Pertamina kata Nicke, akan melanjutkan program yang telah berjalan sejauh ini, termasuk Enhanced Oil Recovery (EOR) yang telah mendukung produksi migas secara signifikan. “Pertamina telah menetapkan anggaran investasi sampai tahun 2025 lebih dari US$ 2 miliar. Mengingat, wilayah Blok Rokan juga memiliki potensi migas yang tidak konvensional dan dapat menunjang peningkatan produksi migas nasional,” papar Nicke.
Saat ini, PHR mengelola wilayah kerja seluas 6,453 km2 dan 10 lapangan utama: Balam South, Bangko, Bekasap, Duri, Kotabatak, Minas, Pager, Pematang, Petani, Petapahan. Blok Rokan memiliki target produksi minyak 2021 sekitar 165 ribu barel per hari atau 24 persen dari produksi nasional.
Operasionalisasi Blok Rokan dipastikan tetap berjalan, sebab 291 kontrak dilakukan proses mirroring, seluruhnya telah selesai. Selain itu tegas Nicke, sebanyak 60 kontrak baru untuk kebutuhan pre-EOC telah awarded, “dengan status progres 100 persen.”
Nicke berterima kasih ke seluruh pemangku: Kementerian Ejergi Sumber Daya Mineral, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, DPR, SKK Migas, Gubernur dan masyarakat Riau, PT CPI, serta pekerja dan mitra kerja, atas segenap dukungannya sehingga proses alih kelola Blok Rokan dapat berjalan lancar.