
Lebih lanjut dirinya mengatakan , Dilihat dari partisipasi kelas prospek, saat ini jumlahnya mencapai dua ratusan lebih. Menurut Roni, hal ini menunjukkan tren positif perkembangan bonsai khususnya di Tubaba. penilaian bonsai memiliki rumus tersendiri. Mulai dari komposisi antara pot dan ranting. “Ada pohon ekstrem yang meliuk-liuk. Ada pohon formal. Ada pohon kecil, tapi pot besar, tidak sesuai. Tata letak juga dilihat,” katanya
Salah Juri yang dilibatkan pada Kontes pepung bonsai tubaba yakni Kuncoro dari Surabaya, menambahkan bahwa penilaian, menitikberatkan pada empat penilaian dasar, yang pertama penampilan, kedua keserasian, ketiga tata dasarnya dan keempat adalah Alami. Karena bonsai adalah peniruan dari alam yang kita kerdil kan dan dapat semaksimal mungkin seperti pohon yang di alam.
Harapan Kuncoro sebagai juri untuk kedepan agar pameran seperti ini dapat lebih besar berskala nasional karena saat ini masih seputar provinsi Lampung dan nantinya bisa bertarap internasional.(YP/Adri)