Aceh Barat, (LV)
lntensitas hujan dengan skala tinggi hattrick (3 hari) berturut – turut yang mengguyur wilayah Aceh Barat menyebabkan adanya banjir kiriman melanda 12 Desa dari 5 Kecamatan. Menyikapi hal tersebut, Dandim 0105/Abar Letkol lnf Dimar Bahtera, S.Sos., M.A.P., langsung turun keliling mengecek lokasi guna memastikan volume dan ketinggian air serta keselamatan masyarakat. Layaknya saat ini, kroscek situasi perkembangan di Jalan Ateung Teupat Desa Layung yang merupakan jalur penghubung Kecamatan Bubon dengan Kecamatan Woyla, Jum’at (2/9/2022)
Sesampainya di lokasi, Dandim langsung disambut oleh Babinsa Desa setempat Sertu Abdul Mutalib beserta Perangkat Desa dan Masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Babinsa melaporkan bahwa ketinggian air bervariasi. Namun yang menutupi Bahu Jalan Ateung Teupat mencapai 20 – 50 Cm dengan jarak ± 300 Meter. Sedangkan untuk aktifitas warga yang ingin melintas banyak yang menggunakan jasa Becak Barang. Untuk Roda 4 dikalkulasikan bisa menyeberang, namun banyak pengendara yang ragu dan memilih alternatif yang lebih aman.
Sama halnya yang dilakukan oleh Dandim, “Tak Ada Rotan Akarpun Jadi”, tidak bisa dengan Kendaraan Dandim menunggangi Becak Barang untuk membelah banjir guna memastikan langsung seberapa dalamnya air sekaligus menyabangi dan menyapa masyarakat.
Dandim menyimpulkan, banjir ini adalah imbas dari hujan yang berlarut – larut dengan durasi yang cukup lama dan ditambah lagi titik ini merupakan daerah dataran rendah. Sehingga, pada saat Sungai Woyla tidak mampu menampung debit air maka akan melimpah mengalir ke dataran ini yang memang menjadi langganan banjir pada setiap musim penghujan.
“Dengan kondisi cuaca seperti ini, masih berpotensi hujan. Dan dari beberapa kawasan yang dilanda banjir, titik yang Kami pijak ini (Jalan Ateung Teupat Bubon) yang sangat mengganggu aktifitas masyarakat. Untuk itulah Kami Fokus atau memprioritaskan titik ini bagaimana solusinya agar banjir tidak terlalu berdampak. Saya telah intruksikan Babinsa siaga di sini”, terang Dandim
Bagi masyarakat yang khususnya berdomisili di area Daerah Aliran Sungai (DAS), Dandim menghimbau agar selalu waspada dan mengawasi Putra – Putrinya guna menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.
“Kita berharap semoga kondisi ini cepat membaik, tentunya semua elemen bisa saling bersinergi untuk melakukan kesiapsiagaan, antisipasi dalam penanggulangan bencana sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk. Kami juga mengingatkan masyarakat untuk rutin bergotong royong dan tidak membuang sampah sembarangan yang tujuannya agar laju air tidak terhambat. Jika perlu tenaga, Kami siap membantu dan akan Kita kerahkan Babinsa keluar dari Home Base”, pungkas Dandim. (*)