Vaksinasi OJK-APINDO Lampung di GMP, Sasar Buruh, Warga Sekitar, Hingga Pelajar

Vaksinasi OJK-APINDO Lampung di GMP
LAMUN MAK KHAM SAPO LAGEI? SATU KOMUNITAS SATU SENTRA VAKSINASI -- Suasana hari kedua vaksinasi nasional gratis COVID-19 'Vaccines for Community' OJK Perwakilan Lampung dan APINDO, Site PT GMP Tbk, Jl Raya Menggala KM 90 Terbanggi Besar, Kampung Gunung Batin Udik, Terusan Nunyai, Lampung Tengah, Jumat (8/10/2021). | Kolase by Collage Maker/Muzzamil/Ary Meizari
PROFIL & SOSOK

TERUSAN NUNYAI, LAMPUNG TENGAH, (LV)
Mentari berbinar. Secerah bentang spanduk penanda agenda dan banner latar pojok foto alias photobooth lokasi kegiatan hari kedua vaksinasi nasional gratis COVID-19 bertajuk Vaccines for Community taja bareng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Lampung dan Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Lampung, Kamis (7/10/2021) kemarin.

Setelah setotal 520 warga sekitar kawasan industri PT Great Giant Pineapple (GGP), dari beberapa kampung tiga kecamatan, peserta terverifikasi fisik pelaksana dan terverifikasi digital PeduliLindungi, sukses tervaksinasi dosis satu hari kesatu pelaksanaan program duet lembaga mikroprudensial negara dan asosiasi profesi itu di lokasi pencanangan perdana, Gedung Serba Guna (GSG) Kopkar Dwikarya Kampung Lempuyang Bandar, Kecamatan Way Pengubuan, Lampung Tengah (Lamteng), Rabu (6/10/2021) lalu.

Pada H2 kemarin dilanjut hari kedua Jumat (8/10/2021), masing-masing giliran 500 warga latar buruh/pekerja perusahaan dan badan usaha anggota stelsel aktif APINDO berikut keluarganya, pelaku usaha ultra mikro, mini mikro dan UMKM, serta warga asal sejumlah kampung sekitar area industri PT Gunung Madu Plantations (GMP) Tbk di Kecamatan Terbanggi Besar-Terusan Nunyai termasuk sebagian remaja 12-17 tahun siswa SMP-SMA Gunung Madu, menjalani dua hari vaksinasi dosis satu di Site PT GMP, Jl Raya Menggala KM 90 Terbanggi Besar, Kampung Gunung Batin Udik, Kecamatan Terusan Nunyai.

Warga antusias pastikan diri ikut vaksinasi di area perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Tanah Abang III Nomor 14, Jakarta Pusat, berkantor cabang di Jalan Gatot Subroto Nomor 108 Bandarlampung ini.

PT GMP Tbk, korporat pionir usaha industri kebun tebu dan manufaktur gula luar Jawa khususnya Lampung dirian tahun 1975 ini, mengelola 36 hektar areal perkebunan tebu dan pabrik gula yang terletak sekitar 87 km arah utara berjarak tempuh 1 jam 37 menit jalur darat lalu lintas normal melintasi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dari kantor DPP APINDO Lampung, Gedung Darmapala, Jl Pagar Alam Nomor 61 Kedaton, Bandarlampung.

Dari total lahan kelolaan terdiri 25 ribu hektar kebun produksi, sisanya ialah jalan, sungai, kawasan konservasi, bangunan pabrik, perkantoran, dan permukiman karyawan. Sekitar 4 ribu hektar merupakan area tebu rakyat mitra GMP yang terus berkembang.

GMP, tak luput bidikan sinergi OJK-APINDO.
“Bismillah hari ini dan besok (Jumat, red) pelaksanaan vaksinasi APINDO-OJK di GMP. Semoga lancar,” pesan singkat Assistant Manager of Human Capital, PT GMP Tbk, Syah Ayu Dewi, panitia lokal, Kamis pagi.

