Aktivis Antikorupsi dan Direktur Survei, Erwin Syahrir Mangkat

Aktivis Antikorupsi dan Direktur Survei, Erwin Syahrir Mangkat
Mendiang Erwin Syahrir semasa hidupnya. | dokpri/Muzzamil
BANDAR LAMPUNG

BANDARLAMPUNG, (LV)
Lagi, kabar duka cita. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun. Antara lain bermula dari informasi unggahan media sosial dua tokoh, sesama alumnus Harian Lampung Post, Juniardi dan Rudi Suhaimi, siar kabar duka kabungkan komunitas isu-isu kepemiluan, gerakan antikorupsi, dan kepemudaan di Lampung.

Diketahui cukup lama didera sakit dan jalani terapi, pegiat survei pemilu-pilkada, aktivis antikorupsi, dan salah satu tokoh pemuda, Erwin Syahrir, diwartakan meninggal dunia.

Pemilik tanggal lahir 5 April asal Pekon (Desa) Putih Doh, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus, Lampung ini wafat usai menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (5/7/2022) sekira pukul 22.30 WIB, di kediaman pribadinya, tersebut.

“Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun. Selamat jalan Erwin Syahrir. Semoga husnul khotimah. Al Fatihah,” demikian petikan warta lara Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi sinarlampung.co yang juga Wakil Ketua PWI Lampung Bidang Pembelaan, Juniardi, melalui unggahan media sosialnya, Selasa, pukul 23.40 Waktu Indonesia Barat.

“Baru saja kehilangan salah satu sahabat baik AKP Revri Agustian (terakhir Kasat Samapta Polres Lampung Selatan, red), kembali lagi kehilangan sahabat baik lainnya. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun, selamat jalan adek, sahabat Erwin Syahrir. Semoga husnul khotimah. Al Fatihah,” tulis Rudi Suhaimi, eks Karo HU Lampung Post di Kalianda kini Direktur LPP Radio Dimensi Baru FM Lamsel, tak lama kemudian.

Baca Juga:  Jokowi Kabulkan Usul Gubernur Ridho Bandara Radin Inten II Jadi Internasional

Saat warta ini usai disusun, Rabu dini hari, belum diketahui pasti kapan dan dimana jenazah almarhum akan dimakamkan. Dia meninggalkan seorang istri, sulung Taufiq Syahputra semester 6 mahasiswa psikologi, dan bungsu siswi SMP Pondok Pesantren Muattanwir Metro, Lampung.

Semasa hidup, Erwin tercatat ialah Direktur Lampung Independen Survei (LIS), lembaga riset, sigi, dan survei politik pemilu pilkada skala lokal di Lampung, diriannya Juni 2005.

Tahun itu juga, mendiang yang pernah studi S1 Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta, dirikan usaha mandiri berbendera CV Jaya Mulya Abadi.

Erwin Syahrir dikenal di kalangan gerakan antikorupsi, karena kiprahnya ikut berderap memerangi kejahatan purba ini. Dia pernah Ketua LSM Lembaga Anti Korupsi (Lantak) Lampung. Selain itu, juga salah satu pegiat PPK Kosgoro 1957 Lampung. Dia juga dekat dengan kalangan dan ramah media.

Baca Juga:  Gubernur Lampung Dorong TP-PKK Wujudkan 3 Program Prioritas

Ihwal sakitnya, pria yang juga aktif di media sosial ini, belum lama, pada Senin (4/7/2022) pukul 11.38 WIB, menulis sedih di beranda akunnya. “Ya Allah, ketemu alat-alat ini lagi,” tulis unggahan foto bidikannya, memotret sejumlah benda di dekatnya, yakni tabung oksigen, selang infus berikut tiang, sekitar dua meter menyatu dinding terdapat satu wastafel cuci tangan, di satu ruang tertutup tampak seperti ruang pemeriksaan medis.

“Hari ke-2”, sesingkat itulah tulis unggahan terakhir almarhum di Facebook pada Selasa pagi, usai tiga jam sebelumnya, pria yang beberapa tahun jelang kepergiannya ini terpantau jauh lebih religius, mengunggah lengkap tiga versi bahasa: Arab, Inggris dan Indonesia, Hadist Nabi Muhammad SAW seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.

Dalam Indonesia, berbunyi, “Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya sendiri. Sebenarnya seorang manusia itu cukup dengan beberapa suap makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Namun jika tidak ada pilihan lain, maka hendaknya sepertiga perut itu untuk makanan, sepertiga yang lain untuk minuman dan sepertiga terakhir untuk napas”. (HR. Ibnu Majah: 3349, dinilai shahih Al Albani, Shahih Sunan Ibnu Majah: 2720).

Baca Juga:  Perbesar SMK SMTI Bandar Lampung, Gubernur Ridho Hibahkan Tanah ke Kemenperin

Pada 20 Juni 2022 lewat, terpantau unggahannya singkat, transedental sangat. “Setiap hari kita bertemu dengan Allah dalam salat. Semoga suatu hari nanti kita bertemu dengan Allah di surga. Aamiin,” tulis Erwin Syahrir, beragregat.

Hanya Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, Maha Mengetahui, adakah itu bagian penanda firasat Erwin pergi, dan sekaligus kembali. Selamat jalan Erwin, selamat beristirahat. [red/Muzzamil]

 188 kali dilihat