AKHI Wilayah Lampung Kembali Sosialisasi Pentingnya Kesiapan Kesehatan Calon Jamaah Haji

BANDAR LAMPUNG

Bandarlampung, lampungvisual.com-
dr.Zam Zanariah, Sp.S.M.Kes Ketua Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia (AKHI) Lampung mengatakan menurut informasi yang di dapat tanggal 10 Juli 2019 kloter pertama jamaah haji asal lampung akan mulai masuk ke asrama haji untuk mengikuti tahapan akhir pemeriksaan kesehatan dan serangkaian kegiatan lainnya di embarkasi.
“Tahap pemeriksana kesehatan ketiga ini menjadi penentu layak atau tidak layak terbang jamaah haji, tentunya kesiapan kesehatanlah yang menjadi faktor utama bagi jamaah haji sehingga pengurus AKHI Lampung berhak memberikan sosialisasi kepada jemaah haji untuk mengedukasi para jamaah dalam meningatan kesehatan bagi para jemaah haji” ujar dr.Zam.
Asosiasi kesehatan haji indonesia wilayah Lampung kembali mensosialisasikan tentang betapa pentingnya kesiapan kesehatan bagi jamaah haji yang dimulai dari tanah air, selama perjalanan, selama menjalankan ibadah haji di Arab Saudi dan ketika nanti kembali ke Indonesia melalui siaran radio Lampung sai (5/7/2019) dan dradio (7/7/2019).
dr.Isura mewakili Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia dalam mensosialisasikan tentang berapa pentingnya kesiapan kesehatan bagi jamaah haji di radio Say dan DRadio dengan izin Ketua AKHI Lampung mewakili seluruh pengurus AKHI Lampung.
Ia menjelaskan pada saat sebelum memasuki embarkasi jamaah sebaiknnya menjaga kesehatannya dengan mengurangi aktifitas yang tidak bermanfaat, menjaga pola makan, mengecek kembali obat-obatan yang akan dibawa selama ke arab saudi baik selama perjalanan untuk 2-3 hari yang di taruh di tas kecil maupun untuk 40 hari serta jamaah haji harus mengikuti arahan dari petugas, karu dan karom.
Saat di embarkasi jamaah haji harus mengikuti tata tertib dengan baik, manfaatkan waktu untuk beristirahat, tetap minum obat secara makanan tepat pada waktunya tambahnya.
Kemudian jamaah haji juga bisa mendapatkan informasi melalui video vlog yang di buat oleh TPP (Tim Promotif prenventif) PPIH bidang kesehatan yang disebarkan oleh tim kesehatan kloter TKHI diantaranya pentingnya Alat Pelindung diri (APD), PHBS di asrama haji, dan senam peregangan di pesawat.
Dalam acara tersebut dr.isura menjelaskan secara rinci mengapa APD sangat penting digunakan oleh jamaah haji selama di Arab Saudi.
“Mungkin keluhan seperti kelelahan dan kekurangan cairan bahkan sengatan panas akan tanpa disadari diderita oleh jamaah haji” kata dr.isura.
Faktor external seperti cuaca yang sangat panas menjadi pemicu utama angka kejadian gangguan kesehatan yaitu sengatan panas atau dikenal sebagai heat stroke, diitambah lagi aktifitas ibadah yang banyak diluar ruangan serta jarak tempuh perjalanan menuju masjid ataupun tenda yang cukup jauh tentu menjadi salah satu pemicunya.
Untuk mencegah terjadi penyakit akibat cuaca panas tersebut maka jamaah haji harus menggunakan APD kemanapun akan berpergian.
Pemerintah Indonesia melalui Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI sudah mengantisipasi dengan menyediakan APD secara gratis yang akan dibagikan sebagina di embarkasi dan arab saudi kepada Jamaah Haji Indonesia yaitu : topi, masker, sandal dan water spray.
Berikut alat pelindung diri (APD) yang harus dimiliki oleh Jamaah agar terlindung dari sengatan panas di Arab Saudi :
1.Payung
Payung sangat dibutuhkan oleh jamaah haji untuk melindungi diri dari sengatan langsung panas matahari terlebih saat mereka hendak melakukan aktivitas di luar ruangan
Kacamata hitam
Kacamata ini berguna sebagai pelindung mata dari sinar ultraviolet
2.Masker
Sama halnya payung dan kacamata, masker juga menjadi senjata yang ampuh dalam melindungi jemaah dari cuaca yang panas di Tanah Suci, terutama untuk area hidung dan mulut
3.Semprotan air
Botol penyemprot air atau spray water multifungsi ini dapat digunakan untuk tempat minum dan menyemprotkan ke area muka dan wajah
Juga sengaja disediakan guna mengantisipasi para jemaah dalam menghadapi cuaca panas musin haji tahun ini
4.Sandal
Pemerintah membagikan alas kaki alias sandal gratis. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kehilangan sandal.
Bahkan, para jemaah yang kehilangan sandal bisa langsung mendapatkan secara gratis dari petugas di Arab Saudi
5.Kantong alas kaki
Jemaah haji kerapkali lupa dimana meletakkan sandal saat beribadah di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram,
6.Kantong alas kaki sangat penting agar tidak ada lagi kejadian sandal hilang atau lupa menaruhnya yang menyebabkan jemaah terpaksa harus pulang tanpa alas kaki yang berakibat timbulnya gangguan kesehatan yaitu kaki lepuh.
Sumber : Rls AKHI Provinsi Lampung
Editor   : Susan

 582 kali dilihat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.