Ayu, yang juga psikolog dan juga aktif di Housing and Education Committee (HEC) PT GMP ini –entitas pengampu proyek sosial korporasi (dulu Yayasan Pendidikan GMP), berkirim foto suasana vaksinasi. “Terima kasih APINDO dan OJK,” ujarnyi usai kelar, Kamis siang.

Senada, Head of Human Capital Resources PT GMP Tbk, Samsuri. “Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada pak ketua dan tim vaksinasi APINDO yang telah banyak membantu sehingga terlaksananya program vaksinasi untuk siswa-siswi SMP dan SMA di lingkungan PT. GMP,” ucap dia.

Sukses vaksinasi 1.520 warga di PT GGP dan PT GMP Rabu hingga Jum’at, dibesut OJK-APINDO dengan menggandeng Pemkab Lamteng melalui dinas kesehatan setempat. Dan, fasilitasi teknis dari perusahaan bareng Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) APINDO Lamteng pimpinan Edi Rumekso.

Mengapresiasi kinerja kolaborator vaksinasi, Ketua DPP APINDO Lampung, Ary Meizari Alfian, urung hadir Kamis, sebab bersamaan hadir di forum Konsultasi Publik Disperindag Lampung di Bandarlampung, menyemangati.

“Alhamdulillah. Terima kasih atas partisipasi dan semangat semua pihak demi terciptanya herd immunity khususnya di Lampung. Tetap semangat, salam sehat untuk kita semua,” tuturnya, berharap semoga vaksinasi berikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

“Dan pelaksananya, baik GGP dan Gunung Madu mendapatkan pahala yang berlipat oleh Allah SWT. Aamiiin Ya Rabb,” takzim Ary, mengafirmasi 1.520 peserta vaksinasi dosis satu di GGP 6 Oktober, di GMP 7-8 Oktober ini akan divaksinasi dosis dua pada tanggal 27 dan 28-29 Oktober mendatang.

Didampingi oleh wakil bendahara Junaedi, dan pengurus Bidang Ketenagakerjaan, Jaminan Sosial dan Advokasi DPP APINDO Lampung Resmen Kadafi, Ary Meizari hadir meninjau jalannya hari kedua vaksinasi.

Ketiganya disambut oleh Head of Human Capital Resources PT GMP Tbk, Samsuri, didampingi Syah Ayu Dewi, dan panitia. Ary didapuk memberikan kata sambutan.

Diwartakan sebelumnya, sesuai info Kabid Ketenagakerjaan, Jaminan Sosial, Advokasi DPP APINDO Lampung, Arif Syaifudin Zuhri, ketua pelaksana provinsi, awal Oktober lalu, gelaran vaksinasi ini bagian vaksinasi dosis satu tahap pertama bagi 12.500 peserta dari total 44 ribu warga terverifikasi se-Lampung.

Baca Juga:  Rumah Daging Mas Joe Gedong Air, Dari Jualan, Arisan, Sampai Terima Pesanan Gratis Ongkir

Perinci, 38 ribu warga 12 kabupaten/kota, dua ribu peserta asal perusahaan anggota stelsel aktif APINDO, dan empat ribu insan PTS tergabung Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) II-B Lampung pimpinan Rektor IIB Darmajaya Firmansyah.

Lamteng didapuk tuan rumah pembuka taja, sebut Arif, berkat kesiapan dini kolaborator vaksinasi. Ketua DPK APINDO Lamteng, Edi Rumekso, koordinator pelaksana setempat, membersamai Pemkab Lamteng, koordinasi panitia ke Bupati Musa Ahmad.

Pada vaksinasi di PT GGP, Rabu, hadir fisik Kepala Dinas Kesehatan Lamteng dr Otnil Sriwidiatmoko, mewakili Bupati Musa Ahmad; Kepala OJK RI Perwakilan Provinsi Lampung Bambang Hermanto, dan Ketua DPP APINDO Lampung, Ary Meizari Alfian.

