Jawa Tengah (LV) –
Gunung merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menyeburkan awan panas dengan jarak luncur sejauh 1.500 meter (1,5 km) ke arah barat daya pada Senin pagi.
Hal itu dikatakan Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyebutkan, Merapi meluncurkan awan panas guguran pada pukul 08.48 WIB. Awan panas guguran itu, menurut dia, tercatat di seismogram beramplitudo 52 mm dan terjadi selama 124 detik.
“Jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya,” katanya di Yogyakarta, Senin (5/7/2021).
Pada periode pengamatan pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, guguran lava pijar juga teramati 20 kali meluncur dari Gunung Merapi dengan jarak maksimum 1.700 meter ke arah barat daya dan 9 kali ke arah tenggara sejauh 1.500 meter.
Gunung api aktif itu juga tercatat mengalami 82 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-19 mm selama 11-127 detik, 17 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-26 mm selama 3-9 detik.
Dari informasi yang dihimpun pewarta lampungvisual.com , sembilan kali gempa embusan dengan amplitudo 3-6 mm selama 5-19 detik, dan dua kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 45-75 mm selama 11-13 detik.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Dilansir dari beberapa media yang menerbitkan Jangkauan dari aktivitas gunung merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih., Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung
(YP/R)