Agama dan Negara Tidak Bisa Dibenturkan

Bandar Lampung (LV) – Dosen UIN Fathul Muin menjadi narasumber sosialisasi Anggota DPRD Lampung Ade Utami di Markas Kodim Bandar Lampung, Jumat (19/3/2021)

Agama dan Negara di Indonesia tidak bisa dibenturkan. Sebab, keduanya memiliki relasi yang sangat kuat. Hal tersebut disampaikan Dosen UIN Raden Intan Lampung Fathul Muin saat menjadi narasumber sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan Anggota DPRD Lampung, Ade Utami Ibnu.

Kegiatan itu diikuti oleh tokoh masyarakat, agama, dan seluruh masyarakat dari 20 kecamatan se Bandar Lampung.

Menurut Muin, Pancasila dan agama mempunyai relasi yang sangat kuat. Itu sebabnya, sila pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini dimaknai bahwa bangsa Indonesia itu punya keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa. Implikasinya, pembicaraan soal negara dan agama bisa dengan terbuka disampaikan pada ruang publik. Beda dengan negara berideologi sekularisme yang memisahkan agama dan negara secara kaku.

“Di Indonesia, di mimbar-mimbar agama, kita bisa bicara tentang negara. Dan negara pun mengatur kehidupan beragama kita. Keduanya punya relasi yang saling menguatkan,” ujarnya.

Kandidat Doktor Hukum itu menegaskan, Pancasila sudah pas menjadi ideologi Bangsa Indonesia.Relasi agama dan Pancasila memperkuat keduanya karena menjadi pijakan dalam bernegara. Doen Fakultas Syariah itu menuturkan, tak seperti di ideologi Komunisme yang menganggap agama sebagai candu. Di ideologi Pancasila, agama justru menjadi landasan bagi sila-sila lainnya.

Sementara itu, Dandim Bandar Lampung, Kolonel Infanteri Romas Herlandes dalam paparannya meminta warga tidak mudah mempercayai berita. Khususnya yang berisi hal-hal yang berkaitan dengan vaksinasi dan covidi19.

Romas mengatakan, ada beberapa berita yang isinya efek vaksin yang berakibat fatal. Padahal, kejadian yang sebenarnya tidak demikian. Termasuk juga soal vaksin Sinovac yang diklaim tidak mampu mencegah seseorang terpapar corona.

Romas Herlandes menuturkan, vaksinasi adalah program pemerintah untuk menciptakan kekebalan komunal. Sebab itu, semua orang di Republik ini akan menjalani vaksinasi. Ia mengimbau warga mau divaksin jika masanya tiba.

Soal efek vaksin, kata Romas, jangan dibesar-besarkan. “Dulu kita ada wabah cacar, campak, polio, dan lainnya. Setelah divaksin, penderitanya turun dan tak ada lagi kasus sampai sekarang. Demikian juga dengan covid-19 ini. Vaksinasi akan mencegah kita dari paparan virus corona,” kata dia.

Menurut Romas, masyarakat harus cerdas memilah informasi. Dengan begitu, masyarakat akan bijak menyikapi setiap isu atau kejadian yang muncul di masyarakat. Termasuk penyikapan kita terhadap penerapan protokol kesehatan, vaksinasi, dan sebagainya.

Anggota DPRD Lampung Ade Utami Ibnu, mengatakan, sosialisasi soal Pancasila dalam masa pandemi covid-19 ini penting. Sebab, dalam masa pandemi ini, setiap warga mesti saling membantu. Gotong royong itu merupakan salah satu prinsip Pancasila yang mengajarkan kepada kita untuk saling meringankan beban orang lain.

“Sosialisasi ini terus kita galakkan agar masyarakat semakin cinta dengan NKRI dan menumbuhkan rasa persaudaraan satu dengan yang lainnya,” ujarnya.(ang)

 221 kali dilihat

Tagged