Mendampingi, tiga pejabat OJK Lampung, Wakil Ketua I DPP APINDO Lampung Adi Susanto, wakil bendahara Junaedi, anggota bidang media publikasi Muhammad Ajie Munawwar; ketua bidang kesehatan dan sosial, Enita Agustri Niarsih didampingi Mery Destiaty, bekas Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Lamteng kini Ketua IBI Lampung dan Ketua Yayasan Kanker Indonesia Lamteng, selain kebetulan juga Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Lamteng, sekretaris bidang.

Menyambut di lokasi, kampung 10 dusun ini, Edi Rumekso/APINDO Lamteng, manajemen PT GGP, tripilar Kecamatan Way Pengubuan dipandu camat baru yang baru saja dilantik Selasa kemarin lusa (5/10/2021), M Husnip; serta Kepala Kampung Lempuyang Bandar, Burdin, beserta jajaran.

“500 warga peserta vaksinasi dosis satu 6 Oktober ini adalah calon peserta vaksinasi dosis dua pada 27 Oktober mendatang, di waktu tempat yang sama,” ujar Ary kemarin.

Begitu juga seribu warga sama latar asal dua kecamatan peserta vaksinasi dosis satu, serentak dua lokasi, Puskesmas Rawat Inap Bandar Agung (Kampung Transad), Terusan Nunyai pimpinan dr Indra, dan Puskesmas Candirejo, Way Pengubuan pimpinan Eko Witono, 11 Oktober nanti. Seribu warga ini lanjut divaksinasi dosis dua, 1 November.

Dengan demikian, imbuh Ary, pihaknya dan OJK Lampung total menyasar 2.500 warga peserta vaksinasi di Lamteng. “Memang jumlahnya terbatas sekali, tak sebanding total jumlah populasi, namun ini upaya kami berikhtiar, semoga bisa bantu pak bupati percepat bentuk herd immunity,” tandas Ary, pengusaha cum aktivis yang juga dikenal Ketua DPD Pejuang Bravo Lima Lampung ini.

Diketahui, kabupaten bermotto Beguwai Jejamo Wawai, atau per transliterasi asal bahasa daerah Lampung berarti ‘bekerja sama menuju kebaikan’ ini, penduduknya berjumlah 1.391.683 jiwa per data 2020.

Dari kutipan pidato Bambang Hermanto dan Ary Meizari di sejumlah kesempatan kata sambutan pelaksanaan vaksinasi sebelum, tersari bahwa keduanya satu estafet.

Secara elementer, dua pihak nyata menarget ikhtiar membersamai pemerintah percepat pencapaian target kekebalan komunitas, membidik ini bagian partisipasi Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Lampung jejaring OJK dan dunia usaha jejaring APINDO, mendongrak akselerasi pemulihan ekonomi pascapelonggaran pembatasan ala PPKM seiring pembaikan laju kurva pandemi di Lampung khususnya.

Pidato Bambang, Rabu, menyebut program percepatan vaksinasi bertujuan mendukung kesegeraan percepatan pemulihan ekonomi nasional-daerah dengan syarat semua warga harus sehat. “Saya bersyukur vaksinasi dapat berjalan lancar. Layanan dan dukungan PT GGP dan tenaga medis sangat luar biasa, termasuk fasilitas dan lain-lain. Dengan herd immunity diharap ekonomi kembali bergulir normal, ekonomi tumbuh, mobilitas orang dan jasa kembali pulih,” tutur dia, di lokasi.

Keterangan pers Ketua Emergency Respons Team (ERT) PT GGP Arief Fathullah, securah. Satu frekuensi, dia menegaskan komitmen korporasi dalam memutus rantai persebaran COVID-19 di lingkungan perusahaan maupun di sekitar area operasi. Percepatan vaksinasi karyawan dan warga sekitar perusahaan, ujar Arief, bagian upaya bentuk herd immunity.

