaca, negara India tak seberuntung kita, pandemi tengah kembali menggila seganas-ganasnya di negeri Kuch-Kuch Hota Hay itu.
Sadar protokol, menyelia dengan bagikan masker medis, tim kemanusiaan Pejuang Bravo Lima Lampung terus siaga bermasker, kendati sesekali alpa jaga jarak tak sampai mengundang kerumunan warga sepanjang baksos berlangsung Minggu petang.
Di kampung “mejikuhibiniu” –merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu– spektrum bentuk busur panah melengkung alangkah indah dinikmati pengingat tembang kita kala kecil dulu, di Kampung Pelangi, Sukarame II, Telukbetung Barat Bandarlampung, kampung tinggal Narti juga Marsilah, dua kelayan itu. [red/Muzzamil]
449 kali dilihat