“Semoga kolaborasi ini bisa menjadi upaya bersama menanggulangi pandemi menuju kehidupan normal kembali,” harap Arief, juga menginfokan vaksinasi senada oleh Polres Lamteng usai digelar Senin (4/10/2021) lalu, disusul vaksinasi senada PT Permodalan Nasional Madani/PNM (Persero) Lampung di tempat yang sama, 12 Oktober mendatang.

Asal tahu, ERT GGP dibentuk sejak sergap pandemi merebak tahun lalu, sebagai task force kinerja pencegahan persebaran virus dan penanganan kesehatan di lingkup perusahaan, pusat hingga entitas cabang.

I Wayan Ardhana, Managing Director of Production PT GGP, tahun lalu menjelaskan, protokol ketat pencegahan dan penanganan COVID-19 di perusahaan industri pengolahan buah nanas kaleng terbesar ketiga di dunia tersebut, diimplementasi melalui pembuatan SOP protokol pencegahan, serta monitoring-evaluasi hingga tingkat tapak. Pendek kata, ERT ini Satgas COVID-19 GGP.

Baca Juga:  Ciamik, Telkom Lampung-Apindo Lampung Sinergi Kemitraan Berdayakan UMKM

Pada bagian lain, Ary Meizari, Jumat petang menginfokan penundaan jadwal vaksinasi dosis satu seribu warga sama latar sama asal di Kabupaten Mesuji yang sedianya akan digelar pada Sabtu (9/10/2021) esok.

Vaksinasi bekerja sama dengan pemkab setempat, hasil koordinasi ke Bupati Saply TH, berpusat di Puskesmas Rawat Inap Simpang Pematang, Mesuji. Pelaksanaan kemudian, menunggu penjadwalan ulang.

Sedang Minggu (10/10/2021), vaksinasi dosis satu lima ribu warga latar kelompok usaha tani, akan digelar di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba). Eksekusinya melalui koordinator pelaksana, Ketua DPK APINDO Tubaba, Syaiful Mudhofi, kerja sama dengan pemkab setempat, hasil koordinasi dengan Bupati Umar Ahmad. Edar kabar, rencananya akan ada telekonferensi video bareng Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal Purn Moeldoko.

Arif Syaifudin Zuhri, yang kini Direktur Utama PT Optima Nusa Tujuh (ONT), anak usaha PTPN 7 menjelaskan, koordinasi distribusi vaksin juga fixed. Per teknis, dinkes masing-masing kabupaten dibekali pengantar dari OJK-APINDO guna mengambil vaksinnya di Dinkes Lampung. Selain Lamteng bersama tim medis Klinik Kesehatan PT GGP dan PT GMP, dalam pelaksanaan di Mesuji-Tubaba, dinkes setempat sekaligus penyedia nakes vaksinator.

Terkait data situasi kapasitas vaksinasi di Lampung berdasar sajian Dinkes Lampung menunjukkan, jumlah total vaksin diterima hingga 6 Oktober 2021 sebanyak 3.439.340 dosis, setara 23,53 persen total kebutuhan vaksin sebanyak 14.619.497 dosis lengkap.

Terdapat sebanyak 2,4 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan. Keterangan penting orang nomor satu di Lampung, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan Vaksin COVID-19 di Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, di Mahan Agung, rumah jabatan gubernur, Jl Dr Susilo Kelurahan Sumurbatu, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandarlampung, pada Jumat (8/10/2021) diantaranya menguak rerata kapasitas penyuntikan vaksin harian sebesar 46 ribu dosis per hari. Se-Lampung.

Sehingga, mengutip gubernur, apabila akan menarget tuntas rampung sisa kebutuhan 12 juta dosis vaksin di akhir Desember 2021, dengan catatan tetap senantiasa terjaganya ketersediaan stok vaksin dari Kementerian Kesehatan, maka secara simulatif kapasitas penyuntikan vaksinnya harus ditingkatkan menjadi 151.747 dosis vaksin per hari.

Simulasi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, pas. Dia mengilustrasikan dengan kapasitas penyuntikan harian oleh 312 puskesmas se-Lampung, minimal di interval 486-500 dosis per hari, capaian ideal itu sungguh amat mungkin terkejar, bahkan terlampaui.

Tambahan informasi, untuk jumlah vaksin terdistribusi ke kabupaten/kota sampai 6 Oktober 2021 tercatat sebanyak 3.192.724 dosis atau 92,83 persen.

Eksekusi vaksinasi didukung pula kesiapan on call sedikitnya 2.191 nakes vaksinator tersertifikasi Kemenkes RI, ditambah total vaksinator 312 puskesmas se-Lampung.

Kendati lain sisi, sedemikian luar biasanya gencaran percepatan vaksinasi tujuh lapis pengampu (dinkes provinsi dan kabupaten/kota, Polri, TNI, BIN, Insan Maritim, BI, OJK), berikut berbagai elemen masyarakat sipil partisipan fasilitator pelaksana vaksinasi se-Lampung, tetap masih belum me-remove Lampung dari status “nomor buncit” alias provinsi dengan capaian vaksinasi dosis lengkap terendah secara nasional, hingga warta ini tiba di ruang digital pembaca.

Dimana, dari total jumlah target sasaran vaksinasi di Lampung sebanyak 6.645.226 orang, bagian dari total 208.265.720 orang warga Indonesia target sasaran nasional, lima kelompok sasaran: tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk remaja usia 12-17 tahun, sesuai peta jalan vaksinasi nasional gratis COVID-19 acuan pemerintah, berdasarkan sajian data per 6 Oktober 2021 diketahui capaian vaksinasi dosis satu di Lampung baru tercatat 24,52 persen, dosis dua baru mencapai 12,46 persen, dan dosis tiga sebesar 0,34 persen.

Pemerintah Indonesia sendiri, mengeksekusi pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 dengan mengimbanginya dengan terus mencukupkan ketersediaan vaksin, demi tercukupinya kebutuhan dosis lengkap bagi setidaknya 208.265.720 jiwa penduduk untuk tercapainya kekebalan kelompok.

Serbaneka upaya pengadaan vaksin dibesut lewat perjanjian bilateral multilateral seperti COVAX Facility bersama GAVI dan WHO, atau donasi berian negara-negara sahabat.

Laman covid19.go.id menjelaskan, enam jenis vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia, yakni Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Novavax.

Masing-masing vaksin punya mekanisme pemberiannya masing-masing, baik dari jumlah dosis, interval pemberian, hingga platform vaksin yang antar beda, yakni inactivated virus, berbasis RNA, viral-vector, dan sub-unit protein.

Baca Juga:  Dibalik Keberhasilan Melawan Positif Covid-19, Kussarwono Mengurai Cerita

Adapun selain keenam vaksin ini, sejatinya ada empat lainnya yang beredar di Tanah Air, yakni vaksin Sputnik-V, Janssen Covid-19 Vaccine, Convidecia, dan terbaru dirilis izin penggunaan daruratnya oleh Kepala BPOM Penny Lukito, Kamis, yakni Zifivax. Segenap rakyat Indonesia juga sabar menanti edarnya vaksin buatan anak negeri, Merah Putih.

Kini, hal yang patut digarisbawahi dan secara atributif terpantau mulai menyandar menjadi semacam kesadaran kolektif di Lampung adalah, bahwasanya status melekat sebagai provinsi dengan capaian vaksinasi terendah nasional sama sekali bukan aib kelas berat.

Pelan namun pasti, deret aralnya tertenun terurai. Ambil misal, sebagaimana terungkap dalam rapat monitoring dan evaluasi virtual Mabes Polri khusus membedah percepatan eksekusi program vaksinasi nasional gratis COVID-19 dipimpin Kepala Korps Pembinaan Masyarakat (Kakorbinmas) Polri, Irjenpol Suwondo Nainggolan, Selasa (5/10/2021).

Polri mengungkap sedikitnya empat faktor pemengaruh rendahnya capaian: kesatu, manajemen vaksinasi merujuk persentase vaksinasi dosis satu dan dua; kedua, belum cukupnya vaksinator sejumlah kabupaten; ketiga, belum maksimalnya koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam pelaksanaan vaksinasi; keempat, belum maksimalnya optimalisasi fungsi puskesmas jadi fasyankes sentra vaksinasi.

Mendasari dua bentang kendala, yakni masih relatif tersendatnya proses redistribusi dan tingkat kecepatan serapan vaksin sejauh ini yang menimbulkan kekuatiran bakal lewati batas masa pakai alias kadaluarsa (misal terdapat 874.142 dosis vaksin buffer stock tersimpan di Instalasi Farmasi dan Kalibrasi Alat Kesehatan/IFKA belum termanfaatkan), hingga belum merata seluruh –menyeluruh diterapkannya aplikasi Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik (SMILE) pada fasilitas kesehatan penerima vaksin, pun memantik Polri rumuskan enam solusi.

Meliputi, kesatu, penetapan target harian jumlah dosis vaksin yang akan dicapai berbasis teritori kabupaten/kota se-Lampung dalam waktu 74 hari terhitung sejak Rabu (6/10/2021) hingga 31 Desember 2021.

Kedua, penentuan kebutuhan tambahan personil tim vaksinator dengan melihat tim vaksinator yang sudah ada, dan sekaligus fasilitasi kekurangan sarana prasarana tim vaksinator per kabupaten/kota. Ketiga, penyempurnaan manajemen vaksinasi. Keempat, pembenahan manajemen mobilisasi massa. Kelima, peningkatan koordinasi dan kolaborasi antar jejaring pemangku dalam kegiatan vaksinasi. Keenam, pelatihan aplikasi SMILE.

Rumusan hasil monev Polri ini pun terpantau pelan nun pasti mulai diurai. Arahan direktif gubernur soal perluasan spektrum pelibatan asosiasi profesi bidang kesehatan antaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai nakes vaksinator, juga layak diapresiasi. Dan, dieksekusi!

Maka itu, dari sedikit lama-lama membukit, fasilitasi teknis elemen masyarakat sipil peminat partisipan fasilitator pelaksana vaksinasi demi massal bin masifnya gelora semangat bernas: “Satu Komunitas Satu Sentra Vaksinasi”, berikut fasilitasi teknis semangat warga mengorganisasikan diri secara mandiri untuk menghimpun helat vaksinasi massal lingkungan tinggal, kini juga sebanyaknya telah turut ditimbang jadi secepat-kilatnya bagian alternatif solusi.

Sebelum mengiyakan ajakan dari pengampu disertasi berjudul Model Simulator Risiko Bawah Garis Merah Pada Bawah Lima Tahun di Provinsi Lampung, yang mengantarkannyi meraih IPK 3,96 dengan predikat kelulusan Sangat Memuaskan, pada program doktoral Universitas Andalas Padang Sumatera Barat, Mei 2016 silam, tak lain Kadiskes Lampung Dr dr Reihana Wijayanto atau karib disapa Bunda Reihana, berbunyi, “Mari kita kembali ke zona risiko persebaran hijau dengan taat menerapkan semua aturan”.

Ada baiknya, pamungkas, Sidang Pembaca, bisa pula ambil posisi, menjalankan hak dan kewajiban konstitusionalnya selaku warga negara, dengan ikut aktif mendata, mengajak serta, sekaligus memastikan diri, keluarga besar alih-alih keluarga inti, tetangga dekat, mantan pacar, atau bahkan sanak famili di lain provinsi, telah tervaksinasi COVID-19 dosis lengkap, bagian perisai pelindung.

Selain terus bersujud syukur atas berian nikmat sehat dan kesehatan, yang sama sekali tak dapat diwakilkan, seraya terus senantiasa bermunajat kehadirat Allah Taala agar pagebluk terbesar abad ini, COVID-19, segera Dia usaikan, segera Dia musnahkan dari muka bumi. Dialah, Al Muhaimin, Allah Yang Maha Pelindung. [red/Muzzamil]

 455 kali dilihat